Berita Malang Hari Ini

Alasan Mistis hingga Logis Kereta Api Jalan Sendiri di Malang, Warga Sudah Biasa Dapat Teror Aneh

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: eko darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kereta api - Kondisi KA usai berjalan sendiri di Stasiun Kota Lama, Kota Malang

Penulis: Sarah, Editor: Eko Darmoko

SURYAMALANG.COM, MALANG - Ada banyak alasan yang melingkupi peristiwa kereta api jalan sendiri di Malang.

Alasan ini muncul dari berbagai sisi, mulai dari mistis hingga penjelasan logis kenapa kereta api jalan sendiri.

Dari pengakuan warga, kereta api jalan sendiri tak hanya terjadi sekali bahkan mereka biasa dapat teror aneh. 

Mencuatnya kisah kereta api jalan sendiri di Malang berawal dari kejadian aneh yang terjadi belum lama ini. 

Pada Rabu (18/11/2020) kemarin, tujuh rangkaian gerbong kereta tanpa lokomotif dan tanpa penumpang berjalan dengan kecepatan sekitar 40 KM/jam.

KECELAKAAN KERETA API - Kondisi rangkaian gerbong Kereta Api (KA) usai berjalan sendiri dan anjlok setelah menabrak Excavator di sisi selatan Stasiun Kota Lama, Kota Malang, Rabu (18/11/2020). Rangkaian yang terdiri dari tujuh gerbong KA tanpa lokomotif ini berjalan sendiri dari Stasiun Malang hingga Stasiun Kota Lama. (SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo)

Rangkaian gerbong itu menabrak ekskavator mini yang berada di pinggir rel Stasiun Kotalama.

Setelah menabrak ekskavator mini, rangkaian gerbong kereta baru terhenti setelah anjlok dan lepas dari jalur rel.

Menurut warga, rangkaian gerbong tersebut berjalan dari arah utara menuju ke selatan atau tepatnya dari arah Stasiun Malang menuju ke Stasiun Kotalama.

Hingga kini Petugas PT KAI Daop 8 Surabaya masih mengevakuasi gerbong kereta anjlok di Stasiun Kotalama, Kota Malang, Kamis (19/11/2020) pagi.

PT KAI Daop 8 Surabaya mengerahkan kereta Rescue Crew dan kereta derek.

Kereta derek dari Solo ini untuk mengangkat gerbong anjlok, kemudian diletakkan kembali di atas rel.

Usut punya usut, peristiwa kereta api jalan sendiri di Malang pernah terjadi lebih dari sekali.

Sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2011, empat gerbong kereta api jalan sendiri dari Stasiun Kota Baru Malang ke Stasiun Kotalama Kota Malang.

Kondisi rangkaian gerbong Kereta Api (KA) usai berjalan sendiri dan anjlok setelah menabrak Excavator di sisi selatan Stasiun Kota Lama, Kota Malang, Rabu (18/11/2020). Kejadan serupa pernah terjadi di tahun 2011 yang kemudian jadi cerita 'Kereta api hantu' (SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo)

Kejadian itu menewaskan seorang balita dan menghancurkan satu rumah warga milik Wisno warga Ciptomulyo Kota Malang.

Warga sekitar Stasiun Kotalama pun menganggap peristiwa gerbong kereta api jalan sendiri kerap terjadi karena faktor elevasi.

Elevasi adalah tingkat ketinggian daratan di Stasiun Kota Baru lebih tinggi daripada di Stasiun Kotalama.

Hal itulah yang menyebabkan, seringnya rangkaian gerbong kereta api jalan sendiri meski tanpa lokomotif.

"Kalau kejadian gerbong kereta tanpa kepala (lokomotif) sering terjadi."

"Setahu saya sudah empat kali kejadian."

"Tapi yang memakan korban jiwa ya yang sampai menabrak rumah milik Wisno," ucap Bunyamin (bukan nama sebenarnya) kepada SURYAMALANG.COM.

Kereta derek untuk mengangkat rangkaian gerbong kereta anjlok yang terjadi di Stasiun Kotalama, Kota Malang, Kamis (19/11/2020). ()

Bunyamin yang rumahnya hanya berjarak tujuh meter dari rel kereta api menganggap, kejadian gerbong kereta api jalan sendiri ini karena ada faktor lain.

Dia pun menganggap, penunggu atau makhluk lain yang berada di Stasiun Kota Baru Kota Malang jahil.

Hal ini dibuktikan ketika dia mendengar cerita dari seorang masinis beberapa tahun silam.

