SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Suasana RSUD dr Iskak sempat heboh, lantaran ada pasien yang dibawa dengan alat pelindung diri (APD) lengkap, Sabtu (8/2/2020) pagi.
Para perawat yang mengenakan pakaian mirip astronot ini mengundang perhatian para pengunjung saat itu.
Apalagi saat pasien ini lewat, para pengunjung yang ada di lorong diperintahkan untuk menyingkir.
• Pengobatan Ningsih Tinampi Viral Sampai Didatangi Dinkes Jatim, Mbah Mijan: Bukan SAKTI Tapi SAKIT
• Siasat Licik Agus Rekam Adegan Ranjang Sama Istri Orang, Demi Uang Rp 1 Juta Kini Bobok di Penjara
• Putri Karen Poore Meninggal Jatuh dari Balkon Apartemen, 6 Bulan Dicari Komnas Perlindungan Anak
Demikian juga sejumlah pengunjung yang ada di ruang tunggu dekat pos Satpam, juga diminta menjauh.
Rombongan perawat dengan APD yang membawa pasien ini sempat diabadaikan pengunjung.
Sontak kabar pun menyebar, RSUD dr Iskak sedang merawat pasien virus corona.
Direktur RSUD dr Iskak Tulungaung, dr Supriyanto Dharmoredjo membantah kabar itu.
“Saya katakan ini hanya suspect (terduga), belum positif terjangkit virus corona,” ujar Supriyanto.
Lanjutnya, pasien yang dibawa oleh perawat dengan APD lengkap adalah YM, perempuan 52 tahun asal Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Satu bulan lalu YM pergi ke Korea Selatan, dan pulang ke Indonesia pada Kamis (6/2/2020) kemarin.
Saat di Indonesia, YM mengalami demam tinggi dengan keluhan sulit menelan.
Sebelumnya ia sempat dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Kediri, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
“Karena RSUD dr Iskak adalah rumah sakit rujukan regional yang siap dengan semua kondisi, maka pasien dibawa ke sini,” sambung dr Supriyanto.
Terkait para perawat yang menggunakan APD dan sempat menjadi perhatian para pengunjung, menurut Supriyanto memang sudah prosedurnya.
Lanjut Supriyanto, dalam dunia medis lebih baik berlebihan dalam perkiraan dari pada kecolongan.
Sehingga pasien itu diperlakukan sebagai orang yang terpepar virus corona, sebagai langkah antisipasi.
“Sampai nanti hasil uji laboratorium membuktikan memang tidak terpapar virus corona,” ungkap Supriyanto.
Pasien tersebut kini menjalani perawatan di ruang isolasi, dan ditangani khusus para perawat dengan APD.
Dokter Spesialis Paru RSUD dr Iskak, dr Mohammad Arfi yang mendampingi Supriyanto menerangkan, pihaknya sudah mengambil sampel swap tenggorokan pasien.
Sampel ini akan diuji di laboratorium di Jakarta, untuk memastikan penyakit yang menyerang pasien.
“Karena sampel harus dikirim ke Jakarta, butuh waktu untuk memastikan kondisi pasien,” ujar Arfi.
Masih menurut Arfi, kondisi pasien sebenarnya mirip dengan kondisi radang tenggorokan.
Namun karena ada riwayat perjalanan ke negara yang terpapar virus corona, pasien dilakukan isolasi, sampai terbukti negatif.
Saat menjalani perawatan, kondisi pasien terus membaik, meski suhu tubuhnya naik turun.
“Dia tidak sesak nafas, pasien tenang dan stabil, serta hasil rongent juga normal,” tutur Arfi.
Lebih jauh Arfi meminta masyarakat tidak perlu cemas dan tetap beraktivitas seperti biasa.
Namun yang penting menjaga bekersihan dengan membiasakan diri cuci tangan setelah keluar rumah.
Selain itu jangan mengusap wajah dengan tangan yang belum dicuci, dan jika bersin serta batuk harus ditutup lengan atas dengan posisi siku ditekuk.