Kabar Trenggalek

Ini Modus Empat Pelaku Pembobol ATM Bank Jatim Dibekuk Polres Trenggalek

Penulis: David Yohanes
Editor: Achmad Amru Muiz
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Personil Satreskrim Polres Trenggalek berhasil mengungkap pembobolan puluhan ATM Bank Jatim di belasan kota/kabupaten di Jawa Timur.

Empat pelaku tersebut adalah Rudi Hermawan (37) dan Syahril Azmi (30) yang berperan sebagai eksekutor, serta Agus Setiawan (25) dan Andika Steven (27) yang berperan mengawasi situasi di luar ruang ATM.

Dalam rekaman CCTV yang dirilis polisi, kawanan butuh waktu 23 menit untuk membobol ATM Bank Jatim Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek.

Awalnya dua orang masuk ruang ATM dan mematikan lampu utama. Namun aksi mereka tetap terekam, karena mode infrared kamera otomatis menyala dalam gelap.

Selanjutnya mereka mencari Uninterruptibel Power Suply (UPS) yang mengalirkan arus listrik ke mesin ATM. Mereka sempat mencoba dengan cara menarik uang dengan kartu ATM BRI, kemudian keluar uang ATM.

"Kami belum pernah mencoba bank lain. Hanya di Bank Jatim," ujar Rudi yang juga menjadi pimpinan kawanan ini.

Mereka tetap membiarkan ruang ATM dalam gelap. Setelah tahu tempat UPS, mereka kembali masuk ke ruang ATM. Rudi kembali menarik uang dari mesin ATM, sementara Syahril bersiaga di UPS.

Saat mesin ATM berputar menghitung uang, Rudi terlihat memberi perintah kepada Syahril. Dengan cekatan Syhril mencabut kabel data ATM, sehingga mesin ATM mati.

Mereka kemudian mencongkel uang yang sudah terlanjur masuk ke ruang uang sebelum terdebet, dengan alat penjepit yang sudah disiapkan.

"Awalnya kami coba-coba di ATM Bank Jatim, ternyata bisa. Akhirnya kami terus menyasar ATM Bank Jatim," ucap Rudi.

Menurut Rudi, kunci aksinya adalah ketepatan dalam mencabut kabel daya mesin ATM. Jika terlambat mencabut, maka uang yang ditarik akan terdebet dari rekening ATM yang digunakan. Beberapa kali Rudi mengaku gagal menjalankan aksi ini, karena waktu yang tidak tepat saat mencabut kabel.

"Kadang juga ada orang yang datang mau ambil uang. Kami harus cepat-cepat pergi sebelum kepergok," ungkapnya.

Masih menurut Rudi, setiap kali aksi kawanannya bisa menarik uang Rp 1.000.000 tanpa terdebet. Jika berhasil, biasanya listrik ATM kembali dinyalakan dan aksi pembobolan ini akan diulang lagi.

Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana menjelaskan, para pelaku ini punya sedikit pengetahuan soal teknologi ATM. Mereka mempelajari sistem dan memanfaatkan kelemahan.

Pelaku menarik uang dalam jumlah tertentu dengan ATM yang masih aktif. Mesin kemudian berputar menghitung uang dan kemasukkan tumpukan uang ke ruang uang. Normalnya uang akan didorong keluar dan tranksaksi penarikan akan dicatat di sistem.

"Saat uangnya sudah masuk ruang uang dan belum didorong keluar, mesinnya dimatikan. Jadi uangnya terjebak di ruang uang tadi, terus diambil dengan penjepit," terang Andana.

Dengan cara ini seluruh penarikan uang tidak tercatat. Para pelaku akan dijerat pasal 363 KUH Pidana tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman tujuh tahun penjara. 

Berita Terkini