SURYAMALANG.COM, MADIUN - "Hallo selamat pagi, sahabat Madiun Today di mana pun anda berada, senang sekali ya, pafa hari ini tepatnya hari Rabu 14 November 2018. Ayu kembali lagi nih, menyapa sahabat Madiun Today, yang setiap hari menemani Ayu di mana pun berada," kata Ayu Hamijaya menyapa para pengikut Fanspage Facebook Madiun Today Pagi itu.
Ayu Hamijaya atau yang memiliki nama terang Prihatin Wahyu Solikin ini adalah reporter Madiun Today, situs berita online yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Madiun.
Setiap pagi, Ayu berkeliling ke pasar-pasar tradisional, membuat vlog, dan mengajak seluruh masyarakat Kota Madiun agar belanja di pasar tradisional.
Pagi itu, Ayu membuat vlog untuk disiarkan secara live di Fanspage Facebook Madiun Today di Pasar Telon, Jalan Kemuning RT 15/ RW 03, Kelurahan Oro-oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
"Dan hari ini, Ayu ingin mengajak sahabat Madiun Today ke Pasar Telon lagi ya, di mana Pasar Telon ini ada di Jalan Kemuning, Keluran Oro-oro Ombo, Kota Madiun," kata Ayu sambil mengarahkan ponsel ke wajahnya.
Sambil menenteng ponsel Android yang dipasang di gimbal stabilizer, Ayu mendatangi penjual lontong kare dan gado-gado di depan Pasar Telon, dan menyapanya. "Bu, saya wawancara bentar donk, ikut promosiin," kata Ayu.
Ayu menyiarkan obrolan bersama penjual lontong kare dan gado-gado pagi itu secara live di Facebook Madiun Today.
Beberapa menit kemudian, di layar ponselnya tampak sejumlah netizen mulai memberikan 'jempol', beberapa juga tampak berkomentar dan menyapa.
Setelah bertanya menu apa saja yang dijual dan serta harga tiap menu, Ayu pun berpindah ke penjual jajanan tradisional, gethuk, thiwul, dan klepon yang lokasinya hanya beberapa meter dari warung lontong kare tersebut.
Ia kemudian memesan seporsi klepon, dan mencobanya. Di depan ponselnya, Ayu mendiskripsikan kelpon yang dia makan. "Ini meledak di mulut, rasanya kenyal," kata Ayu.
Tidak hanya menyapa penjual lontong kare dan juga penjual jajajan pasar, Ayu juga menyapa pedagang lain di Pasar Telon. Bahkan, ia juga mengajak ngobrol sejumlah pembeli yang sedang berbelanja.
Setelah sekitar 27 menit melakukan siaran langsung di Facebook, Ayu pun kemudian berpamitan kepada para netizen.
"Jangan lupa untuk terus menyaksikan ya, Gerakan Kembali ke Pasar Tradisional, yang akan Ayu share secara langsung di Facebooknya Madiun Today, dan akhir kata terimakasih, tetap jaga kesehatan dan manfaatkan Wifi gratis dari Pemkot Madiun, jangan lupa follow seluruh akun medsos Madiun Today," kata Ayu mengakhiri siaran langsungnya.
Ditemui usai siaran, Ayu menuturkan, setiap pagi, mulai Senin hingga Jumat ia membuat vlog yang disiarkan langsung di Facebook Madiun Today, di sejumlah pasar tradisional di Kota Madiun.
"Biasanya mulai pukul 08.00, setiap hari kecuali Sabtu dan Minggu. Temanya beda-beda, misalnya harga kebutuhan pokok, tentang wifi gratis dari Pemkot Madiun, atau kuliner tradisional yang ada di pasar," kata gadis berjilbab ini
Selama siaran langsung, Ayu juga menginformasikan cuaca pada hari itu, juga mengiformasikan harga sejumlah sembako, serta program atau layanan terbaru dari Pemkot Madiun.
"Mereka (netizen), banyak yang tanya, itu di pasar mana, atau tanya harganya berapa. Ada juga netizen asal Kota Madiun yang sedang di luar negeri, mereka bernostalgia. Jadi bisa langsung berinteraksi dengan mereka," kata Ayu.
Dia menuturkan, seiring perkembangan zaman, pasar tradisonal di Kota Madiun kian sepi ditinggalkan para pembelinya. Oleh sebab itu, Diskominfo Kota Madiun menggagas program Gerakan Kembali ke Pasar.
Ayu mengatakan, tidak hanya di pasar yang besar, ia juga membantu 'mempromosikan' pasar-pasar kecil yang kurang banyak dikenal oleh masyarakat Kota Madiun. "Dulu awal-awal, memang pasar yang besar-besar. Tapi sekarang, malah pasar yang kecil dan yang sepi, supaya ramai lagi," katanya.
Penjual lontong kare dan gado-gado di Pasar Telon, Dwi Ribut Apriya Handayaning, mengaku senang warung makannya dibantu dipromosikan. "Ya, senang, dibantu promosi supaya ramai," katanya sambil tersenyum.
Dia menururkan, sekitar lima tahun yang lalu, Pasar Telon masih ramai dikunjungi pembeli. Namun, kini hanya tinggal beberapa pedagang saja yang bertahan.
"Dulu ada sekitar 30 pedagang, tapi sekarang cuma tinggal sepuluh, losnya banyak yang kosong," katanya.
Sejumlah pedagang pasar yang pernah 'disiarkan' secara live di Facebook Madiun Today, mengaku merasakan manfaatnya.
Sejumlah warga yang sebelumnya tidak pernah datang ke pasar tradisonal, kini mulai mau untuk berbelanja di pasar tradisional.
