SURYAMALANG.COM - Suasana haru mewarnai penjemputan pasien positif virus corona di Majene, Sulawesi Barat.
Tidak ada respon sinis dari warga sekitar ketika ada satu di antara tetangganya yang terjangkit Covid-19.
Sebaliknya, warga sekitar memberikan respon bernada penyemangat dan dukungan kepada pasien virus corona tersebut.
Hal ini tidak seperti yang terjadi di daerah lain, yang memberikan respon sinis kepada seseorang yang terpapar virus corona.
Dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, saat seorang warga yang positif virus corona dijemput untuk menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju, warga tampak menjauh dari rumahnya.
Namun, dari kejauhan ada warga yang memberi dukungan moral untuk pasien tersebut.
Terdengar beberapa kali teriakan "semangat" saat si pasien dibawa masuk ke mobil ambulans.
Video proses evakuasi itu kemudian menyebar di media sosial.
Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Muhammad Alif membenarkan adanya pasien positif virus corona yang dijemput dari rumahnya pada Minggu (29/3/2020).
"Iya, betul. Pasien yang dari Majene dinyatakan positif," ungkap Alif yang juga Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sulawesi Barat, usai menggelar konferensi pers, Senin (30/3/2020).
Alif mengatakan, proses evakuasi berjalan lancar.
Keluarga pasien dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya bersikap kooperatif saat penjemputan berlangsung.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Rahmat Malik, warga yang dijemput itu merupakan temuan pertama orang terinfeksi virus corona di Majene.
Warga tersebut merupakan santri salah satu pondok pesantren di Bogor, Jawa Barat.
Menurut Rahmat, warga berusia 14 tahun itu sudah berada dalam pemantauannya tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar karena mengalami demam tinggi.
"Tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Rabu (25/3) sore. Saat screening, suhu tubuhnya tinggi di atas 38,5 derajat celsius, ada gejala batuk, flu, dan gatal pada tenggorokan," jelas Rahmat.
Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar, pasien ini sempat membaik dan diperbolehkan pulang ke Majene.
Belakangan, Rumah Sakit Universitas Hasanuddin mendapat informasi pasien itu positif terinfeksi virus corona.
Rahmat kemudian menugaskan Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Majene mendatangi rumah pasien dan memintanya untuk tidak keluar rumah.
"Dia tiba di rumahnya Sabtu malam (28/3/2020). Kami minta untuk tidak keluar rumah sambil menunggu tim medis dari Provinsi menjemputnya," ujarnya.
Pasien itu pulang ke Majene dengan mobil pribadi, berlima dengan keluarganya.
Empat keluarga lainnya untuk sementara diisolasi di rumah.
Bupati Majene Fahmi Massiara menegaskan, akan memenuhi seluruh kebutuhan hidup keluarga tersebut selama menjalani masa isolasi di rumahnya.
"Keluarga ditangani tim gugus, akan terus dimonitor," ucap Fahmi.
Hingga Minggu (30/3/2020), jumlah pasien positif corona di Indonesia berjumlah 1.285 yang tersebar di 30 provinsi.