SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut update virus corona di Malang hari ini Kamis 23 Juli 2020 termasuk di Surabaya.
Dari update virus corona di Malang hari ini, kasus positif virus corona di Kota Malang dan Kabupaten Malang totalnya 859.
Sementara kasus positif virus corona di Kota Batu mencapai 150 dan yang telah dinyatakan sembuh 116 orang.
Di Surabaya, kasus positif dan sembuh virus corona tidak mengalami penurunan ataupun kenaikan.
Sejak dua hari terakhir, jumlah kasus positif di Surabaya sama 7787 sementara jumlah pasien sembuh 4389.
Akan tetapi kasus meninggal dunia akibat virus corona di Surabaya sudah mencapai 700 orang.
Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang hari ini termasuk di Kabupaten Malang, Batu Surabaya dan Jawa Timur berikut:
- update virus corona di Malang hari ini
Pasien Positif Covid-19 = 436 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 136 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 265 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 35 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 1078 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 588 orang
- update virus corona di Kabupaten Malang
Pasien Positif Covid-19 = 423 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 168 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 65 orang
Isolasi di rumah = 114 orang
Gedung observasi = 40 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 36 orang
ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 561 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 634 orang
- update virus corona di Batu
Pasien Positif Covid-19 = 150 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 116 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 11 orang
Isolasi di Rumah = 12 orang
Isolasi di Shelter = 3 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 8 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 428 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 145 orang
- update virus corona di Surabaya
Pasien Positif Covid-19 = 7787 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 4389 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 2698 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 700 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 4939 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 6307 orang
- update virus corona di Jawa Timur
Pasien Positif Covid-19 = 19093 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 10460 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 7137 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 1496 orang
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id dan https://lawancovid-19.surabaya.go.id/
- Berikut update berita terkait corona di Malang, Batu, Surabaya dan Jawa Timur:
1. Rapid Test 1.500 Anggota PKK
Sebanyak 1.500 anggota Tim Penggerak PKK Kota Malang mengikuti rapid test massal yang digelar Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan TP KK Provinsi Jawa Timur, Rabu (22/7/2020).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Kartini samping Stadion Gajayana itu diikuti oleh ibu-ibu PKK, organisasi perempuan dan masyarakat umum.
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin berharap rapid test ini dapat membantu Pemprov Jatim dan Kemenkes dalam pemetaan kondisi Covid-19.
Terutama pemetaan Covid-19 di Kota Malang dan kota lain di Jawa Timur.
"Ini bisa menambah semangat TP PKK di tingkat kota, kelurahan, sampai RT/RW. Karena tugas mereka bertambah saat Covid-19. Kami harap ibu-ibu PKK turut mengontrol warga sekitar dan keluarganya," ucap Arumi kepada SURYAMALANG.COM.
Kegiatan tersebut juga membahas tentang memaksimalkan peran perempuan di saat pandemi Covid-19.
TP PKK diajak agar dapat melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu yang berada di RT/RW.
Terutama dalam hal rajin memakai masker dan menyiapkan masker bagi keluarganya sebelum melakukan aktivitas di luar rumah.
"Ini gerakan sederhana yang bisa memutus mata rantai Covid-19. Karena omongan ibu adalah omongan yang dapat didengar oleh keluarganya. Dari situlah gerakan ini lahir," ucap dr Mariya, Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang SDM Kesehatan.
Mariya melihat perempuan dan ibu-ibu PKK memiliki andil besar dalam mengontrol keluarga di rumah.
Untuk itu, melalui pelatihan dan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri.
"Kami memulai gerakan ini di Surabaya, Blitar dan Malang. Kami berharap, melalui gerakan ini, ibu-ibu bisa aktif dan membina keluarga di Indonesia agar mematuhi protokol kesehatan termasuk menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD)," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji menilai kegiatan ini merupakan bentuk pentahelix bersama.
Di mana telah ada kolaborasi antara Kemenkes dan TP PKK Provinsi Jawa Timur dan Kota Malang.
"Ini termasuk upaya dan usaha kami dalam mencegah penyebaran Covid-19. Karena garda terdepan masyarakat dan benteng terakhir adalah tenaga kesehatan, yang sehingga disiplin adalah keharusan," ucap Sutiaji.
Sutiaji berharap rapid test massal tersebut dapat mengukur tingkat imunitas seseorang di saat pandemi Covid-19.
"Jadi kami ambil sampel saja random melalui metode rapid test agar kita tahu, sejauh mana tingkat imun saat ini," tandasnya.
2. Mahasiswa Universitas Terbuka Wisuda Daring
Universitas Terbuka (UT) mengadakan wisuda secara daring, Selasa (21/7/2020).
