PPDB 2016

Pendaftar PPDB Kota Malang Masih Wait and See, Alasannya. . .

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SMAN 1 Malang menyiapkan TV layar lebar untuk calon peserta didik memantau perkembangan nilai unas yang masuk di sistem PPDB reguler online, Kamis (30/6/2016).

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Calon peserta di Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) reguler online masih wait and see untuk melihat pergerakan nilai sehingga ada yang memutuskan tidak mendaftar di hari pertama, Kamis (30/6/2016).

"Ini masih mengambil formulir saja namun belum mendaftar," jelas Vanesa, Aulia dan Salsabila ketika bertemu Surya Malang di halaman SMAN 3 Kota Malang.

Menurut alumni SMPN 3 ini, mereka ingin sekolah ke SMAN 3, namun menahan dulu pendaftaran untuk melihat perkembangan nilainya di PPDB. "Kami akan mendaftar besok, Jumat (1 Juli 2016)," jawab Salsabila.

Diperkirakan, hari terakhir pendaftaran online besok pasti akan sangat ramai.

Menurut mereka, ada kesengajaan ikut PPDB reguler online meski NUN mereka bisa masuk ke SMAN 7 sesuai jalur kewilayahan.

"Kita tidak ambil jalur kewilayahan karena ingin ke SMAN 3," jawab mereka.

Alasan dia, jika diterima lewat PPDB jalur kewilayahan, maka mereka tidak bisa mencabut berkas dan pindah ke sekolah lain karena pasti sudah terhadang sistem.

Karena itu, ketiganya memutuskan mendaftar PPDB reguler online agar bisa mendaftar ke sekolah negeri impian mereka.

Alasan ingin masuk SMAN 3 karena sekolahnya top dan peluang masuk PTN besar lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) besar.

Sementara di SMAN 1, jumlah pendaftar cukup banyak.

Sampai siang tadi sudah mencapai 500-an formulir pendaftaran diambil.

Meski mendaftar di SMAN 1, peserta bebas memilih rayon-rayon yang ada menyesuaikan nilai mereka.

Di SMAN 1, panitia memasang TV layar lebar agar peserta yang ingin masuk ke sekolah ini bisa memantau perkembangan nilai peserta.

Data sampai siang tadi, nilai tertinggi sementara pendaftar mencapai 95,5. Sedang peserta dari luar kota, nilai tertinggi sementara 93,41.

"Kuota untuk peserta luar kota lima persen dari pagu. Jumlahnya hanya 11 orang. Kalau nanti ada pendaftar luar kota lagi, pertarungan nilainya ya tetap di antara kuota 11 itu," jelas Musodaqul Umam, Kepala SMAN 1 Kota Malang.

Menurut dia, pergerakan nilai peserta luar kota akan berlangsung sendiri di luar peserta Kota Malang. "Untuk hasil dari seleksi wilayah, passing grade-nya tidak bisa dipakai acuan dalam PPDB reguler online ini," tambahnya.

Alasannya karena akan ada pergerakan sendiri. Sebab pesertanya jauh lebih banyak.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Budi Prasetyo Utomo, Kepala SMAN 4 Kota Malang.

"Prediksi saya, persaingan di PPDB reguler online lebih ketat. Sebab yang memiliki NUN tinggi lebih memilih mendaftar ke reguler online," jelas Budi terpisah. Alasannya, dengan mendaftar lewat reguler, peserta bisa memilih sekolah sesuai keinginan mereka.

Karena itu, pemilik NUN tinggi tidak mendaftar ke jalur wilayah. Kecuali, lanjutnya, jika pemilik NUN tinggi di jalur wilayahnya ada sekolah negeri yang diinginkan. Mereka pasti langsung mendaftar lewat jalur wilayah.

"Jadi, passing grade jalur wilayah tidak bisa jadi patokan," tandasnya.

Pagu PPDB reguler di SMAN 4 tinggal mendapatkan 207 siswa. Itu masih dikurangi kuota lima persen siswa luar kota. Sedang dari jalur kewilayahan sudah mendapatkan 69 orang

Berita Terkini