Berita Regional

4 Fakta MH, Siswa yang Aniaya Guru Budi hingga Tewas. Nomor 2 Kerap Keluarkan Jurus

Penulis: Muchsin
Editor: Insani Ursha Jannati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Almarhum Ahmad Budi Cahyono, guru kesenian yang tewas di tangan muridnya

SURYA.CO.ID | SAMPANG - Awan kelam menyelimuti dunia pendidikan di Sampang, Madura.

Ahmad Budi Cahyono, seorang guru di SMAN 1 Torjun tewas di tangan muridnya, Kamis (1/2/2018). 

Peristiwa tragis itu berlangsung saat sang Guru mengajar kesenian di kelas XI dengan cara berkelompok di teras depan kelas.

Ketika pelajaran berlangsung dan siswa konsentrasi melukis, seorang siswa berinisial MH malah asyik mengganggu teman-teman dan kelompok lain.

Melihat tindakan pelaku, Budi menegur dan meminta kembali ke tempatnya mengerjakan tugas yang diberikan.

Tapi pelaku tetap mengganggu, sehingga korban memperingatkan.

Jika pelaku masih tetap mengganggu temannya, maka wajah pelaku akan diolesi cat lukis.

Karena masih tetap mengganggu, lalu korban mendekati pelaku dan memoleskan kuas ke wajahnya.

“Saya kan sudah peringatkan kamu dari tadi berulang-ulang jangan mengganggu.

"Tapi kamu masih saja tidak mendengarkan, malah kian menjadi,” ujar seorang siswa, menirukan ucapan korban saat kejadian.

Tak terima, pelaku berdiri mencekik leher korban dan memukul leher belakang korban hingga korban jatuh tersungkur ke lantai.

Beberapa jam setelahnya Guru Budi dilarikan ke rumah sakit dan mengembuskan napas terakhir di RSUD dr. Soetomo, Surabaya. 

Kondisi Guru budi saat masih hidup dan saat dirawat di RSUD dr Soetomo. (istimewa)

Siapa sebenarnya MH, siswa yang telah menganiaya guru Budi hingga tewas? 

Berikut fakta-fakta tentang MH: 

1. Seorang Pendekar 

Siswa SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Jawa Timur ini memiliki ilmu bela diri sejak duduk di kelas X.

AM, salah satu teman sekelas pelaku mengatakan, pelaku belajar ilmu bela diri sejak masih duduk di bangku SMP.

Bahkan pelajaran ilmu bela diri tersebut didalami sampai sekarang.

"Anaknya memang pendekar dan sudah lama belajarnya," kata AM seperti dilansir SuryaMalang dari Kompas.com, saat ditemui di depan kantor Polres Sampang, Jumat (2/2/2018).

2. Disentuh Sedikit Langsung Keluarkan Jurusnya

Sehari-hari, sambung AM, pelaku ketika diledeki teman-temannya selalu mengeluarkan jurus-jurus bela diri.

Entah itu dilakukan secara reflek atau karena memang pengaruh ilmu bela diri yang dimiliki pelaku.

"Kalau disentuh sedikit badannya, biasanya reflek seperti orang mau pencak silat," imbuh AM.

3. Bermasalah dengan Guru

Kepala SMATor Sampang, Mohammad Amat, yang dimintai konfirmasinya mengatakan, selama ini pelaku dikenal bandel serta berprilaku kurang baik di sekolah.

Dan hampir semua guru pengajar, memiliki catatan merah atas kelakuan pelaku.

MH akhirnya menyerahkan diri ke Polres Sampang, Kamis (1/2/2018), sekitar pukul 24.

Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Hery Kusmanto, yang dimintai konfirmasi mengatakan, sampai saat ini siswa yang diduga menganiaya korban hingga meninggal itu masih menjalani proses pemeriksaan di Polres Sampang.

4. Suka Futsal

Kakak kandung pelaku, Su'ud  menepis tudingan bahwa adik bungsunya punya ilmu bela diri.

Jika ada aksi dalam foto-foto yang sudah tersebar melalui media sosial, mungkin adiknya hanya senang mengoleksi kostum pencak silat.

"Setahu saya adik saya tak punya ilmu bela diri.

"Dia hanya senang olahraga futsal," ujar Su'ud.

Berita Terkini