SURYAMALANG.COM - Kemacetan terjadi karena uang kertas senilai ratusan juta rupiah berhamburan di jalanan.
Peristiwa ini terjadi karena keteledoran sang pemilik yang menaruh kotak uang di bember truk yang ia kemudikan di Grand Haven, Michigan, Amerika Serikat, Kamis (25/4/2019) malam.
Uang tersebut diketahui senilai 30 ribu dolar Amerika atau setara dengan Rp 425 juta.
Ceritanya bermula ketika seorang pria meninggalkan kota berisi uang tersebut di bemper truknya.
Selanjutnya, kotak itu terbuka dan kontan saja uang di dalamnya berhamburan di jalanan.
Kemacetan tak terhindarkan karena para pengguna jalan berebut untuk memunguti uang yang beterbangan itu.
Keriuhan dan kemacetan ini pun membuat polisi turun tangan.
• Terkena Kabar Hoax, Banyak Pengguna R2 Di Pasuruan Memaksa Akan Masuk Jalan Tol
• Kepergok Berduaan dengan Wanita Lebih Tua di Kamar Hotel, Suminto Ngaku Sedang Bersama Ibu
• Di Mana Film Avengers: Endgame Diproduksi? Inilah Bocoran Lokasi yang Digunakan untuk Syuting
Petugas kepolisian tiba di lokasi sekitar pukul 20.50 malam setelah mendapat laporan warga yang mengeluhkan kemacetan.
Petugas dari Departemen Keamanan Publik Grand Haven segera menutup ruas jalan dan dibantu pengguna jalan lainnya dapat mengumpulkan kembali sebagian uang yang ada.
Namun uang yang dapat dikumpulkan kembali hanya senilai 2.470 dolar AS atau sekitar Rp 35 juta.
Pemilik uang kemudian kembali ke lokasi setelah menyadari apa yang terjadi dan menceritakannya kepada petugas.
“Pria itu tidak sengaja meninggalkan uang tunai dalam sebuah kotak dan menariknya di bemper truknya sebelum berangkat menuju Beacon Boulevard.”
“Tapi uang itu berhamburan di jalan di selatan jembatan,” kata Jeff Hawke, direktur Departemen Keamanan Publik Grand Haven, melalui postingan di Facebook, dikutip Fox News.
Petugas pun meminta kepada warga yang merasa telah memungut uang untuk mengembalikannya.
“Siapa pun yang mengambil uang itu diharapkan untuk mengembalikannya. Anda dapat menyerahkannya ke Departemen Keamanan Publik Grand Haven,” lanjut Hawke.
Pihaknya menambahkan bahwa seluruh lembaran uang yang berhamburan sudah diambil dari jalanan, baik oleh petugas maupun warga, sehingga para pengguna jalan diminta tidak berhenti di jalan untuk mencoba mencari uang yang tertinggal.
Dilaporkan beberapa orang telah mengembalikan sejumlah uang yang mereka pungut dari insiden itu dan menyerahkannya ke kantor Departemen Keamanan Publik Grand Haven pada Jumat (26/4/2019).
Departemen Keamanan Publik Grand Haven kembali melaporkan melalui Facebook bahwa dua remaja telah mengembalikan uang senilai 630 dolar AS (sekitar Rp 8,9 juta) dan seorang perempuan menyerahkan 3.880 dolar AS (sekitar Rp 55 juta).
Tidak diketahui berapa banyak uang yang telah dikembalikan, namun sebagian besar dilaporkan masih hilang.
• Spoiler atau Pembocor Isi Film Avengers: Endgame Bernasib Tragis, Dihajar Penonton di Luar Bioskop
• Nikah di Usia 12 Tahun, Wanita Ini Sudah Lahirkan 44 Anak, Tapi Kelakuan Suami Tak Bertanggung Jawab
• Bermain di Bawah Pohon Durian, Pengakuan Siswi SD Bikin 3 Siswa SMP Diciduk Polisi dan Masuk Penjara
Kisah serupa juga pernah terjadi Hong Kong.
Warga di sebuah kawasan padat di Hong Kong dikejutkan dengan peristiwa 'hujan uang pada tahun lalu, tepatnya Sabtu (15/12/2018).
Ribuan lembar uang dollar Hong Kong tampak disebar dari atas sebuah gedung di Jalan Fuk Wa, kawasan Sham Shui Po.
Warga dan pengguna jalan yang sedang melintas pun berebut untuk mengambil uang tersebut.
Melansir dari SCMP, peristiwa itu berawal dari seorang pemuda yang datang dengan mengendarai mobil sport dan berhenti di salah satu sudut jalan yang ramai.
Pemuda yang mengenakan jaket bertudung kemudian keluar dan membuat sebuah pengumuman sebelum kemudian memberi peringatan kepada orang-orang akan adanya hujan uang yang jatuh dari langit.
Beberapa saat kemudian, lembaran uang dollar Hong Kong mulai berterbangan dari atas sebuah gedung.
Petugas polisi yang menerima laporan tentang kejadian itu segera menuju lokasi.
Mereka memperingatkan kepada warga agar tidak mengambil uang yang bertebaran.
Sebuah video kemudian diunggah di Facebook yang memperlihatkan peristiwa tak biasa itu.
Polisi menyebutkan telah mengumpulkan uang hingga 5.000 dollar Hong Kong (sekitar Rp 9 juta) dari peristiwa itu, namun tidak ada seorang pun yang ditahan.
Pihak berwenang mengatakan tengah mencari pihak yang bertanggung jawab dalam kejadian itu.
Polisi menduga sosok pria dalam video adalah pemilik Epoch Cryptocurrency, sebuah laman Facebook yang mempromosikan kriptokurensi.
Pria tersebut dikenal dengan julukan Tuan Muda Koin, namun nama aslinya adalah Wong Ching-kit.
Namun saat ditanya kaitannya dengan peristiwa 'hujan uang", dia menolak tuduhan sebagai pihak yang bertanggung jawab.
"Jangan salahkan saya. Saya sendiri juga tidak tahu bagaimana uang bisa jatuh dari langit," ujar Wong.
Seorang pengacara, Albert Luk Wai-hung, menilai tindakan yang dilakukan pihak yang menyebarkan uang di tempat umum telah melanggar tata tertib dan menimbulkan kekacauan.
"Bagaimana dia menyebutnya sebagai promosi? Dia ingin menciptakan kekacauan dengan melakukannya," ujar Luk.
Menurut Luk, pihak yang bertanggung jawab dalam peristiwa hujan uang tersebut bisa diancam dengan hukuman denda hingga 5.000 dollar Hong Kong dan penjara hingga 12 bulan.
Luk menambahkan, seseorang yang menemukan uang di jalanan dan tidak melaporkannya juga bisa diancam dengan hukuman.
Namun dalam kasus ini, karena uang sengaja disebarkan, maka warga yang mengumpulkannya tidak bermaksud berbuat tidak jujur.
Meski demikian, demi menghindari kesalahpahaman, Luk menyarankan orang-orang untuk mengabaikan uang tersebut atau menyerahkannya ke polisi.
Sementara seorang anggota parlemen dari distrik Sham Shui Po, Vincent Cheng Wing-shun, mendesak kepada polisi untuk menindaklanjuti kasus ini, terutama berkaitan dengan pelaku di balik peristiwa ini dan sumber uang.