Laporan wartawan SURYAMALANG.COM : Dya Ayu
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Nasib Robert Lima Guimaraes di Arema FC semakin di ujung tanduk.
Tanda tangan kontrak berdurasi satu tahun belum menjamin pemain yang akrab disapa Robert Gladiator itu aman di Arema FC.
Setelah resmi bergabung di Singo Edan pada 10 Januari 2019, penampilan dan kondisi striker asal Brasil itu terus menjadi sorotan.
Ketika bermain pada laga uji coba dan Piala Indonesia 2018, penampilan Gladiator terlihat menjanjikan.
Saat itu Gladiator selalu mencetak gol. Dia pun sempat menjadi pujaan Aremania.
Namun saat tampil di Piala Presiden 2019, Gladiator seakan kehilangan taringnya.
Ditambah cedera selangkangan yang sempat menimpanya.
Kini nasib Gladiator akan diputuskan setelah Arema FC menjalani fase terakhir di Piala Presiden 2019.
General Manager (GM) Arema FC, Ruddy Widodo mengungkapkan ada dua faktor evaluasi dari tim pelatih yang dapat membuat Robert Gladiator berpotensi dicoret.
Dua hal itu adalah kondisi fisik dan cara bermain.
“Makanya fisiknya sekarang ini ditingkatkan. Latihan di Kebun Raya Purwodadi lalu juga sebagai upaya meningkatkan kondisi fisiknya.”
“Kalau tidak bisa ditingkatkan dan dinilai tidak layak untuk kompetisi, maka apa boleh buat,” tegas Ruddy Widodokepada SURYAMALANG.COM, Senin (25/3/2019).
Terkait cara bermain, manajemen membandingkan gaya permainan Arema FC musim lalu dengan saat ini.
Ketika bermain tanpa striker asing pada musim lalu, permainan Singo Edan dinilai lebih moncer.
Saat itu Singo Edan hanya mengandalkan Dedik Setiawan sebagai striker, dan Makan Konate sebagai gelandang pengatur serangan.
“Ketika menggunakan striker lokal dengan tipikal cara bermain yang tentu saja berbeda pada musim lalu, Makan Konate bisa mencetak 13 gol.”
“Kami bukan menganakemaskan Makan Konate. Tapi dengan tipe striker yang berbeda, kok sekarang menurun.”
“Bukan hanya produktivitas gol, tapi mungkin cara bermainnya. Itu yang menjadi evaluasi kami,” ujarnya.