SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, ada kejadian yang kurang baik melanda sepak bola Indonesia.
Suporter Persib Bandung, Bobotoh, masuk ke lapangan ketika pertandingan kontra Bhayangkara FC masih berlangsung di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (4/6/2017).
Para Bobotoh itu masuk karena kecewa dengan penampilan tim kesayangannya tersebut yang kembali mengalami kekalahan kedua sehingga Persib duduk di posisi ke-11.
Mereka juga terlibat bentrok dengan suporter Persib lainnya yang duduk Tribun Timur.
Setelah kejadian tersebut, suporter Persegres Gresik, Ultras, juga masuk ke lapangan saat tim kesayangannya ditekuk tamunya Persela Lamongan dengan skor 0-2 di Stadion Petrokimia Gresik, Senin (5/6/2017).
Bedanya, Ultras masuk ke lapangan ketika pertandingan sudah selesai dan melakukan demo kepada Manajemen Persegres.
Ultras menilai Manajemen Persegres kurang sigap memimpin klub kesayangannya itu hingga terperangkap ke zona degradasi.
Masuknya dua suporter itu ke lapangan membuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, berkomentar.
Menurut Imam, tindakan yang dilakukan oleh kedua suporter tersebut sangatlah tidak benar.
“Kalah menang itu biasa asal diperoleh dengan cara fairplay, jujur, dan apa adanya, bukan hasil pengaturan skor,” kata Imam.
“Para suporter harus sabar dan terus setia menonton bola dengan nyaman,” sambungnya.
Sebelumnya Imam juga menanyakan sikap Panpel Pertandingan khususnya ketika Bhayangkara FC melawan Persib yang tidak bisa menahan suporter masuk ke lapangan.
Namun nyatanya ketika laga tersebut tidak ada pihak kepolisian yang berada di pinggir lapangan.
“Padahal itu sudah tanggung jawab panpel yang harus siap. Jadi mereka juga harus tanggung jawab,” kata Imam.
Dengan adanya kejadian tersebut, disinyalir pihak Persib dan Persegres akan terkena hukuman berat dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Sidang Komdis PSSI akan dilakukan pada Rabu (7/6/2017) malam dan keputusannya dikeluarkan pada Kamis (8/6/2017) pagi WIB.