Malang Raya

Shelter di Terminal Arjosari Sudah Dioperasikan Penuh, Ini Kekurangannya . . .

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: eko darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Shelter di Terminal Arjosari Kota Malang sudah dioperasionalkan. Hal itu membuat penataan di terminal lebih rapi, Rabu (25/1/2017).

SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Shelter di Terminal Arjosari Kota Malang mulai dipakai sebagai tempat persinggahan bus. Ada delapan tempat singgah bis, rinciannya lima untuk Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan tiga untuk Antar Kota Antar Provinsi (AKDP).

Penggunaan shelter ini membuat penampakan terminal lebih rapi. Jika bisanya bus terparkir menunggu penumpang di sisi dekat ruang tunggu, kini mulai mengantre di masing-masing shelter sesuai jurusan masing-masing.

Pantauan SURYAMALANG.COM, beberapa fasilitas di shelter masih belum terpenuhi secara maksimal. Di ruang tunggu penumpang yang berada di titik paling atas, misalnya, baru diisi dua tempat duduk. Beberapa petugas tampak masih menggotong kursi-kursi dari ruang tunggu yang lama.

Lantai di ruang tunggu juga masih kotor akibat basah saat hujan sehari sebelumnya. Aspal di salah satu shelter juga mengelupas dan berlumpur akibat hal yang sama.

Koordinator Terminal Arjosari Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hadi Supeno mengatakan, operasional sheter ini sesuai dengan tugas yang harus dilakukan setelah Terminal Arjosari di tarik oleh pemerintah pusat.

"Sesuai prosedur, shelter di tuntut untuk kebutuhan pengguna terminal," kata Hadi, saat ditemui, Rabu (25/1/2017). Menurutnya, operasional shelter sepenuhnya ini baru dimulai sejak sehari sebelumnya.

Pembangunan shelter ini sebenarnya sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Menurut dia, shelter baru dioperasikan menunggu kesiapan fasilitas penunjang, seperti bagar pembatas. Fasilitas lain yang juga dibangun di tahun yang sama, seperti toilet, juga sudah bisa dipakai oleh warga.

Soal kekurangan-kekurangan yang masih ada di shelter, Hadi menjelaskan, akan mendata terlebih dulu. Data yang ada akan dikirimkan ke Kementerian Perhubungan untuk memperoleh tindak lanjut.

"Per 1 Januari lalu, operasional sudah di Kemenhub. Kami koordinasinya juga sekarang dengan sana," katanya. Sebelumnya, urusan terminal ini melekat pada Dinas Perhubungan Kota Malang.

Berita Terkini