Lapangan Adu Ayam Berubah Jadi Petaka, Ayam Jago Bunuh Tuan Sendiri, Arena Pertarungan Jadi Heboh

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Lapangan Adu Ayam dan Ayam Jago

SURYAMALANG.COM - Sebuah lapangan untuk arena sabung ayam berubah jadi petaka saat seekor ayam jago membunuh tuannya sendiri.

Alhasil semua orang yang menonton insiden tak terduga itu panik dan heboh. 

Ayam jago itu milik Saripalli Venkateswara Rao, pria 55 tahun di desa Pragadavaram negara bagian Andhra Pradesh, India. 

Melansir dari Gulftoday, peristiwa ini terjadi pada Rabu (15/1/2020).

Pertandingan Sabung Ayam (Moh Habib Asyhad via Sosok.Grid.id)

Saripalli terbunuh oleh ayamnya sendiri akibat terkena pisau yang menempel di kaki si ayam, dan pisau tersebut menebas pahanya.

Pisau yang melekat pada kaki ayam, ditujukan untuk melihat pemenang.

Mengikuti tradisi dan aturan sabung ayam sebagai duel sampai mati, sabung ayam berlanjut sampai salah satu ayam terluka parah atau mati, begitulah cara mereka menentukan pemenang.

Saripalli kemudian dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal dalam perjalanan.

"Rao berusaha untuk bertahan, tetapi dia mendapat luka tusuk yang dalam dari pisau kecil tajam yang melekat pada kaki ayam, yang juga memotong urat paha utama, menyebabkan dia berdarah deras," kata petugas polisi M Snehita, dilansir dari South China Morning Post pada Sabtu (25/1/2020).

“Dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Dokter mengatakan insiden itu mengejutkan Rao, menyebabkan ia serangan jantung, ”tambahnya.

Ilustrasi Ayam Jago (MabelAmber )

Insiden itu terjadi pada 15 Januari, tetapi laporan di media India baru muncul beberapa saat kemudian, menyebabkan polisi regional mengintensifkan tindakan keras terhadap peristiwa tersebut.

"Ini adalah insiden yang tragis, tetapi menjadi ironis ketika ayam jantan itu bukan membunuh unggas lawannya dan membawa hadiah dan malah membunuh pemiliknya" kata perwira polisi P Rajesh.

"Ayam jantan itu lolos, kita tidak bisa melacaknya," tambahnya.

Mahkamah Agung India telah melarang sabung ayam sebagai pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan tahun 1960, yang melarang pengorganisasian atau menghasut perkelahian hewan.

Tetapi puluhan juta rupee bertukar tangan saat sabung ayam berlanjut di beberapa daerah selatan India.

Ilustrasi Ayam Jantan Berkokok (huffingtonpost.com)

Terutama selama Makar Sankranti dan festival Hindu Matahari, yang dirayakan pada pertengahan Januari.

Namun dalam praktiknya, keterlibatan politisi lokal senior dan sejumlah besar uang mengartikan polisi cenderung menutup mata.

Diperkirakan R100 crore (10,7 juta pound sterling) telah dipertaruhkan selama tiga hari pada festival 15 Januari.

Aktivis hak-hak hewan mengeluh tentang kurangnya tindakan polisi setiap tahun, tetapi pada tahun 2017 permohonan baru oleh para pegiat untuk intervensi lebih lanjut oleh Mahkamah Agung diberhentikan.

Melansir dari Gulftoday, pada tahun 2019, Washington Post menyelidiki apa yang disebutnya “Super Bowl of cockfighting” di Andhra Pradesh, dan menemukan perkelahian dihadiri lebih dari 1.000 orang yang tampaknya diorganisir oleh MLA lokal - anggota majelis legislatif negara bagian.

Perkelahian itu begitu mengakar sehingga mereka telah menjadi semacam objek wisata yang mengerikan.

Ilustrasi - Arena Judi Sabung Ayam (Istimewa via TribuMadura.com)

Setelah menghadiri sebuah acara di desa Ampapuram, seorang wanita yang berkunjung dari Belgia, Hannelore mengatakan kepada media,

“Ini adalah kunjungan pertama saya ke Vijayawada dan saya diberi tahu Makar Sankranti adalah festival panen. Sangat menarik dan menyenangkan untuk melihat perayaan dan budaya setempat.”

“Sabung ayam itu menarik dan saya baru saja melihat satu pertarungan. Ini sangat cepat. Jika ini tradisi lokal, senang melihat dan mempelajari lebih banyak tentangnya.” Ucap Hannelore dikutip dari Gulftoday, Sabtu (25/1/2020).

Polisi mengatakan mereka telah mengambil tindakan untuk mencegah sabung ayam jika memungkinkan, tetapi untuk memecah secara paksa pertemuan besar akan menjadikan langkah mereka terlalu berbahaya.

Kasus Sabung Ayam di Indonesia

Sementara di Indonesia sendiri sabung ayam juga bukan hal yang asing. 

Tradisi masyarakat ini sudah tumbuh sejak lama terutama di perkampungan dan desa.

Kendati demikian sabung ayam juga pernah memakan korban jiwa di Maluku. 

Diakui Mabes Polri ada anggotanya meninggal saat mencoba melerai kericuhan kegiatan sabung ayam di Taliabu Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Jumat (22/11/219) sekira pukul 16.30 WIT.

Kericuhan bermula dari pertikaian pejudi ayam berinisial LB dan LD.

Ilustrasi sabung ayam (AP/TribunTimur.com)

Awalnya LB dan LD terlibat keributan ketika hasil adu ayamnya berujung seri.

Tak terima, keduanya terlibat saling serang menggunakan pisau yang terpasang pada kaki ayam (taji).

"Pada saat adu ayam yang ada pisaunya hasilnya draw. Dari salah satu yaitu LB melemparkan ayamnya yang masih bertaji sehingga tajinya mengenai LD sehingga mengalami luka namun tidak bereaksi apa-apa," kata Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2019).

Karena LD tidak bereaksi, LB semakin emosi dan mencabut badiknya kemudian mengancam LD.

Ketika perselisihan, kata Argo, seorang anggota kepolisian bernama Bripka La Ode Syaifudin melintas di tempat kejadian dan melihat keributan.

Bripka La Ode Syaifudin pun mendekat dan berusaha melerai.

Sayangnya upaya Bripka La Ode Syaifudin melerai perkelahian tersebut berujung penikaman terhadap dirinya.

"Pada saat melakukan peleraian bahwa anggota ini malah menjadi korban penikaman. Akibat penikaman ini 1 anggota kepolisian bernama La Ode Syaifudin meninggal dunia," katanya.

Karopenmas Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono dalam jumpa pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2019). (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim )

Selain satu anggota polisi, Argo mengatakan, ada tiga masyarakat juga turut menjadi korban kericuhan di tempat sabung ayam tersebut.

Dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia. 

"Masyarakatnya dua orang itu atas nama Saharuddin dan Samiruddin juga meninggal dunia dan 1 warga yang luka berat yaitu atas nama Damalia," tuturnya.

Hingga berita ini diturunkan, ia mengatakan, kondisi di sekitar wilayah sabung ayam telah kondusif.
Kepolisian juga telah menahan sejumlah pelaku yang diduga melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam.

"Kapolres dari kepulauan Sula sudah hadir di lokasi untuk menenangkan warga di sana dan olah TKP disana serta mengamankan pelakunya dan mengumpulkan barang bukti yang ada di sana dan tentunya dari Polres yang akan melakukan penyidikan penyelidikan tentunya di backup oleh Polda Maluku Utara," katanya.

Berita Terkini