Tekno

Tutorial Membuat Best Nine Jelang Akhir Tahun 2019, Yuk Ikuti Caranya Lewat Browser Atau Aplikasi

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tutorial Membuat Best Nine Jelang Akhir Tahun 2019, Yuk Ikuti Caranya Lewat Browser Atau Aplikasi

SURYAMALANG.COM - Tutorial membuat best nine jelang akhir tahun 2019 ada dua cara yang bisa digunakan. 

Cara pertama membuat foto 'best nine' yakni lewat browser dan kedua lewat aplikasi yang di-download terlebih dahulu.  

Foto 'best nine' sendiri adalah gabungan dari 9 foto dengan jumlah like terbanyak para pengguna media sosial Instagram. 

Umumnya, foto 'best nine' dibuat saat akhir tahun untuk mengenang momen menarik sepanjang tahun dengan tagar #bestnine. 

Best Nine Instagram (TribunStyle/Kolase )

Untuk membuat postingan "best nine" ini, pengguna tentu saja membutuhkan aplikasi atau layanan pihak ketiga.

Salah satu aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat rangkuman foto tersebut adalah Topnine.co.

Mengutip KompasTekno (grup SURYAMALANG.COM), berikut cara membuat kolase foto #2019BestNine:

1. Kunjungi Halaman 

Pertama dengan mengunjungi halaman topnine.co melalui browser, atau kedua, dengan menggunakan aplikasi Android yang bisa diunduh di sini dan aplikasi untuk iOS yang bisa diunduh di sini.

2. Masukkan Username 

Ilustrasi membuat best nine Instagram di topnine.co. ((KOMPAS/Bill Clinten))

Ketika masuk ke dalam situs atau aplikasi topnine.co melalui browser, pengguna cukup memasukkan username (ID) Instagram dan menekan tombol "continue".

3. Masukkan Alamat E-mail 

Pada halaman berikutnya, pengguna akan diminta untuk memasukkan alamat e-mail pengguna yang aktif. Setelah itu cukup klik tombol "Find My Top Nine".

4. Muncul Foto Best Nine 

Tak butuh waktu lama, topnine.co pun akan menampilkan 9 foto dengan jumlah "like" terbanyak.

Kolase disusun berdasarkan popularitasnya.

Dari pojok kiri atas ditempelkan foto dengan like terbanyak, hingga di ujung kanan bawah yang paling sedikit di antara sembilan foto.

Tercantum pula beberapa informasi tambahan terkait kolase tersebut, seperti jumlah "like" pada 9 foto tersebut, serta jumlah rata-rata "like" per foto.

5. Simpan Foto 

Pengguna dapat menyimpan foto hasil kolase tersebut di galeri ponsel dengan menekan tombol "Save to Photos".

6. Langsung Upload 

Atau, pengguna juga bisa langsung memamerkannya di Instagram (lewat Stories atau Feed) dengan menekan tombol "Share on Instagram".

Catatan:

Perlu dicatat, topnine.co hanya merangkum foto yang diunggah pada tahun 2019 saja.

Artinya, di foto yang dipublikasi tahun 2018 tak akan diikutsertakan dalam kolase, meski jumlah "like" foto tersebut lebih banyak dibandingkan foto yang diunggah pada 2019.

Selain itu perlu diingat, Topnine.co versi web hanya dapat menampilkan kolase foto dari akun yang profilnya tidak dikunci.

Hapus email setelah digunakan

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti masalah privasi dan keamanan, sebaiknya pengguna segera menghapus e-mail yang digunakan di topnine.co jika sudah mengunduh kolase foto yang tersedia.

Pengguna bisa menghapus data alamat e-mail dan foto kolase Instagram yang tersimpan di situs topnine.co dengan mengunjungi tautan berikut.

Setelah memasukkan alamat e-mail di tautan tersebut, seluruh data pengguna yang tersimpan di topnine.co bakal dihapus dalam 30 hari ke depan.

