Sinopsis

Sinopsis Chandra Nandini Episode 78, Rabu 21 Maret 2018 - Mohini Merebut Mahkota Helena

Penulis: Insani Ursha Jannati
Editor: Insani Ursha Jannati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sinopsis Chandra Nandini Episode 48 Hari ini, Senin 19 Februari 2018

SURYAMALANG.COM - Sinopsis Chandra Nandini Episode 78, Rabu 21 Maret 2018 - Mohini Merebut Mahkota Helena 

Charumita Menguping

Setelah tahu bahwa Bindusara bisa menjadi raja apabila dia sudah dimaafkan istrinya Dharma, Nandini pun mendatangi Dharma.

Berusaha membujuk agar Dharma meupakan kesalahan suaminya karena ini sudah waktunya Bindusara menjadi raja.

Perbincangan itu didengar Charumita dari balik pintu yang membuatnya cemburu.

Dia tak ingin setelah Dharma memaafkan Bindusara hingga jadi raja, mereka akan dekat.

Mohini dan Bhim Kembali Menyusun Rencana

Mohini dan Bhim kembali membicarakan Raja kenapa tak bisa dirasuki raganya.

Mohini pun menyusun rencana dia akan menemui Raja meski Bhim sudah melarangnya sesuai janjinya pada Raja.

Benang Suci Chandra Diambil Mohini

Chandra mendapatkan surat dari Nandini yang menunggunya di teras.

Mohini datang mengemis-ngemis maaf meski Chandra sudah mengusirnya.

Sambil berlagak mencium kaki Raja, Mohini meraba-raba apakah ada penangkal di sana.

Chandra kesal, tangannya menunjuk tepat di depan wajah Mohini.

Saat itulah benang sucinya terlihat jelas.

Mohini langsung mengambil benda kecil tajam dan berusaha memohon maaf lagi, saat itulah ditariknya benang suci itu.

Kini penangkal itu sudah di tangan Mohini.

Charumita Membujuk Bindusara

Di bahu Bindusara, Charu memelas agar Bindusara tak melupakannya dan beralih pada Dharma.

Mendengar itu, Bindusara tak paham maksudnya.

Charumita pun membeberkan kalau Chandra akan mengizinkannya menjadi Raja bila dia sudah mendapat maaf Dharma.

Jelas saja Bindusara tak terima mendengar itu karena dia tak ingin mengemis tahta dari Dharma.

Bindusara bersumpah membenci Dharma hingga napas terakhir.

Bhim Kembali Merasuki Chandra

Mohini menunjukkan benang suci ke Bhim.

Kali ini, Mohini meminta agar tubuh Chandra lebih lama di bawah kendali mereka.

Maka Mohini yang akan masuk ke tubuh Chandra agar Bhim tetap terlihat agar tak ada yang curiga.

Chandra Kerasukan Lagi

Chandra menemui Nandini, Nandini malah mengerjainya dengan bermain petak umpet.

Nandini berpindah-pindah dari pilar satu ke pilar lainnya.

Pergelangan tangannya terpergok Chandra dan Chandra pun langsung meraihnya.

Mereka begitu dekat dan bermesraan.

Saat Nandini membelakangi Chandra, sukma Mohini merasuki Chandra.

Dan saat Nandini berbalik, Mohini-Chandra sudah melangkah pergi.

Nandini kembali sedih karena Chandra mulai bertingkah aneh lagi.

Bindusara Mengancam Dharma

Bindusara membentaknya karena tak terima kenapa nasibnya kini ada di tangan Dharma.

Dharma tak faham dan mengatakan kalau Bindusara mabuk, Dharma pun pergi.

Bindusara menarik tangannya dan kembali membentak tepat di hadapan wajah Dharma.

Bindusara tak akan pernah rela meski diangkat pangkatnya bila itu semua karena Dharma.

Chandra Membentak Seluruh Keluarga Kerajaan

Justin dijadikan bahan bercandaan karena hanya dia yang belum menikah.

Saat Dadima yang bicara, Bhim mendadak tersungkur di hadapan mereka semua.

Mohini-Chandra datang dan membentak-bentak.

Bhim terus-terusan mengemis maaf dan tak ingin istri yang satunya juga diambil sang Raja.

