SURYAMALANG.COM - Simak perkembangan update virus corona di Malang, Jawa Timur hingga hari ini Senin 27 April 2020.
Sampai hari ini masih ada penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Di Kabupaten Malang, ada total 3 orang meninggal dunia akibat virus corona atau Covid-19.
Melansir dari data Jatim Tanggap Covid-19, ada total 28 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 dari Kabupaten Malang dan 14 dari Kota Malang.
Sedangkan di Kota Batu, ada 3 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang Jawa Timur Kota Batu dan Surabaya berikut ini:
- Kota Malang
Pasien Positif Covid-19 = 14 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 8 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 6 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang
ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 672 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 155 orang
- Kabupaten Malang
Pasien Positif Covid-19 = 28 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 3 orang
ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 326 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 136 orang
- Kota Batu
Pasien Positif Covid-19 = 3 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 1 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 2 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang
ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 160 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 19 orang
- Kota Surabaya
Pasien Positif Covid-19 = 367 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 72 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 245 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 50 orang
ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 2278 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 1004 orang
- Jawa Timur (Jatim)
Pasien Positif Covid-19 = 785 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 140 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 557 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 88 orang
ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 18350 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 2681 orang
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id dan https://lawancovid-19.surabaya.go.id/
Situasi di Malang Dampak Virus Corona
1. Selama Wabah Virus Corona, Tak Ada Larangan Berjualan Bagi Pedagang Takjil di Kabupaten Malang
Bupati Malang, Muhammad Sanusi, tidak melarang para pedagang takjil atau makanan pembuka buka puasa berjualan di pinggir jalan selama bulan Ramadan.
Saat bulan Ramadan, pedagang takjil muncul dengan sendirinya. Barang dagangannya adalah berbagai kudapan menjelang buka puasa.
Mulai dari kolak, gorengan, kue, aneka lauk-pauk dan kuliner lainnya.
Meski memperbolehkan para pedagang takjil berjualan, Sanusi mengimbau agar para penjual dan pembeli tidak bergerombol alias tetap menerapkan physical distancing demi mencegah penularan virus corona atau Covid-19.
"Pasar takjil saya persilakan di Kabupaten Malang, asal jangan bergerombol. Jadi setelah beli tajkil, pembeli langsung pulang," tutur Sanusi ketika dikonfirmasi, Minggu (26/4/2020).
Sanusi beralasan peniadaan larangan bagi pedagang takjil karena ia mendapati sisi saling membutuhkan antara penjual dan pembeli.
"Karena mereka sama-sama butuhnya. Jadi yang jual butuh pendapatan, dan yang beli butuh makanan," beber Sanusi.
2. Kendaraan Masuk Kota Malang Diperiksa di Check Point, Pemudik Diminta Balik ke Kota Asal
Polresta Malang Kota gelar pemeriksaan kendaraan di perbatasan kota. Seperti yang terlihat di pos check point di Graha Kencana Kota Malang, puluhan kendaraan khususnya dari luar kota wajib terlebih dulu melakukan pemeriksaan di check point, Minggu (26/4/2020).
Kepala Pos Check Point, Iptu M Saikhu, mengatakan kegiatan itu dilakukan sesuai dengan perintah dari Kapolri.
"Kami melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan dari luar. Barang-barang yang dibawanya juga kita lakukan pemeriksaan," ujarnya kepada TribunJatim.com (grup suryamalang.com).
Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan beberapa kendaraan yang memiliki plat luar kota.
"Namun setelah dicek lebih lanjut, ternyata kendaraan itu bukan melakukan mudik. Melainkan milik warga Kota Malang sendiri," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengecekan kesehatan kepada pengguna jalan yang ada di check point tersebut.
"Kami lihat suhu tubuhnya memakai thermal gun. Selain itu kita wajibkan mereka menggunakan hand sanitizer dan mengimbau untuk tetap memakai masker. Bila mereka tidak memiliki, maka kami akan berikan masker," tambahnya.
Selain itu jika memang ditemukan adanya pemudik, pihaknya akan meminta untuk kembali ke tempat asal.
"Bila ada pemudik, kami minta agar mereka putar balik kembali ke tempat asal. Tidak boleh masuk ke Kota Malang," bebernya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Polresta Malang Kota gelar Operasi Ketupat Semeru 2020.
Polresta Malang Kota sendiri telah menyiapkan check point yang didirikan di stasiun, terminal, hingga perbatasan kota.
Ada enam check point yang disiapkan. Yaitu di kawasan batas kota di Graha Kencana, Terminal Arjosari, Terminal Landungsari, Stasiun Malang, kawasan Kacuk Barat dan Tol Madyopuro.
Check point itu sendiri telah beroperasi mulai 24 April hingga 31 Mei 2020.