Teroris Serang Jawa Timur

Terkuak, Otak dan Guru Pengebom Surabaya Kini Diburu, Tak Disangka Seperti ini Kegiatannya

Editor: Pambayun Purbandini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SURYAMALANG.com - Jaringan pelaku teror di Surabaya masih terus diselidiki dan diurai oleh polisi.

Selama beberapa hari belakangan, pihak kepolisian semakin giat melaksanakan operasi basmi teroris.

Hingga saat ini tercatat ada 3 buah penangkapan yang dilakukan oleh polisi.

Dalam 2 penangkapan terakhir yang dilangsungkan oleh Densus 88 ada yang sampai terjadi baku tembak.

(Baca: Pesan WhatsApp Terakhir Aipda Auzar kepada Wakapolri, Beberapa Jam Sebelum Gugur Diserang Teroris)

Baku tembak tersebut sempat membuat panik warga.

Baca: Terungkap Alasan Wanita dan Anak-anak Turut Jadi Pelaku Bom, Ada Pesan Terselubung

Tapi akhirnya bisa ditangani langsung dari pihak Polda Jatim dan pemerintah setempat.

Tak hanya itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga nekat mendatangi TKP penggeledahan rumah di Jalan Sikatan, kawasan Manukan, Surabaya.

Dalam wawancara singkat dengan Risma, ia mengungkap adanya jaringan yang menyatukan mereka semua.

Terkuak pula fakta-fakta dibalik kejadian teror ini.

Berikut daftarnya:

1. Pelaku saling terhubung

Dari pihak kepolisian dan pemerintah mendapati bahwa seluruh pelaku yang ditangkap sejauh ini saling berhubungan dan tergabung dalam kelompok yang sama.

Para pelaku bom bunuh diri di Surabaya ternyata saling mengenal satu sama lain.

Baca: Kesaksian Wanita Mantan Simpatisan ISIS Tertipu dengan Kehidupan Nyaman dan Tentram yang Ditawarkan

Dita Supriyanto dan keluarganya, pelaku bom 3 gereja di Surabaya ternyata mengenal Anton Ferdiantono, pemilik bom di Sidoarjo.

Lima anggota keluarga Dita tewas dalam aksi bom bunuh diri tersebut.

Mereka adalah Puji Kuswati isterinya, 2 anak perempuannya yaitu Fadilah Sari (12) dan Pamela Riskika (9), dan 2 putra Dita yang bernama Yusuf Fadil berusia (18) dan Firman Halim (16).

Keluarga Dita dan Anton meledakkan diri di hari yang sama, yakni pada hari Minggu (13/5/2018).

Baca: Pengakuan Eks Teroris, Alasan di Balik Teror Bom 3 Gereja di Surabaya Ternyata dari Video ini

Anton merupakan pemilik bom yang meledak di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo.

Dalam ledakan itu, Puspitasari, istrinya, dan anak pertamanya HAR (17) tewas.

Sedangkan anak ketiga dan keempat mereka FP (11), dan GHA (10) luka parah.

AR (15) anak kedua Anton, selamat.

2. Guru Dita dan Anton adalah orang yang sama

Kejadian ini mengungkap fakta baru.

Polisi mengungkap siapa dalang dibalik aksi keluarga Dita dan Anton.

Baca: Eks Teroris Bongkar Alasan Surabaya Dibom, Reproduksi Calon Pengantin dan Jumlah Pengikut Disebut

Melansir Kompas.com, kini polisi sedang memburu pria bernama Abu Bakar.

Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, selain guru Dita Supriyanto, Abu Bakar juga guru Anton Ferdiantono, pemilik bom yang meledak di Rusun Wonocolo Sidoarjo.

3. Aktivitas pengajian mereka

Aktivitas mereka lalu terungkap.

Irjen Machfud Arifin mengatakan, Dita dan Anton sering mengaji bersama Abu Bakar.

"Kedua orang itu sering mengaji pada Abu Bakar di Surabaya, tepatnya di wilayah Kecamatan Rungkut," kata Kapolda di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5/2018), dilansir dari TribunJatim.com.

Baca: Mengintip Buku Panduan Teroris Nyamar Jadi Warga Biasa dan Kiprah Perempuan dalam Aksi Radikal

Saat menggelar kajian agama, para murid termasuk 2 orang itu membawa keluarganya.

"Di pengajian itu juga sering diputar film-film tentang aksi bom teroris," jelas dia.

Baca: Saya Hampir Jadi Teroris, Wanita ini Bagikan Pengalamannya Lolos dari Jeratan Kelompok Radikal

--

Sumber: TribunJatim

Berita Terkini