Mohini-Chandra semakin meninggikan suara bahwa dia bisa melakukan apa pun.

Dadima menasihati Chandra, tapi Mohini-Chandra malah berbicara ketus.

Bhadraketu membela Dadima, Chandra melotot padanya dan sejurus kemudian melayangkan tamparan keras-keras.

Dia kembali mengusir Bhadra lalu Mohini-Chandra pergi.

Nandini merasa tak sampai hati dengan seluruh anggota keluarga.

Dia meminta maaf dan berjanji akan menyelesaikan ini semua.

Nandini kemudian menemui Chandra dan berusaha menyentuh hatinya.

Dia bilang kalau Chandra mungkin sedang sakit jadi seharusnya ke tabib.

Mohini-Chandra mengiyakan ucapan Nandini tapi malah kasar dan menarik Nandini ke tabib lalu membentak-bentak tabib agar mengatakan dia baik-baik saja.

Mohini-Chandra bahkan mencengkram tangan Nandini.

Dharma Menguping Bindusara dan Justin

Bindusara terus minum hingga mabuk dan matanya memerah.

Justin datang menghentikan kakaknya itu agar tak minum lagi.

Apa yang terjadi, apakah Raja telah menyakitinya.

Bindusara tertawa masam dan mengatakan bahwa Chandra tak pernah memedulikannya.

Justin rela mengaku bahwa yang menculik teman Dharma adalah dia agar tuduhan tak diarahkan pada Bindusara.

Bindusara menolak ide Justin karena dia tak ingin Justin dalam masalah.

Pengakuan Justin itu diketahui Dharma rupanya dari sudut ruangan.

Dharma tak menyangka bahwa penculik temannya bukanlah Bindusara tetapi mengapa Madhumati berbohong padanya.

Setelah Justin pergi, Dharma ingin menulis surat kepada Madhumati agar datang besok.

Mohini Bertukar dengan Bhim

Mohini-Chandra datang ke kamar Bhim dan mengatakan kini saatnya Bhim yang merasuki tubuh Chandra demi rencana berikutnya.

Di atas tatanan ritual, Mohini-Chandra berdiri bersiap-siap keluar dari tubuh Chandra sedangkan Bhim bersiap-siap masuk.

Chandra yang asli tersadar beberapa detik namun raganya kembali dirasuki sukma Bhim.

Mohini Menjadi Ratu

Mohini mandi didampingi kedua Ratu yakni Helena dan Nandini.

Keduanya diperintahkan untuk melulurinya dan mendadaninya.

Dharma dan Bindusara

Dharma memohon pada Bindusara jika dia ingin kembali ke kamarnya namun Bindusara melarang karena dia suaminya.

Dharma kebingungan, kalau begini terus maka dia tak akan bisa menemui temannya Madhumati itu.

Bindusara tetap mengancam agar Dharma tak beranjak atau dia bisa sangat bengis.

Mohini Merebut Mahkota Helena

Adegan pun berganti ke kamar Chandra.

Di sana Bhim-Chandra sudah menunggu.

Mohini datang dengan pakaian keratuannya.

Bhim-Chandra menatapnya penuh nafsu, mereka pun berpelukan.

Melihat itu, tatapan Helena menusuk sedangkan Nandini bersedih.

Kepada Chandra, Mohini meminta mahkota Ratu Helena.

Bhim-Chandra menjawab kalau mahkota itu berarti tanggung jawab penuh.

Rupanya kalimat Bhim-Chandra tak serius, dia meraih mahkota Helena dan memberikan pada Mohini.

Mereka berpelukan.

Helena Nandini beranjak, prajurit memasuki kamar Chandra dan mengatakan Chanakya mengirimkan surat.

Bhim-Chandra dan Mohini kaget.

Saat Helena akan membaca isi surat itu, Bhim-Chandra mendekat dan langsung merebutnya.

Dibacanya isi surat tersebut, Bhim-Chandra langsung merematnya dan membuangnya ke tungku api.

LINK LIVE STREAMING ANTV CHANDRA NANDINI 1

LINK LIVE STREAMING ANTV CHANDRA NANDINI 2

Berita Terkini