Malang Raya

Siswa Berkebutuhan Khusus di Kota Malang Ikuti Unas, Soal Ujian Beda dengan Siswa Normal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Delapan siswa SMP LB Yayasan Pendidikan Tunas Bangsa (YPTB) Kota Malang mengikuti unas di hari terakhir, Senin (8/5/2017).

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sebanyak delapan siswa kelas 9 SMP Luar Biasa ( LB) Yayasan Pendidikan Tunas Bangsa ( YPTB) Kota Malang mengikuti ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP), Senin (8/5/2017). Ini hari terakhir unas dengan mapel IPA.

"Delapan siswa itu menyandang tuna rungu. Alhamdullilah, selama unas mereka masuk terus," kata Dra Esni Triaswari MSi, Kepala SMP LB YPTB kepada SURYAMALANG.COM, Senin (8/5/2017). Menurut dia, soal unas untuk Anak Kebutuhan Khusus (ABK) agak beda. Terutama pada kalimatnya.

"Kalimatnya ya disederhanakan. Beda dengan siswa reguler," kata alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Hal Ini berlaku untuk empat mapel unas yang diujikan. Meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA.

Sebab meski secara fisik tak terlihat, namun kecerdasannya berbeda. Misalkan dari perbendaharaan katanya yang diserap mereka. Sedang jika dilihat dari soalnya, nampaknya masih menggunakan gabungan antara KTSP 2006 dan K13.

"Itu bisa diketahui dari kisi-kisi soalnya saya lihat masih gabungan dua kurikulum," papar dia.

Dari pengalaman ujian tahun sebelumnya, karena masih menggunakan irisan dua kurikulum, maka sekolah menyesuaikan. Meski SMP LB ini sudah menggunakan K13 untuk pembelajarannya.

"Dulu saat menggunakan KTSP, siswa SMP LB juga mendapatkan buku sebagaimana siswa reguler. Namun guru menyederhanakan lagi agar bisa diterima siswa," papar PNS yang ditugaskan di SMP LB ini. Namun di K13, sekarang bukunya beda untuk ABK atau tidak sama dengan siswa reguler.

Menurut dia, dari delapan siswanya juga berminat melanjutkan sekolah. Salah satu tujuannya ke SMKN 2 Kota Malang yang menerima siswa inklusi. Untuk unas ini, dilakukan pengawasan silang. Saat ujian, siswa diawasi dari SMP Bakti Luhur.

Untuk melaksanakan ujian, setiap hari naskahnya diambil di Dinas Pendidikan Kota Malang pada pagi hari. Atau sekitar 2,5 jam sebelum ujian. Hal itu juga berlaku bagi sekolah reguler yang melaksanakan UNKP. Ada delapan sekolah reguler tidak mengikuti UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) di Kota Malang.

Berita Terkini