Sejak berdiri, baru kali ini UT melakukan wisuda jarak jauh seluruh Indonesia dan dunia dengan jumlah 1000 wisudawan.
Sedang dari UT Malang ada 48 orang yang diwisuda. Namun hanya tujuh orang yang ikut wisuda di kampus dan perwakilan wisudawan dari tiap fakultas.
Tujuh wisudawan UT Malang yang ikut wisuda memiliki IP 4.0.
"Yang lainnya ikut wisuda daring dari lewat zoom di rumah masing-masing," jelas Dr Lilik Sulistyowati MSi, Direktur UT Malang pada suryamalang.com usai acara.
Ia merasa terkesan dengan wisuda kali ini.
Dalam satu ruangan yang dipakai buat wisuda, mereka antara lain menyanyikan Indonesia Raya, Hymne UT dan mengikuti rangkaian kegiatannya hingga siang hari.
Prosesi wisuda di tiap UPBJJ (Unit Program Belajar Jarak Jauh) juga ditampilkan bergantian di layar dari berbagai daerah.
Dikatakan Lilik, dari wisudawan secara global juga ada yang dari Arab Saudi satu orang, dari Korea Selatan satu orang. Sedang dari Malaysia ada satu orang.
Jika perguruan tinggi konvesional kini dituntut daring karena pandemi Covid-29, UT lahir dengan model belajar jarak jauh sejak awal.
"Di UT itu belajarnya fleksibel. Misalkan karena bekerja atau sibuk sebagai bos, mahasiswa punya pilihan dalam belajar."
"Bisa kapan saja, dimana saja dan usia berapa pun. Di UT nggak kenal usia saat mereka daftar kuliah," papar Lilik.
Jadi gagasan pemerintah sejak awal sudah memikirkan ke depan dimana semua memiliki kesempatan mengenyam pendidikan tinggi.
"Jadi belajar tanpa batas menembus ruang dan waktu. Sehingga tadi wisuda daring saja bisa apalagi belajar," kata dia.
Tentang model kuliah di UT, kata dia, ada tatap muka tapi jarak jauh dengan video conference dan dengan zoom.
Ini sangat bagus sekali karena Indonesia terdiri banyak pulau. Dulu UT dibangun karena melihat kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau.
Namun mereka semua bisa kuliah tanpa hambatan karena bisa terjangkau. Untuk materi pembelajarannya, bisa memilih lewat versi digital dan kertas.
"Kalau mereka tidak ada internet maka bisa memilih modul dengan kertas. Jika ada internet, maka bisa digital. Itu yang namanya kuliah merdeka," jelasnya.
Bagi yang tercatat sebagai mahasiswa UT, maka tinggal mengunduh bahan-bahan yang diperlukan.
"Kami punya perpus digital atau virtual," ujar Lilik.
Untuk pembelajarannya, sejak awal bisa memilih tiga opsi. Jika dekat domisili bisa tatap muka. Bisa juga blended learning. Kalau jarak jauh bisa full online," katanya.
Mahasiswa UT untuk menyusun proposal, menulis tesis atau disertasi sudah daring. Kalau ketemu dengan pembimbing juga bisa lewat video conference, kirim email ke dosen pembimbing.
"Model ini kan lebih efisien, lebih murah nggak kemana dan tidak menyita waktu," katanya.
Dikatakan, untuk kuliah tatap muka memang lebih mahal biayanya daripada full daring. Untuk pasar milenial, sebenarnya kuliah di UT sangat pas banget.
"Cuma pilihan mata kuliahnya jangan keguruan karena susah praktik. Ada manajemen full daring, jurusan lain. Mereka bisa kuliah jam 03.00 WIB bisa tinggal buka e learning dan menjawab tugas sesempat waktunya," terangnya.
Sedang Prof Drs M Nasir Ak MSi PhD, Staf Khusus Wakil Presiden ditayangkan videonya di acara itu. Ia menyatakan UT sudah menghadapi kondisi terdepan.
"Hampir semua perguruan tinggi mulai daring karena Covid-19," kata Nasir, Mantan Menristekdikti.
Dengan sudah kuat di e-learningnya, UT didorong membangun artificial intelligence (AI). Misalkan bagi yang memiliki jurusan teknik, ini akan membantu jika butuh lab," kata Nasir.
Keunggulan jika melaksanakan daring adalah belajar dimana saja dan kapan saja.
"Jika menambah mata kuliah yang disediakan kampus, pengelola tak perlu menambah ruang kelas, bisa merekrut mahasiswa dari mana saja dan tidak ada kendala geografi," jelas Nasir.
(Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah/Sylvianita Widyawati/Sarah/SURYAMALANG.COM)