Rahasia Instagram Pilih Foto di Tab Explore

Selain informasi tentang "best nine" ada satu ulasan lagi yang penting bagi kamu pengguna instagram. 

Pernahkah kamu membuka tab Explore dan menemukan banyak konten yang dirasa sangat dekat denganmu?

Misalnya saja, kamu penyuka kucing dan sering melihat promo baju di Instagram.

Biasanya, tab Explore akan dipenuhi dengan konten tersebut.

Instagram (Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS)

Lantas, bagaimana Instagram menyuguhkan konten yang seolah lebih dekat dengan penggunanya?

Tiga teknisi Instagram, Ivan Medvedev, Haotian Wu, and Taylor Gordon akhirnya membeberkan formulanya.

Mereka menjabarkannya dalam sebuah blog Facebook.

Mula-mula, mereka menggambarkan platform Instagram yang penuh dengan informasi dengan jenis beragam. Untuk menyuguhkan konten yang relevan, sistem AI didasarkan pada tiga hal utama.

Pertama, kemampuan melakukan eksperimen yang cepat, mendapatkan sinyal ketertarikan konten pengguna, dan menemukan komputasi paling efisien untuk menampilkan konten paling relevan dan update.

Sistem AI akan mengekstraksi 65 miliar fitur dan membuat 90 juta model prediksi tiap detiknya.

Sederhananya, sistem akan melakukan "penyulingan" akun dan jenis konten yang dianggap sistem relevan dengan pengguna.

Cara menentukan tingkat relevansinya adalah dengan mengurasi postingan mana yang sering berinteraksi dengan pengguna.

Misalnya unggahan mana saja yang dikomentari, disukai, atau disimpan di dalam bookmark.

Kemudian, sistem akan fokus menyisir akun-akun secara keseluruhan ketimbangan jenis unggahan individu.

Ilustrasi Logo Instagram (Hollywood Reporter)

Misalnya saja, akun yang rutin mengunggah konten tentang kucing, akan lebih diprioritaskan ketimbang akun individu yang sama-sama mengunggah konten tentang kucing sesekali.

Dengan menyisir akun-akun tersebut, machine learning akan mengidentifikasi akun yang memiliki kemiripan kata dari caption atau istilahnya "word embedding".

Sistem ini akan mempelajari urutan kata-kata yang muncul dalam teks, yang natinya akan diukur seberapa terkait hubungan antar satu akun dengan akun lainnya.

Sebagai contoh, urutan kata-kata di dalam caption, seperti "pernikahan" biasanya akan diikuti kata "gaun", "bunga" atau "kondangan".

Jarang ditemukan kata-kata tersebut berutan dengan kata yang bermakna sebaliknya, seperti "pemakaman", "konservasi", atau "pemilu".

Dengan menghubungkan keterkaitan antar kata tersebut, interaksi pengguna di dalam postingan dari akun-akun tadi akan terekam, dan menjadi landasan model untuk menampilkan postingan yang berhubungan dengan kata-kata tadi.

Dari miliaran postingan yang mirip, sistem akan menyaringnya menjadi 500 unggahan yang mirip antar akun. Kemudian mengerucut lagi menjadi 150, lebih kecil lagi ke angka 50, hingga terakhir menampilkan 25 unggahan teratas di Explore yang dianggap paling relevan dengan pengguna.

"Dengan teknik ini, kami bisa lebih efisien mengevaluasi media (konten) yang luas untuk menemukan media paling relevan di setiap peringkat, sementara sumber daya komputasional tetap akan terkontrol," jelas Instagram, dirangkum KompasTekno dari Forbes, Minggu (1/12/2019).

Tidak hanya mengurasi jenis konten mana yang relevan, sistem AI ini juga berperan menyaring konten tidak pantas, sesuai pedoman komunitas Instagram.

Sistem machine learning akan menjadi ujung tombak untuk membasmi spam dan konten tidak pantas yang beredar di platform.

"Kami ingin memastikan konten yang beredar di platform kami aman dan pantas untuk komunitas global, di segala rentang usia di dalam tab Explore", jelas Instagram.

Berita Terkini