SURYAMALANG.COM | MALANG - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK Unisma) melaksanakan seleksi calon mahasiswa baru gelombang kedua lewat daring karena pandemi corona. Ini berbeda saat seleksi gelombang pertama yang masih bisa offline.
"Ini pertama kali kami laksanakan secara daring. Memang rumit karena perlu pengkondisian peserta," jelas drh M Zainul Fadli MKes, Ketua Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru FK Unisma, Senin (15/6/2020).
Ujian secara daring dimulai sejak psikotes dengan membagi beberapa kelompok. Satu kelompok dengan 10 peserta ditangani oleh dua psikolog.
Mereka yang lolos psikotes, kemudian ikut tes tulis kemampuan akademik secara daring. Meski ujian dilaksanakan di rumah peserta, namun pantauannya cukup ketat.
Sebelum ujian, peserta memperlihatkan ruangannya yang dipakai lewat hape bahwa tidak ada orang lain di saat peserta ujian.
Karena itu, sesuai ketentuan yang diberlakukan, maka ada dua kamera yang on di sekitar peserta.
Pertama, kamera di perangkat komputer untuk melihat depan dan kedua adalah kamera hape untuk menyorot bagian belakang peserta.
Sedang di FK Unisma juga ada petugas yang memantau peserta yang ujian di rumahnya, di mana ada lima peserta yang diawasi dua orang panitia.
Durasi waktu ujian sebanyak 200 menit dengan jumlah soal 200.
Namun panitia juga memberi waktu misalkan untuk ke kamar kecil.
Peserta gelombang dua yang ikut ujian sebanyak 42 orang.
Sebanyak 39 orang memilih prodi Kedokteran dan sebanyak tiga orang memilih prodi Farmasi.
"Pagu total Kedokteran 100-110 orang karena mempertimbangkan rasio dosen-mahasiswa," terangnya.
Sedang jumlah pendaftar gelombang kedua awalnya sebanyak 71 yang memilih kedokteran serta farmasi.
Kemudian dari hasil tes psikologi menjadi 65 orang.
Sedang yang lolos sampai wawancara sebanyak 50 orang dan kemudian tinggal 42 orang untuk ikut ujian tes akademik.
Semua 200 soal ujian itu materinya yaitu IPA terpadu kedokteran, Biologi Kedokteran, Agama, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Matematika Dasar.
Wakil Dekan III FK Unisma, Dr M Arif Yahya MKes, menyatakan karena masih masa pandemi Covid-19, maka perkuliahan nanti juga masih akan daring.
"Daring terutama untuk yang materi teori dan ujian. Namun untuk CSL (Clinical Skill Learning) nanti akan dilaksanakan di paling akhir semester," terang Arif.
Sebab mahasiswa kedokteran tidak bisa hanya dengan melihat tapi juga mempraktikkan.
Nanti rencananya akan ada kelas/kelompok kecil CSL, misalkan 10 orang dengan dibimbing dosen praktiknya.