SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Sudah sepuluh tahun sejak kepergian Sophan Sophian menghadap yang kuasa pada 2008 silam.
Sosok aktor senior Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawarakatan Rakyat RI.
Meninggal akibat kecelakaan yang menimpanya saat melakukan touring motor dalam event Jalur Merah Putih (JMP) 2008 yang diikuti 273 motor Harley Davidson.
Sophan Sophian terjatuh dari motor Harley yang dikendarainya di Kawaasan Hutan Widodaren di perbatasan Ngawi, Jawa Timur, dan Sragen, Jawa Tengah.
Sophian yang dikenal gemar mengendarai motor gede (MOGE) ini juga menjadi ketua dalam event tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, sebelum touring dan selama perjalanan touring.
Sophian telah mengungkapkan firasatnya yang kepada istri dan teman-temannya.
Ia berulangkali mengatakan bahwa sudah capai mengendarai motor Harley Davidson.
Pada rekan-rekannya Sophian juga menyatakan pamit untuk tidak lagi mengendarai Harley setelah acara touring JMP 2008 yang diikutinya saat itu.
Kini setelah sepuluh tahun meninggalkankan keluarganya dan Jenazahnya telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta pada Minggu 18 Mei 2008.
Widyawati istri Sophian mengungkapkan isi hati dan rasa cintanya pada mendiang Sophian lewat akun Instagram pribadinya.
Dalam akun tersebut Widyawati menuliskan ungkapan hatinya hingga membuat banyak netizen merasa ikut terenyuh dan menyayat hati.
Dalam tulisan tersebut Widyawati menggambarkan bagaimana dirinya masih mengingat dengan jelas momen-momen indah saat sang suami masih bersamanya.
Berikut ungkapan cinta Widyawati yang sangat menyentuh hati :
“Kugoreskan sketsa wajahmu dikertas putih untuk mengenang satu tahun kepergianmu..
Begitu cepat waktu berlalu sepuluh tahun sudah kau bersamaNYA.
Masih begitu lekat terasa dekapan erat hangatmu pagi itu di salah satu hotel (Kediri) sambil kau kecup
keningku kau bisikan kata "I love you Ma" lalu kau beranjak pergi makan pagi bersama dan melanjutkan
perjalanan “Jalur Merah Putih” gagasanmu untuk membangkitkan kembali rasa Nasionalisme yang
belum sempat kau selesaikan.
Kembali menetes air mata ini mengenang saat-saat kau terbaring tak berdaya didalam ambulance
perjalanan dari Mantingan menuju Sragen dan kau sempat menyebut asma Allah walau tersendat..
Allah telah menuliskan segalanya di alam semesta (Lauhul Mahfuds)
Allah lebih mencintaimu.. Sabtu 17 Mei 2018 pukul 9.50 kau kembali padaNYA
Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada NYA lah kami kembali.
Rasa syukur dan terima kasihku padaMU Ya Allah kau telah memberi pendamping yang begitu cinta
pada tanah air dan bangsa juga pada keluarga..
Ya Allah ya Robb
izinkanlah aku memohon, berikanlah tempat terindahMU padanya dan sampaikan rasa rinduku yang
sangat padanya,” tulis Widyawati.
Tulisan dari ungkapan hatinya tersebut sontak membuat netizen yang membaca jadi terharu seolah ikut merasakan kesedihan yang dirinya rasakan.
Sebuah komentar dari netizen menulis :
“Sebuah tulisan penuh makna yg ditulis dengan hati yg tulus mencintai ???? Ikut mengenang 10 tahun berpulang nya Bung Sophan, Turut bangga atas dedikasi dan cinta nya pada Bangsa ????????dan Keluarga, Rest In Peace n Love ???? Semangat Mbak Wid,” tulis akun gre_okiyadi.
“Ibu..aku meneteskan air mata,semoga Ibu selalu kuat, aamiin ,semoga apa yang didoakan Ibu dikabulkan oleh Allah S.W.T...bismillah,” tulis akun titissetiyosari.