Pada saat itu, si masinis sedang tidak berada di lokomotif kereta api.

Namun tiba-tiba lokomotif itu mesinnya hidup sendiri dan berjalan dari Stasiun Kota Baru menuju ke Stasiun Kotalama.

"Memang di sana penunggunya agak jahil. Bisa dikatakan wingit."

"Karena tiap kali ada kejadian gerbong jalan sendiri itu dari Stasiun Kota Baru ke Stasiun Kota Lama."

"Ya untung saja, tiap kejadian tidak sampai menimbulkan kecelakaan lalu lintas meski melewati tiga palang pintu," terangnya.

Evakuasi gerbong kereta api yang berjalan sendiri dari Stasiun Malang ke Stasiun Kotalama, Kota Malang, Kamis (19/11/2020). (SURYAMALANG.COM/HAYU YUDHA PRABOWO)

Sebelumnya PT KAI memberikan pengaman di daerah Stasiun Kotalama, biasanya gerbong kereta api yang jalan sendiri tersebut melaju dan berhenti di daerah Kepanjen Kabupaten Malang.

Peristiwa itu pernah terjadi sekitar tahun 90 an.

Saat itu ada kereta api yang mengangkut pupuk melaju sendiri dengan kecepatan tinggi dari Stasiun Kota Baru.

Untung saja, dalam peristiwa tersebut tidak menimbulkan kecelakaan atau korban jiwa.

"Kalau kejadiannya mesti di malam Kamis legi atau Jumat legi."

"Waktunya juga di atas jam 13:00 WIB sampai sebelum Maghrib."

"Waktu tersebut yang selalu ditandai oleh warga sekitar," ungkapnya.

Di sisi lain, kejadian kecelakaan kereta api yang menabrak kendaraan bermotor juga sering terjadi di persimpangan Kotalama Kota Malang.

Perlintasan kereta api Jalan Kolonel Sugiono, Kota Malang, Kamis (19/11/2020) (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Pria yang sejak tahun 80 an tinggal dibantaran rel kereta api itu telah mendengar tiga kali kasus tabrakan kereta api dengan kendaraan bermotor maupun kejadian warga yang terserempet kereta api.

Pertama kejadian di tahun 2003 dan 2004 sebelum fly over Kotalama dibangun.

Kasus pertama ialah kereta api lokomotif menabrak taksi.

Lalu, kasus kedua kereta api menabrak truk yang menyebabkan korban jiwa dan tabrakan beruntun.

"Pokoknya yang sering itu sebelum adanya fly over Kotalama."

"Sesudah itu tidak ada kasus lagi."

"Palingan ya rangkaian gerbong kereta jalan sendiri seperti kemarin dan di tahun 2011 silam," ucapnya.

  • Sempat diteror korban kecelakaan kereta api

Di sekitar tahun 2000 an, Bunyamin mengatakan, ada seorang warga yang tinggal di bantaran rel kereta api tertabrak kereta api yang sedang melaju.

Pada saat itu, korban habis mandi dan tiba-tiba tidak sengaja tersrempet gerbong kereta api yang sedang melaju kencang.

Setelah kejadian, warga yang tinggal di bantaran kereta api sempet mengalami kejadian aneh ketika lewat tengah malam.

Ada yang mengetuk rumah warga tiap malam hari, meski saat dibuka, di luar rumah tidak ada orang sama sekali.

Kejadian mistis tersebut berlangsung beberapa hari setelah kejadian kecelakaan tersebut.

"Hampir sekampung ini rumahnya diketuk. Bahkan saya pernah ditampakkan wujudnya."

"Ya itu korban kecelakaan itu, terus saya suruh masuk ke kamar dan kemudian saya bacakan surat yasin," ucapnya.

Kondisi rangkaian gerbong Kereta Api (KA) usai berjalan sendiri dan anjlok setelah menabrak Excavator di sisi selatan Stasiun Kota Lama, Kota Malang, Rabu (18/11/2020). (SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo)

Meski begitu, adanya teror mistis tidak membuat Bunyamin gugup ataupun takut.

Dia mengaku sudah biasa mendapatkan godaan oleh sesuatu yang tidak masuk akal.

Seperti bunyi klakson mobil yang terparkir di depan rumahnya saat malam hari.

Ataupun dentuman suara besi yang berada di sekitar rumahnya.

"Kalau ada hal semacam itu saya malah biasa saja."

"'Mereka' malah saya anggap menemani saya. Dan kejadian seperti bunyi itu kadang ada sampai sekarang," tandasnya.

Berita Terkini