Baca tanpa iklan
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Isu pengaturan skor atau match fixing berhembus jelang laga Arema FC kontra Sriwijaya FC.
Laga terakhir Liga 1 2018 ini akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (9/12/2018).
Awal beredarnya isu pengaturan skor atau match fixing laga Singo Edan kontra Laskar Wong Kito ini bermula dari penuturan kapten Sriwijaya FC, Yuu Hyun-koo.
( Baca juga : Komentar Manajemen Arema FC, Soal Isu Pengaturan Skor Arema FC Vs Sriwijaya FC Senilai Rp 400 Juta )
Pemain Sriwijaya FC mengaku mendapat tawaran sebesar Rp 400 juta dari oknum agar mengalah saat melawan Arema FC nanti.
Bahkan kabar ini pun diakui oleh Manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat.
“Betul (adanya iming-iming Rp400 Juta ke Yuu Hyun-koo), dan sudah kami laporkan ke manajemen Sriwijaya FC juga,” ujar Ucok dilansir dari Sripoku.
( Baca juga : Manajemen Arema FC Siapkan Bonus Kejutan Untuk Pemain Apabila Kalahkan Sriwijaya FC )
Ucok sudah menyerahkan bukti rekaman tertulis dari tawaran oknum tersebut kepada PSSI.
Terkait kabar tersebut, General Manajer (GM) Arema FC, Ruddy Widodo mengaku tidak ingin timnya kehilangan fokus hanya karena isu tersebut.
Menurutnya, pertandingan terakhir melawan Sriwijaya FC menjadi fokus Singo Edan saat ini.
( Baca juga : Sinyal Bertahan, Hamka Hamzah Jadikan Arema FC Sebagai Tim Proritasnya Musim Depan )
“No comment. Arema FC fokus pada sisa laga home terakhir.”
“Kami tidak mau terpancing dengan hal yang bukan urusan kami,” kata Ruddy Widodo kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (4/12/2018).
Pria asal Madiun itu menegaskan Arema FC ingin menutup kompetisi dengan terhormat, dan tanpa adanya cara terselubung yang mencoreng nama Arema FC.
( Baca juga : Kalahkan PS Tira, Jadi Salah Satu Pembuktian Arema FC Tak Lakukan Match Fixing )
“Kami hanya ingin mengakhiri liga ini dengan terhormat di rumah kami sendiri,” tegasnya.