SURYAMALANG.COM, KANJURUHAN - Benarkah Aremania dan Bobotoh sudah damai di musim ini? Berikut adalah deretan fakta yang ditemukan di lapangan pada seputaran laga Arema FC vs Persib Bandung.
Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menilai laga Arema FC vs Persib Bandung, Minggu (8/3/2020) kemarin, berjalan kondusif di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Pasalnya, Aremania dinilai mampu menahan diri dan tak berbuat kericuhan hingga laga usai. Meskipun Arema FC kalah 1-2 di kandang.
Di laga ini hanya ada insiden kecil, yakni sejumlah oknum Aremania memanjat pagar pembatas di Stadion Kanjuruhan karena jengkel dengan kepemimpinan wasit.
Terlepas dari laga yang kondusif, masih ada kekhawatiran akan terjadinya hal yang tak diinginkan terjadi di luar stadion oleh pihak Persib Bandung.
Pasalnya saat berangkat dan pulang seusai pertandingan, Persib Bandung masih menggunakan Kendaraan Taktis (Rantis) milik Polda Jatim, seperti musim sebelumnya.
Terkait ini, Panpel Arema FC memiliki penjelasan tersendiri mengapa tim tamu diangkut menggunakan Rantis.
"Sebetulnya waktu MCM sebelum pertandingan kami tawarkan pada offisial Persib. Kami katakan, kami sediakan Rantis, bus dan juga truk kepolisian untuk evakuasi."
"Pada hari injury time kami tawarkan lagi ke Persib apakah pakai bus? Kami sampaikan juga kalau sudah ada pengawalan dari Aremania," kata Abdul Haris, Ketua Panpel Arema FC, Senin (9/3/2020).
Lebih lanjut Haris mengatakan jika pihaknya telah menyiapkan puluhan pihak Aremania untuk mengawal tim Persib, apabila menggunakan bus, di sepanjang perjalanan dari penginapan menuju stadion.
"Sebelumnya kami sudah siapkan kurang lebih ada 40 Aremania untuk mengawal."
"Namun demikian pada detik-detik terakhir keberangkatan tim ke stadion, dari offisial Persib minta Rantis. Tetap kami siapkan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, para pemain Persib Bandung sudah tiba di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (8/3/2020) siang.
Tepat pukul 13.40 WIB, skuad Maung Bandung tiba dengan diangkut Kendaraan Taktis (Rantis) milik Polda Jatim.
Tak seperti para pemainnya, Robert Rene Alberts Pelatih Persib Bandung, memilih untuk naik mobil Patwal.
Namun tetap dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Satu per satu para pemain keluar dari Rantis dan langsung masuk ke ruang ganti stadion untuk melakukan persiapan warming up.
Dijemput dengan menggunakan Rantis ini menjadi langkah panpel Arema FC untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya gesekan di jalan.
Aremania dan Bobotoh
Hubungan dua kelompok suporter berlabel rival yakni Aremania dan Bobotoh nampaknya kini sudah mulai mencair.
Ini terlihat dari laga Arema FC vs Persib Bandung, Minggu (8/3/2020) kemarin di Stadion Kanjuruhan.
Meski Arema FC kalah 1-2 dari tim tamu, tak ada reaksi berarti yang dilakukan suporter tim tuan rumah.
Dari pantauan di lapangan, beberapa Aremania meluapkan kekesalan pada wasit yang memimpin jalannya pertandingan, dengan melakukan pelemparan ke arah lapangan dan juga berusaha menerobos serta memanjat pagar pembatas, sebelum akhirnya dicegah pihak keamanan.
Terlepas dari kejadian itu, hubungan kedua kelompok mulai harmonis terlihat dari teror yang dilakukan Aremania musim lalu saat Persib datang ke Malang, musim ini sudah tak lagi terjadi.
Musim lalu ketika Persib ke Malang, tim Maung Bandung mendapat teror, sedikitnya dua teror.
Teror pertama diberikan sekelompok oknum suporter yang melempar petasan ke bus Persib, saat tim akan menggelar uji coba lapangan H-1 pertandingan.
Teror kedua saat sekelompok oknum suporter menyalakan petasan dan kembang api di depan hotel Savana, tempat rombongan Persib menginap.
Menurut Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC, menurunnya tensi teror ini tak lepas dari langkah pentolan Viking Herru Joko yang beberapa hari sebelum laga datang ke Malang untuk berkoordinasi, terkait rencana suporter Persib datang ke Malang.
Meski pada akhirnya suporter lawan tidak jadi datang, namun itu dinilai sebagai langkah baik untuk menjalin hubungan baik antar kelompok suporter yang berival.
"Sekarang tidak ada laporan teror seperti musim lalu. Alhamdulillah sebelumnya karena kehadiran perwakilan dari suporter Persib kesini itu bisa mencairkan suasana yang lebih kondusif," kata Abdul Haris, Senin (9/3/2020).
Pihaknya berharap kedepan hubungan yang mulai membaik ini dapat terus terjalin.
Haris juga menegaskan nantinya saat Arema FC away ke kandang Persib putaran kedua, ada perwakilan Aremania yang ke Bandung untuk berkoordinasi.
"Ini saya mohon bisa ditindak-lanjuti ke depannya, agar saling memberikan support antar suporter. Ke depannya kami juga akan ada salah satu perwakilan Aremania silaturahmi ke Bandung, seperti itu," jelasnya.
Kekalahan Arema
Hasil skor Arema FC vs Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Minggu (8/3/2020), adalah 1-2 untuk kemenangan Persib Bandung.
Sengitnya pertandingan Arema FC vs Persib Bandung babak pertama, Minggu (8/3/2020) sore, kembali berlanjut di babak kedua.
Sebelumnya, babak pertama berakhir dengan skor 1-1.
Gol tersebut hasil gol bunuh diri Syaiful Indra Cahya bek Arema FC menit ke-41 dan gol tendangan penalti striker asing Arema, Elias Alderete menit ke-45+2.
Awal babak kedua, tensi permainan keras masih diperlihatkan dua tim.
Untuk menambah kekuatan serangan, Arema FC memasukan M Rafli menit ke-59 menggantikan Feby Eka Putra yang pada babak pertama sudah tampil 'ngotot' untuk Singo Edan.
Menit ke-71 Matias Malvino ditandu keluar lapangan karena mengeluhkan sakit pada pahanya, dan digantikan oleh Hanif Sjahbandi.
Pada menit ke-75 petaka kembali didapat Arema FC. Syaiful Indra Cahya melanggar Dedi Kusnandar di dalam kotak penalti.
Menit ke-76 Wander Luiz sebagai eksekutor penalti berhasil menambah kedudukan untuk Persib menjadi 1-2.
Tak berselang lama, Jonathan Bauman dimasukan untuk menggantikan Elias Alderete menit ke-77.
Skor 1-2 bertahan hingga laga bubar. Arema harus rela kehilangan poin di depan puluhan ribu Aremania dan Aremanita.