SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Selama ini hanya perlintasan utama yang terpasang palang pintu lengkap dengan sirine.
Sebab, perlintasan itu dianggap tanggung jawab PT KAI.
Sedangkan untuk perlintasan yang bukan di jalan utama pasti tidak ada palang pintu.
( Baca juga : Mobil Xenia Tabrak Gerobak yang Lepas dari Motor, Satu Orang Tewas )
Biasanya di jalur perlintaaan KA yang bukan tanggung jawab PT KAI itu diserahkan ke Dinas Perhubungan (Dishub) atau Pemda setempat.
Karena tidak ada palang pintu otomatis, biasanya hanya dijaga masyarakat swadaya atau polisi cepek.
“Kami prihatin dengan musibah di pelintasan KA tanpa palang pintu kemarin. Kami harus mencari solusi.”
( Baca juga : Rohim Tenggelam di Perairan Probolinggo, Terdampar hingga Pamekasan, Madura )
“Saat ini sejumlah perlintasan tanpa palang pintu yang menjadi kewenangan kami sedang dipasangi alat early warning system (EWS).”
“Kami baru saja meninjau alat itu di Malang kemarin,” kata Fattah Jasin, Kepala Dishub Jatim kepada SURYAMALANG.COM, Senin (22/10/2018).
EWS di perlintasan KA itu sudah terpasang di sejumlah titik yang menjadi kewenangan Dishub Jatim.
( Baca juga : Pemkot Blitar Rancang Sanksi Denda Bagi Pelajar Gunakan Vapor, Termasuk Perokok Sembarangan )
Seperti perlintasan KA tanpa palang pintu di Kepanjen, Kabupaten Malang.
“Alat deteksi dini ini akan nyala saat KA berada sekitar 1,5 KM sebelum melintas di perlintasan.”
“Sirine akan berbunyi keras, dan lampu merah akan menyala terang.”
( Baca juga : The Silent Disease, Waspadai Penyakit yang Menyerang Diam-diam pada Semua Orang )
“Kalau sudah seperti itu, tandanya KA akan lewat, dan pengguna jalan dilarang melintas,” jelas Isa Ansori, Kabid Angkutan dan Keselamatan Jalan Dishub Jatim.
Pantauan SURYAMALANG.COM, sirine tanda KA akan melintas berbunyi nyaring.
Memang prelintasan tetap terbuka. Namun bunyi sirine dan lampu merah itu bisa menjadi tanda dan harus dipatuhi.
( Baca juga : Pesan Deddy Corbuzier Untuk Para Haters: Gue Lebih Sukses )
Namun, tidak ada palang pintu di perlintasan itu saat sirine bunyi.
Sebab selain mahal, palang pintu ini juga hanya dimiliki PT KAI.