SURYAMALANG.COM, MALANG - Pendakian ke kawah Gunung Bromo dilarang, begitu juga pendakian ke puncak Semeru. Meski begitu wisatawan tetap bisa menikmati keindahan alam di sekitarnya tanpa harus mendaki.
Demikian disampaikan Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Ayu Dewi Utari melalui pesannya kepada wartawan, Jumat (13/11/2015).
"Wisatawan tetap bisa menikmati sunrise, sunset, pasir berbisik, savana, coban (air terjun), dan ranu (danau)," ujar Ayu.
Caranya, wisatawan boleh sampai di batas tangga menuju kawah gunung eksotis yang berada di perbatasan Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang itu. Sebanyak 10 orang petugas disiagakan secara bergantian di jalur pendakian.
Langkah ini diambil menyusul keluarnya hasil pemantauan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terhadap kondisi Gunung Bromo.
BMKG Juanda merilis, Kamis (12/11/2015) sore, Gunung Bromo mengeluarkan asap putih sampai setinggi 50 - 100 mdpk.
Sementara pendakian ke Semeru ditutup karena masih berstatus Waspada.
Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pendakian hanya boleh dilakukan sampai jarak 4 KM dari puncak Mahameru. Namun setelah jalur pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu terbakar selama beberapa hari, jalur pendakian ditutup.