SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Dua kluster baru penyebaran virus corona atau Covid-19 di Sidoarjo benar-benar menjadi perbincangan berbagai kalangan.
Yakni Kluster Desa Pepelegi, Kecamatan Waru yang sempat membuka peti jenazah pasien Covid-9, dan kluster di Dusun Jati, Desa/Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Kluster baru di Desa Pepelegi, Kecamatan Waru berawal dari aksi membawa pulang jenazah pasien Covid-19, membuka peti dan memakamkannya tanpa menggunakan baju hasmat.
Kabar tentang peristiwa ini yang sedang viral.
Pemerintah mengaku langsung melakukan tracing dan memeriksa sejumlah warga di sana, termasuk keluarganya.
“Dari rapid test yang dilakukan, sudah ada 17 orang hasilnya reaktif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman.
Setelah rapid, semua yang reaktif bakal dilakukan swab test untuk memastikan mereka positif Covid-19 atau tidak.
Mengenai proses membawa pulang jenazah dan membuka peti, menurut Syaf, hal itu seharusnya tidak boleh.
“Harusnya pihak rumah sakit memberi pemahaman ke keluarga, supaya tidak melakukan hal itu,” lanjutnya.
Kluster baru lain ada di kawasan Jalan S Parman, Dusun Jati, Desa Waru, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Di sana, sekarang ini sudah ada 15 orang positif Covid-19 dan 16 orang PDP.
“Hari ini tadi juga dilakukan rapid test di sana, ada puluhan yang reaktif,” ungkap Syaf.
Dari informasi yang didapatkannya SURYAMALANG.COM, warga RW 12 di Dusun Jati, Desa Waru yang terpapar corona itu berawal adanya warga Blitar yang domisili di sana meninggal dunia beberapa waktu lalu.
“Tidak ada gejala dan tidak ada tanda. Sehingga dimakamkan seperti biasa. Dan sempat digelar tahlilan di rumahnya,” ujar Syaf.
Setelah itu, ada satu warga lain juga meninggal dunia.
Disebutnya, warga ini juga tidak ada gejala dan tidak ada keluhan apa-apa.
Sehingga dimakamkan seperti biasa.
Kemudian ada sejumlah warga lain yang juga terpapar dan dinyatakan positif Covid-19.
Kampung RW 12 itu sudah seperti lockdown sejak Senin (18/5/2020).
Semua jalur di sana ditutup dan dijaga petugas. Termasuk RW 13 dan RW 14.
Jalur dari berbagai arah menuju kampung-kampung itu ditutup total.
“Iya seperti lockdown gitu, karena ada sejumlah warga yang positif corona,” kata Mujiono, Ketua RW 12.
Tentang kebutuhan warga, sejauh ini dicukupi oleh pemerintah.
Setiap waktunya makan sahur dan buka puasa, mereka dikirimi makanan.
“Selain itu juga ada bantuan sembako dan kebutuhan sehari-hari untuk warga,” lanjut dia.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji bersama puluhan personilnya tampak ikut melakukan penjagaan di sana.
Semua kendaraan yang melintas diperiksa. Warga setempat dilarang keluar atau masuk.
“Ada sekitar 158 keluarga di sini melakukan isolasi mandiri. Ini setelah ada 15 orang dinyatakan positif dan 16 PDP."
"Isolasi mandiri dilakukan untuk menekan penyebaran covid-19. Selama proses karantina, semua kebutuhan warga dicukupi,” kata Sumardji. (M Taufik/SURYAMALANG.COM)
Diberitakan sebelumnya oleh Kompas.com, belasan warga sebuah dusun di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dinyatakan positif Covid-19.
Warga memiliki riwayat membuka peti, membuka bungkus plastik bahkan memandikan jenazah yang sudah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Achmad Syaifuddin, mengaku sudah membatasi akses ke dusun tersebut termasuk menutup sarana ibadahnya.
"Yang PDP banyak, yang positif Covid-19 ada 15," katanya usai penyerahan BLT Dana Desa di Balai Desa Brebek Sidoarjo, Minggu (17/5/2020).