Hariyanto (63), penjual kue pukis di Pasar Winongo, Kota Madiun, misalnya. Ayah empat anak ini mengaku dagangannya semakin laris, setelah dipromosikan secara langsung di Facebook Madiun Today, sekitar tiga minggu yang lalu.
"Ya, setelah dibantu Mba Ayu promosi, jadi semakin banyak pembeli. Selama ini belum pernah ada anak-anak TK yang beli. Kemarin datang anak TK empat sekolah. Biasanya nggak pernah, Alhamdulillah," kata warga yang tinggal di Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun ini.
Sejak dipormosikan di Facebook Madiun Today, omsetnya naik menjadi sekitar 30 persen hingga 40 persen. "Ya naik, sekitar 30-40 persen," kata Hariyanto.
Kepala Dinas Kominfo Kota Madiun, Subakri mengatakan, program Gerakan Kembali ke Pasar yang digagas Diskominfo Kota Madiun ini memang sengaja menyesuaikan perekembangan zaman.
Oleh sebab itu, Diskominfo melalui media pemberitaan yang dikelolanya, yakni Madiun Today mengemas informasi tersebut dalam bentuk vlog yang disiarkan langsung di FB dan website.
"Kami mengikuti perkembangan zaman, supaya penyampainya lebih mengena, terutama bagi generasi milenial, kami informasikan melalui vlog yang disiarkan live di Facebook," katanya.
Dua menuturkan, ide awal membuat program vlog Gerakan Kembali ke Pasar yakni ingin mengangkat kembali pasar tradisional agar tidak kalah dengan toko modern.
Sebelumnya, Diskominfo sudah pernah mencoba membuat beberapa kegiatan atau perlombaan di pasar untuk menarik minat masyarakat, namun dirasa kurang efektif.
"Setelah ada vlog itu, kini banyak anak-anak muda yang mulai tertarik datang ke pasar. Mereka baru tahu, bahwa ternyata di pasar itu lebih murah, juga ada seni tawar menawar yang tidak ada di toko modern," katanya.
Subakri mengatakan, tidak hanya Gerakan Kembaki ke Pasar saja, Diskominfo melalui Madiun Today juga membuat beberapa program lain untuk menyebarkan informasi ataupun menampung informasi dan masukan dari masyarakat Kota Madiun.
"Selain di Facebook, kami juga live di Instagram, kami juga mmbuat talk show bernama titik terang dengan narasumber kepala OPD, live streaming radio suara warga setiap pagi, live di radio dan facebook. Di situ warga bisa bertanya atau menyampaikan keluhan masukan, kritik, dan saran," katanya.
Dia mengatakan, semua masukan itu akan direkap dan dipilih untuk dimuat ke tabloid Madiun Today, sebagai masukan bagi Kepala OPD atau kepala daerah.
Dia menjelaskan, Madiun Today merupakan domain protal berita yang dikelola Diskominfo Kota Madiun. Selain dalam bentuk website yakni madiuntoday.id, juga ada beberapa akun media sosial Madiun Today yang dikelola Diskominfo.
"Dulu awalnya kami hanya madiunkota.go.id, website resmi Pemkot Madiun yang dikelola diskominfo. Tapi itu terlalu resmi banget. Akhirnya supaya lebih fleksibel kami bikin Madiun Today," jelasnya.
Hasilnya, kata Subakri, informasi dapat tersalurkan ke masyarakat Kota Madiun secara lebih baik. Setelah kurang lebih setahun berjalan, Madiun Today memiliki followers di Facebbok sebanyak 20 ribu orang, dan kunjungan di website rata-rata sekitar 14 ribu visitor per hari.
Pendirian Madiun Today ini, kata Subakri, selaras dengan program pemasangan WiFi gratis sebanyak 1200 titik di Kota Madiun. Harapannya, masyarakat Kota Madiun akan semakin lebih mudah mengakses informasi pembangunan di Kota Madiun.
Seperti diketahui, Pemkot Madiun melakui Diskominfo Kota Madiun telah memasang 1200 titik WiFi gratis di tiap RT, di Pos Kamling, ditaman dan lapangan, bahkan di pasar-pasar tradisional.
"Tujuannya, selain memudahkan masyarakat yang ingin mengakses informasi pembanguan dan juga program Pemkot Madiun, tetapi juga membantu pedagang pasar dan UKM di Kota Madiun," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Advokasi Sosialisasi dan Edukasi, Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Timur, Wahyu Kuncoro mengatakan, terobosan yang dilakukan Diskominfo Kota Madiun dengan membuat media bernama Madiun Today merupakan sesuatu yang positif.
"Kalau Madiun Today ini sebagai sebuah media penyiaran, sekarang tinggal bagaimana merawat audience, supaya tidak hanya punya rasa memiliki namun juga memiliki sikap kritis," katanya.
Sementara mengenai pogram Gerakan Kembali ke Pasar yang digarap Madiun Today, hal itu merupakan sebuah langkah maju untuk menghidupkan kembali pasar tradisional
"Ini meruakan langkah maju, bisa jadi pasar tradisonal ini masih lemah untuk memanfaatkan media sosial ataupun IT, sehingga memang perlu dipoles oleh tenaga yang ahli di bidangnya, sehingga pencitraannya bisa diubah menjadi positif. Diteruskan saja program gerakan kembali ke pasar, karena ini bisa menghidupkan perekonomian di tingkat lokal, dan juga menggeliatkan perekonomian di Kota Madiun, termasuk mengembangkan gerakan kewirausahaan," katanya.
Dia berharap WiFi di sejumlah titik di Kota Madiun juga bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Misalnya, untuk mengembangankan pasar tradisional dan UKM.
"Bila perlu nanti ada penyuluhan tentang pemanfaatan IT bagi pedagang tradisional atau pelaku UKM," imbuhnya.