SURYAMALANG.COM - Update virus corona di Malang Jawa Timur Rabu 1 April 2020 keseluruhan belum ada penurunan.
Namun, dari update virus corona hari ini, Kota Malang dan Kabupaten Malang mengalami penurunan pasien positif corona.
Di antaranya ODP (Orang Dalam Pengawasan) totalnya turun 204 dan (Pasien Dalam Pengawasan) 23 orang.
Sementara itu di Surabaya, jumlah pasien positif corona turun jadi 41 orang, namun jumlah PDP dan ODP mengalami banyak peningkatan.
Bila ditotal angka penyebaran virus corona atau covid-19 di Jawa Timur jumlahnya masih tinggi yakni 93 orang pasien positif corona.
Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang Jawa Timur dan Surabaya berikut ini:
- Positif Covid-19
Di Kota Malang Pasien Positif Covid-19 total 1 orang
Di Kabupaten Malang Pasien Positif Covid-19 total 4 orang
Di Kota Surabaya Pasien Positif Covid-19 total 41 orang
Di Jawa Timur Pasien Positif Covid-19 total 93 orang
- PDP (Pasien Dalam Pengawasan)
Di Kota Malang Pasien PDP Covid-19 total 13 orang
Di Kabupaten Malang Pasien PDP Covid-19 total 10 orang
Di Kota Surabaya Pasien PDP Covid-19 total 73 orang
Di Jawa Timur Pasien PDP Covid-19 total 420 orang
- ODP (Orang Dalam Pemantauan)
Di Kota Malang Pasien ODP Covid-19 total 144 orang
Di Kabupaten Malang Pasien ODP Covid-19 total 60 orang
Di Kota Surabaya Pasien ODP Covid-19 total 237 orang
Di Jawa Timur Pasien ODP Covid-19 total 6565 orang
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu
Situasi di Malang Dampak Virus Corona
1. Disinfektan Mandiri Bagi Warganya
Pemerintah Kota Malang setiap hari telah melakukan penyemprotan cairan disinfektan ini di lima lokasi yang berbeda di Kota Malang.
Sasaran utamanya ialah ruang publik dan fasilitas umum yang biasanya banyak digunakan oleh masyarakat.
Untuk itu, Pemkot Malang juga mengajak agar masyarakat juga dapat menyemprotkan disinfektan sendiri di daerahnya masing- masing.
Warga diharapkan bisa membuat cairan disinfektan agar bisa dimanfaatkan dalam mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Dikutip dari informasi yang diberikan oleh Kabag Humas Pemkot Malang, M Nur Widianto kepada SURYAMALANG.COM, bahwa ada enam jenis disinfektan yang bisa digunakan.
Di antaranya ialah larutan pemutih, larutan klorin, karbol, pembersih lantai, disinfektandiamin dan disinfektan peroksida.
Cara pembuatannya ialah ambil disinfektan sesuai takaran kemudian dicampur dengan air.
Takaran disinfektan menyesuaikan dengan jenis disinfektan itu sendiri.
Misalkan larutan pemutih, larutan klorin dan klorin takarannya dua sendok makan per satu liter air.
Sedangkan disinfektandiamin dan disinfektan peroksida takarannya disesuaikan dengan petunjuk penggunaan.
Setelah bahan tersebut dicampur air, barulah ditaruh di dalam botol ataupun wadah sebelum digunakan.
"Disinfektan ini bersifat toksik, sehingga harus digunakan sesuai dengan aturan," ujarnya.
Pemerintah Kota Malang juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah melakukan penyemprotan cairan disinfektan ini secara mandiri di wilayahnya masing-masing.
Menurut Wiwid, sapaan akrabnya, semangat gotong royong ini perlu dibangun terutama pada kondisi saat ini.
"Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi atas partisipasi serta kemandirian yang dilakukan dan dibangun oleh masyarakat untuk penyemprotan secara mandiri," ucapnya.
Wiwid menyampaikan, bahwa bahan-bahan dalam membuat cairan disinfektan ini sangatlah mudah.
