Petaka pun menimpa. Kakinya tidak kuat menahan beban kendaraan tersebut.
Akibatnya, emak-emak ini pun terjatuh ke belakang.
Penjaga perlintasan JPL 15/17, Bayu Lesmana menjelaskan kecelakaan ini terjadi pada sekitar pukul 08.30 WIB.
Menurutnya, tindakan seperti itu bukan kali ini saja terjadi.
“Di perlintasan ini sangat banyak pengendara motor yang menerobos perlintasan saat sudah ditutup.”
“Ada beberapa yang sampai mengangkat palangnya seperti kejadian tadi pagi,” ungkap Bayu Lesmana kepada Tribunjateng.com.
Bayu mengungkapkan bukan hanya pengendara motor yang sering nyerobot palang perlintasan kereta api.
“Ada juga pengendara mobil yang begitu. Melihat palang pintu mulai turun malah tidak melambat. Justru malah ngegas,” tandasnya.
Bagaimana nasib emak-emak tersebut?
“Dia ditolong oleh pengendara di sekitarnya. Kalau saya lihat, dia dan motornya tidak apa-apa.”
“Mungkin dia hanya kaget. Apalagi dia memakai helm,” imbuhnya.
Bayu mengungkapkan durasi waktu tertutupnya palang hingga kereta api lewat sekitar lima menit.
“Paling lama lima menit. Sebaiknya pengendara bersabar karena cuma lima menit.”
“Kalau tidak, resikonya besar,” tandasnya.
Sementara itu, Manager Humas KAI Daop IV Semarang, Krisbiyantoro mengungkapkan kesadaran masyarakat dalam berkendara masih kurang.