Malang Raya

Cantiknya Jembatan Berpayung Warna-Warni di Kota Malang, Perhatikan Lokasi dan Kisahnya

Penulis: Sri Wahyunik
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melintas di jembatan yang diatasnya dipasangi seratus payung di Jembatan Ki Demang di RT 6 RW 5 Kelurahan Penanggungan, Kota Malang, Rabu (15/11/2017). Jembatan di atas Sungai Brantas yang menghubungkan Kelurahan Penanggungan dan Kelurahan Jatimulyo ini dipasangi payung warga untuk mempercantik kawasan ini.

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Selama beberapa hari terakhir foto jembatan berpayung warna-warni di Kota Malang menghiasi media sosial.

Foto jembatan berpayung warna-warni itu jadi perbincangan setelah seorang netizen mengunggahnya melalui Facebook pada Minggu (12/11/2017) lalu.

Rupanya jembatan itu berada di antara dua kelurahan yakni Kelurahan Penanggungan Kecamatan Klojen dan Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru.

Jembatan itu adalah jembatan penghubung dua kelurahan itu.

Meski menghubungkan dua kelurahan, jembatan itu bukan untuk pengendara sepeda motor.

Pelintas harus berjalan kaki, atau menuntun sepeda motornya di jembatan tersebut.

Sebelum berpayung, jembatan itu disebut Jembatan Mbethek, karena berada di kawasan yang selama ini dikenal sebagai kawasan Mbethek Kota Malang.

Setelah jembatan itu berpayung warna-warni, karang taruna setempat mengusulkan jembatan itu bernama Jembatan Payung Mbah Demang.

"Itu masih usulan anak-anak karang taruna sini," ujar Ketua RT 06 RW 05 Kelurahan Penanggungan Kecamatan Klojen Karya, Dianto Rakenan atau biasa dipanggil Anto ketika dihubungi SURYAMALANG.COM, Rabu (15/11/2017).

Meskipun menghubungkan dua kelurahan itu, Anto menyebut kalau warga RT-nya seperti karang taruna RT 06 yang menginisiasi jembatan berpayung itu.

"Bersama sejumlah mahasiswa Universitas Brawijaya," ujarnya.

Warga RT 06, lanjutnya, juga yang kerap merawat lingkungan di sekitar jembatan itu.

Setiap tahun, warga Kelurahan Penanggungan di dekat jembatan itu juga kerap menggelar acara seperti memancing dan menggelar upacara saat Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

Kaki jembatan itu satu sisi ada di RT 06 RW 05 Kelurahan Penanggungan, dan satu sisi ada di RT 05 RW 02 Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru.

Untuk mencapai jembatan itu, masyarakat bisa mencapinya melalui Jl Mayjen Panjaitan, dekat Gang Mi Maarif.

Warga berswafoto pada jembatan yang diatasnya dipasangi seratus payung di Jembatan Ki Demang di RT 6 RW 5 Kelurahan Penanggungan, Kota Malang, Rabu (15/11/2017). Jembatan di atas Sungai Brantas yang menghubungkan Kelurahan Penanggungan dan Kelurahan Jatimulyo ini dipasangi payung warga untuk mempercantik kawasan ini. (SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo)

Anto bercerita, kalau jembatan itu baru sejak Minggu (12/11/2017) lalu dipasangi payung.

Payung dipasang di jembatan sepanjang 37 meter dengan tinggi 3 meter dari lantai jembatan.

Jembatan itu merupakan jembatan gantung yang melintang di atas Sungai Brantas.

Terdapat tiga warna payung yang dipasang yakni merah, kuning, dan hijau. Menurut Anto, payung itu merupakan hibah dari Universitas Brawijaya, sebanyak 250 buah.

Asal mula pemasangan payung itu, kata Anto, berawal dari program kebersihan lingkungan di Kelurahan Penanggungan.

Warga RT 06 ingin menyebut kampungnya sebagai Kampung Bening.

Penamaan itu mengacu kepada sumber air yang ada di RT tersebut.

"Terus anak-anak karang taruna, dan beberapa anak UB punya ide tentang jembatan payung itu. Akhirnya kami kerja bakti memasang payung dan membersihkan kawasan di sekitar jembatan," imbuhnya.

Anto dan warga setempat berharap, kebersihan kampung dan keunikan kampung itu bisa menarik wisatawan.

Apalagi, imbuh Anton, terdapat juga Kampung Gerabah di sekitar RW 05. Kampung Gerabah itu ada di RW 06, alias tetangga RW 05.

Warga dua RW ini berharap bisa saling bersinergi menjadi kampung yang bisa menggaet wisatawan. 

Berita Terkini