Bahan-bahan tersebut bisa didapatkan di toko-toko terdekat maupun di toko kimia yang ada di Kota Malang.
"Pemkot Malang saat inu terus memberikan layanan, di mana sekarang juga telah mendistribusikan bahan ke kecamatan dan kelurahan, sehingga penyemprotan ini dapat dilakukan secara meluas," tandasnya.
2. Pemkab Gratiskan Retribusi Pasar
Pemerintah Kabupaten Malang menggratiskan biaya retribusi pasar di seluruh pasar di wilayahnya.
Kebijakan tersebut diambil guna menekan dampak ekonomi akibat wabah virus corona.
Sejak virus itu mewabah, penghasilan para pedagang pasar mengalami penurunan.
Wilayah Kabupaten Malang memiliki 34 pasar tradisional dan 16 pasar hewan.
Total ada 50 pasar yang menerapkan kebijakan tersebut.
Kepala Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Agung Purwanto menerangkan, kebijakan pembebasan retribusi pasar diterapkan pada Rabu (1/4/2020).
Durasi kebijakan itu diterapkan, hingga menunggu pemberitahuan selanjutnya.
"Tidak ditarik retribusi pasar para pedagang mulai tanggal 1 April 2020. Selama ada retribusi pasar, pendapatan bisa mencapai Rp 500 juta per bulan. Pada saat kebijakan itu diterapkan, ya pendapatan yang akan hilang senilai itu per bulannya," ujar Agung ketika dikonfirmasi, Selasa {31/3/2020).
Agung menambahkan, pihaknya sudah menginformasikan kepada seluruh unit pelaksana teknis daerah (UPTD) pasar di seluruh Kabupaten Malang.
"Sudah kami sosialisasikan kepada seluruh UPTD pasa di seluruh Kabupaten Malang," jelas Agung.
3. Operasi Pasar Gula
Pemerintah Kabupaten Malang menyampaikan persediaan komoditi gula di wilayahnya masih 4.666 ton.
Kebutuhan tersebut dinilai masih mencukupi hingga 3 bulan ke depan.
Meski dinilai cukup, harga gula di pasaran masih berkisar Rp 18 ribu per kilogramnya.
"Kebutuhan gula selama per bulan sekitar 2.300 ton. Mungkin stok gula yang masih tersisa masih bisa bertahan hingga 3 bulan," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Agung Purwanto ketika dikonfirmasi, Selasa (31/3/2020).
Guna menekan timbulnnya kenaikan harga gula di pasaran, Agung menerangkan pihaknya bakal menggelar operasi pasar dalam waktu dekat.
Operasi pasar itu digelar atas kerjasama dengan PG Kebonagung, PG Krebet dan Asosiasi Petani Tebu Indonesia.
"Jika tida ada penundaan, dan ada kesiapan dari PG Kebonagung, PG KRebet dan Asosiasi Petani Tebu Indonesia, operasi pasar akan digelar pad 6 April 2020," ujar Agung.
Secara teknis digelarnya operasi pasar, akan dilakukan bersama pemerintah kecamatan dengan sistem kupon.
Skemanya, pemerintah kecamatan menginformasikan kepada kepala desa, guna memberitahukan ada harga gula seharga Rp 12 ribu kepada warganya. Bila berminat, warga akan diberi kupon setelah melakukan pembayaran.
"Setelah membayar lalu tanggal 6 diberikan gulanya lewat penggiriman. Petugas akan mendatangi rumah masyarakat untuk memberikan gula. Jadi tidak ada kerumunan." terang Agung.
Agung memastikan, wabah corona yang sedang melanda masih belum mempengaruhi harga kebutuhan pokok di pasaran.
Menurutnya, kenaikan gula di pasaran adalah pada periode waktu saat ini, masih belum memasuki panen tebu dan produksi gula.
"Sejauh ini masih normal harga kebutuhan pokok di pasaran. Hanya komoditi gula yang mengalami kenaikan. Saat ini di pasaran harganya Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu per kilogramnya," jelas Agung.