SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Pemprov Jatim menargetkan pembangunan jalan tol Pandaan-Malang tuntas pada 2017 mendatang.
Pembangunan jalan tol Pandaan-Malang masih terkendala masalah pembebasan lahan.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf alias Gus Ipul saat melantik pengurus Kwartir Cabang Paramuka Kota Malang, Jumat (27/2/2015), di Baiduri Sepah, Kota Malang.
"Kami minta pemerintah daerah yang wilayahnya terkana proyek jalan tol untuk membantu menuntaskan masalah pembebasan lahan," kata Gus Ipul.
Selain itu, kata Gus Ipul, pembebasan lahan milik BMUD, desa, maupun pemerintah daerah juga membutuhkan proses cukup panjang.
Sebab, sesuai aturan, sebelum tanah dibebaskan, harus ada penghapusan aset terlebih dulu.
"Proses penghapusan aset ini butuh waktu cukup panjang. Kami masih terus berupaya agar pembebasan lahan segera tuntas. Supaya pembangunan tol selesai tepat waktu," ujar Gus Ipul.
Perlu diketahui, rencananya, jalan tol Pandaan-Malang membentang sepanjang 38,488 kilometer.
Luas lahan yang dibutuhkan sekitar 363,86 hektar. Jalan tol tersebut melintasi tujuh kecamatan, 33 desa/kelurahan, di tiga kota/kabupaten, yaitu, Kabupaten Pasuruan, Kota Malang, dan Kabupaten Malang.
Ada lima interchange di jalan tol Pandaan-Malang tersebut, salah satunya di Kota Malang.
Untuk wilayah Kota Malang, ada dua kelurahan yang terkena proyek jalan tol, yakni Madyopuro dan Cemorokandang.
Jumlah lahan yang dibebaskan di dua kelurahan tersebut sebanyak 239 bidang dengan luas 26,5 hektar.
Rinciannya, lahan di Madyopuro yang dibebaskan ada 152 bidang dan di Cemorokandang ada 87 bidang. ( Samsul Hadi )