10 Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan Menurut dr Hendera Henderi SpOG

Editor: yuli
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Ada banyak mitos dan fakta seputar kehamilan yang beredar di masyarakat.

Untuk menghindari kesalapahaman, dokter spesialis obstetri dan ginekologi National Hospital Surabaya, dr Hendera Henderi SpOG, memberikan penjelasan mengenai mitos dan fakta yang sebaiknya mengenai kehamilan kita ketahui.

1. Mitos: Morning Sickness Pasti Terjadi Saat Hamil

Ternyata, tidak semua ibu hamil pasti mengalami morning sickness. Pada beberapa kasus, tutur Hendera, kondisi ini dapat dihindari atau dikendalikan.

Menghindari morning sickness dapat dilakukan dengan cara tidak memamakan makanan yang di antaranya adalah makanan berlemak, makanan yang dimasak dengan cara digoreng, dan makanan yang berbumbu tajam.

Dengan mengindarinya, ibu hamil akan dapat terhindar pula dari mual dan muntah pada pagi hari.

2. Mitos: Ibu Hamil Boleh Mengonsumsi Alkohol dengan Jumlah Sedikit

Faktanya, ibu hamil wajib menjauhi alkohol guna menghindari resiko Fetal Alkohol Syndrom (FAS)  atau sindrom alkohol janin.

FAS, tutur Hendera dapat menganggu janin sehingga mempengaruhi kecerdasan, perilaku, hingga gangguan fisik pada janin seperti kesehatan jantung dan ginjal. Bahkan dapat memperbesar risiko bayi lahir secara prematur.

Oleh karena itu, ibu hamil wajib menghindari makanan atau minuman yang mengandung alkohol meskipun dalam kadar yang sedikit.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi National Hospital Surabaya, dr Hendera Henderi SpOG. (Christine Ayu Nurchayanti)

3. Fakta : Wajib Melakukan Cek Kesehatan Sebelum Merencanakan Kehamilan

Bagi yang ingin merencanakan kehamilan, melakukan cek kesehatan adalah hal penting yang sebaiknya dilakukan.

Konsultasi kesehatan sebelum hamil akan memperbesar kemungkinan menjalani kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat pula.

Pemeriksaan ini, tutur Hendera, sebaiknya dilakukan tiga bulan sebelum menikah. Lebih baik dilakukan dengan puasa makan agar mendapatkan hasil yang lebih optimal.

4. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Berolahraga

Selanjutnya adalah mitos bahwa ibu hamil tidak boleh berolahraga.

Seseorang yang sedang hamil, sebenarnya boleh-boleh saja menjalani olahraga selama dinyatakan dan diperbolehkan oleh dokter.

Namun, yang harus diingat adalah melakukan olahraga yang tidak terlalu berat dan disesuaikan oleh kondisi masing-masing hamil.

"Setiap ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda. Oleh karena itu harus tetap berkonsultasi dengan dokter ahli guna menemukan olahraga apa yang cocok untuk dilakukan," tutur Hendera.

Karena, lanjutnya, ada beberapa kasus ibu hamil yang memang tidak boleh banyak bergerak. Maka dari itu, konsultasi penting sebelum memutuskan untuk berolahraga.

5. Mitos: Ibu Hamil Harus Makan dengan Porsi Dua Kali Lipat

Ternyata, ibu hamil sebaiknya tidak makan dengan porsi dua kali lipat dari biasanya.

Karena, tutur Hendera, pada ibu hamil, yang seharusnya diperbanyak ialah nutrisi bukan porsi makanan yang dikonsumsi.

Makan dengan porsi terlalu berlebihan, lanjutnya, malah bisa membuat berat badan ibu hamil meningkat tajam. Padahal, masing-masing ibu hamil memiliki batas maksimal kenaikan berat badan yang telah diukur sebelum kehamilan.

"Kalau naiknya terlalu banyak, akan berisiko ketika proses persalinan," pungkasanya.

Lebih baik, ibu hamil memperbanyak nutrisi dengan makan makanan yang di antaranya mengandung tinggi protein nabati dan hewani. Serta meningkatkan konsumsi sayur-sayuran.

6. Mitos: Berhubungan Badan Selama Hamil Dapat Membahayakan Janin

Berhubungan badan selama hamil, ternyata tidak membahayakan janin yang dikandung.

Selama tidak ada masalah, berhubungan badan selama masa kehamilan masih bisa dilakukan.

Kegiatan tersebut, tutur Hendera, malah bisa membantu dalam proses melahirkan kelak.

7. Mitos: Tidak Boleh Minum Air Dingin Selama Hamil

Di masyarakat juga berkembang mitos bahwa selama hamil, seseorang dilarang minum air dingin atau air es.

Padahal, tutur Hendera, yang tidak diperbolehkan adalah menambahkan air es dengan gula.

"Sebenarnya, boleh saja ibu hamil meminum air es. Hanya saja jangan dicampur dengan gula seperti teh atau sirup. Kalau air dingin saja ya boleh. Tapi juga dilihat kondisinya, kalau cuaca sedang dingin ya lebih baik dihindari," jelasnya.

8. Mitos : Ibu Hamil Tidak Boleh Minum Kopi Sama Sekali

Hendera mengungkapkan, sebuah penelitihan dari American College of Obstretricians and Gynecologist mengatakan kafein kurang dari 200 mg tidak meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur.

Jadi, kafein boleh dikonsumsi oleh ibu hamil asalkan tidak lebih dari 200 mg.

Apabila melebihi takaran tersebut, Hendera menuturkan, akan meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Selain itu juga dapat menganggu perkembangan fisik dan mental pada janin.

9. Fakta: Ibu Hamil Tidak Boleh Megonsumsi Sushi dan Sashimi

Ibu hamil sebaiknya menghindari mengonsumsi sushi dan sashimi yang masih mentah.

"Makanan mentah mengandung parasit yang berbahaya bagi janin yang sedang dikandung," tutur Hendera.

Selain itu, ibu hamil juga tidak boleh mengonsumsi makanan yang mengandung kadar merkuri tinggi seperti  ikan hiu, ikan makarel raja, dan ikan todak atau ikan pedang karena dapat memicu gangguan pada calon bayi.

10. Mitos : Ibu Hamil Tidak Boleh Mengonsumsi Jamur

Faktanya, ibu hamil boleh mengonsumsi jamur. Asalkan, Hendera mengungkapkan, jamur tersebut telah dimasak sampai matang.

"Berdasarkan percobaan, jamur juga mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh. Salah satunya dapat menekan sel kanker atau tumor," Hendero menerangkan.

Salah satu jamur yang sangat baik bagi kesehatan adalah jamur shiitake, maitake, dan enoki.

Itulah sepuluh fakta dan mitos mengenai kehamilan yang disampakan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi National Hospital Surabaya, dr Hendera Henderi SpOG. Christine Ayu Nurchayanti

Berita Terkini