Pihaknya mengaku terlambat mendapatkan kabar dan melakukan penanganan, sehingga virus bisa cepat menyebar.
"Kejadiannya sudah 2 pekan yang lalu," jelasnya.
Informasi yang diterimanya, ada warga setempat meninggal dunia di rumah sakit dan sudah dinyatakan positif Covid-19, namun keluarga tetap meminta jenazah dipulangkan ke rumah duka.
Lalu jenazah yang sudah dibungkus plastik sesuai SOP pemulasaraan jenazah Covid-19 pun akhirnya dibuka.
"Bukan hanya dibuka, menurut informasi dari Gubernur Jatim, jenazah juga dimandikan lagi," terangnya.
Usai dimandikan, jenazah dimakamkan sebagaimana jenazah pada umumnya.
"Kami akan beri perhatian serius, tim tracing sudah bergerak melalukan tracing terhadap siapa saja yang kontak erat dengan para warga yang dinyatakan positif Covid-19," tutupnya.
18 Ribu Lebih Orang Indonesia Terinfeksi Virus Corona Sejak 2 Maret Hingga 18 Mei 2020
Kasus pertama virus corona di Indonesia tercatat terjadi pada 2 Maret 2020 silam.
Hingga kini, Senin (18/5/2020), jumlah pasien positif Covid-19 terus mengalami peningkatan.
Tercatat ada lebih dari 18 ribu orang yang terinfeksi virus yang pertama kalinya muncul di Wuhan, China ini.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menyatakan, masih ada penularan virus corona di masyarakat yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kembali bertambah.
Berdasarkan data pemerintah hingga Senin (18/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 496 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan kini secara akumulatif ada 18.010 kasus Covid-19, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Hal ini diungkapkan Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Senin sore.
"Untuk konfirmasi Covid-19 positif naik 496 orang, sehingga menjadi 18.010 orang," ujar Yurianto.
Data pemerintah memperlihatkan, dari 18.010 kasus positif, ada 17.764 yang diperiksa dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).
Selain itu, 246 kasus positif lainnya dipastikan berdasarkan pemeriksaan tes cepat molekuler.
Data yang sama memperlihatkan bahwa ada penambahan 195 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dalam sehari.
Mereka sudah diperiksa dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan hasilnya memperlihatkan dua kali negatif virus corona.
Dengan demikian, total ada 4.324 pasien yang sembuh setelah sempat dinyatakan mengidap Covid-19.
Akan tetapi, kabar duka masih melanda Indonesia dengan masih adanya penambahan pasien Covid-19 yang tutup usia.
Ada penambahan 43 pasien Covid-19 yang meninggal dalam periode 17-18 Mei 2020.
"Sehingga, (totalnya) menjadi 1.191 orang," ujar Achmad Yurianto.
Data PDP dan ODP
Yurianto juga memaparkan bahwa hingga saat ini kasus Covid-19 sudah tercatat di 389 kabupaten/kota dari seluruh provinsi di Indonesia.
Data pemerintah juga memperlihatkan bahwa hingga saat ini ada 45.047 orang dalam pemantauan (ODP).
Selain itu, ada 11.422 orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Namun, kali ini data pemerintah tidak memperlihatkan penambahan jumlah ODP dan PDP dalam sehari.
Data spesimen
Pemerintah memperlihatkan upaya untuk meningkatkan kapasitas tes Covid-19 dengan menambah laboratorium.
Sudah ada 66 laboratorium yang digunakan untuk pemeriksaan berbasis PCR.
Selain itu, ada juga 10 laboratorium yang menggunakan metode tes cepat molekuler (TCM).
Sejauh ini, Indonesia sudah melakukan pemeriksaan 190.660 spesimen dari 143.035 orang yang diambil sampelnya.
Dari 190.660, ada 189.575 spesimen yang diambil dengan metode real time PCR dan 1.085 dengan TCM.
Adapun dari 143.035 orang yang diperiksa, hasilnya ada 18.010 orang yang positif dan 125.025 orang yang negatif virus corona.