Malang Raya

Sebanyak 659 WNA Pegang Izin Tinggal di Wilayah Kantor Imigrasi Malang

Penulis: Sri Wahyunik
Editor: fatkhulalami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEPORTASI - Petugas mengawal proses deportasi warga negara Belanda Keng Han Tjan (77) di kantor Imigrasi Kelas I, Malang, Jawa Timur, Selasa (19/4/2016)

SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Kantor Imigrasi Kelas I Malang mencatat 659 warga negara asing (WNA) pemegang izin tinggal. WNA pemegang izin tinggal itu antara lain mahasiswa, tenaga kerja, dan kelompok sosial budaya.

Contoh kelompok sosial budaya ini adalah WNA yang masuk ke keluarga, karena menjadi istri atau suami. Sebanyak 659 WNA itu merupakan jumlah yang didata Kantor Imigrasi mulai Januari hingga 19 April 2016.

WNA di wilayah kerja Kantor Imigrasi Malang tersebar di Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Kota dan Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang. WNA yang mengajukan izin tinggal di Kota Malang didominasi mahasiswa dan sosial budaya.

"Kalau tenaga kerja asing paling banyak di Pasuruan, karena di sana kan banyak perusahaan dan industri," ujar Kepala Seksi Informasi, Sarana, Komunikasi Keimigrasian Hanifah Ariyani kepada Surya, Selasa (19/4/2016).

WNA di Kota Malang didominasi mahasiswa karena banyaknya perguruan tinggi di Kota Malang. Mereka berasal dari sejumlah negara yang studi atau menjalani program pertukaran pelajar.

Izin tinggal diperbarui setiap satu tahun sekali. Mereka diberi waktu sampai selama 60 hari setelah masa izin tinggal selesai, untuk memperbarui izin. Ketika mereka tidak mengantongi izin tinggal dan melebihi izin tinggal, maka petugas Imigrasi akan mendeportasi yang bersangkutan.

Deportasi memakai dua cara, yakni memakai anggaran dari yang bersangkutan atau dideportasi oleh negara. Pemerintah Indonesia akan mendeportasi WNA jika tidak mampu yang dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu oleh kedutaan setempat. Namun selama masa overstay, petugas Imigrasi bisa menahan WNA di rumah detensi imigrasi (Rudenim).

Berita Terkini