SURYAMALANG.COM - Presenter Arie Untung terpana saat ziarah ke makam Syekh Ali Jaber yang berada di di kompleks makam Daarul Quran di Cipondoh, Tangerang.
Arie Untung secara blak-blakan membongkar hal tak biasa saat ziarah di makam Syekh Ali Jaber ini.
Tak hanya sendiri, presenter kondang ini ditemani oleh anak Syekh Ali Jaber, Hasan Ali Jaber, dan Ustaz Iskandar.
Hal itu terlihat dalam unggahan akun Instagaram pribadinya @ariekuntung pada (4/2/2021).
• Kartika Putri Memanas, Buntut Review Skincare dengan Dr Richard Lee, Kini Berujung Saling Lapor
• Gelagat Aneh Ayu Ting Ting Bahas Batal Nikahi Adit Jayusman Jadi Sorotan, Pakar Ekspresi Curigai Ini
• Hasan Seolah Gantikan Peran Syekh Ali Jaber Jadi Ayah untuk Adik-adiknya, Sikap Lembutnya Disorot
• Reaksi Fahad Putra Kedua Syekh Ali Jaber Akhirnya Tahu Ayahnya Meninggal, Baru Tahu Setelah 2 Minggu
Dalam unggahan tersebut, Arie Untung tampak berdoa tepat di hari kelahiran almarhum.
"Qadarullah. Kemarin bersama @hasaanjaber @syekh_muhammad_jaber @syekh.alijaber.
Ustaz Ahmad Jameel dan ustadz Iskandar, asisten Almarhum berziarah di Daqu tempat makam @syekh.alijaber," tulis Arie Untung di Instagram-nya.
Rombongan Arie Untung itu tampak berdoa di hari kelahiran ulama berkarismatik itu di hari kelahirannya pada 3 Februari 2021 lalu.
"Yang ditanggal yang sama beliau berusia 45 tahun tapi Allah sudah memanggilnya lebih dulu," sambungnya.
Setelah berdoa dengan khusyuk, pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, itu lantas membahas hal unik di makam Syekh Ali Jaber.
Dirinya mengungkapan begitu banyaknya kejadian unik yang ia liat dengan mata kepala sendiri. Seperti yang dilansir dari TribunStyle: POPULER Arie Untung Terkejut saat Ziarah Ke Makam Syekh Ali Jaber, Sempat Temukan Fakta-fakta Unik
Arie Untung menjelaskan hingga kini masih banyak orang yang ziarah ke makam ulama kondang tersebut.
"Banyak hal unik terjadi di sana.
Ternyata masih banyak yang datang membacakan yassin, mendoakan di sekitar makam beliau," tutur Arie Untung.
Bahkan presenter kondang ini menyebut, bertemu dengan orang yang dulunya pernah ditolong oleh Syekh Ali Jaber.
Suami Fenita Arie juga mengungkapkan, rumah orang tersebut pernah direnovasi oleh almarhum Syekh Ali Jaber.
"Bahkan ada satu keluarga dhuafa juga ikut mendoakan.
Yang (ketika itu) kediamanannya di renovasi Almarhum padahal tidak kenal sama sekali," jelas Arie Untung.
"Hanya karena mendengar laporan mengenai tempat tinggal yang rusak.
Padahal tempat tinggal Almarhum masih mengontrak," imbuhnya lagi.
Setelah mengetahui hal-hal unik tersebut.
Mengetahui hal itu, Arie Untung langsung berpikir apakah dirinya bisa melakukan hal baik agar bisa dikenang banyak orang ketika dirinya meninggal nanti.
"Yang jadi masalah sekarang, aku yang masih hidup sudah punya manfaat apa sama orang lain?
Yang bikin tempat tinggal terakhirku didatangi orang untuk mendoakan nasibku di alam barzah nanti," ungkapnya.
Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber meninggal dunia Kamis (14/1/2021) pagi, di RS Yarsi, Jakarta pukul 09.00 WIB.
Ia sebelumnya diketahui sempat menjalani perawatan intensif setelah dinyatakan positif Covid-19.
Sebelum meninggal, Ali Jaber telah dinyatakan negatif Covid-19.
Penyakit paru-paru disebut sebagai penyebab kematiannya.
Dia dimakamkan di Ponpes Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang.
Syekh Ali Jaber hafal Al Quran di usia 11 tahun
Syekh Ali Jaber lahir dan tumbuh besar di Madinah.
Ia menamatkan studi ibtidaiyah (sekolah dasar) pada 1989 kemudian melanjutkan studi Tsanawiyah (tamat 1992) dan Aliyah (1995).
Anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menjadi penghafal Alquran sejak muda.
Pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Quran.
Dilansir dari artikel “Mengenal Syekh Ali Jaber Lebih Dekat” sebagaimana diunggah syekhalijaber.com, sejak usia 13 tahun dia sudah menjadi imam di sejumlah masjid Madinah.
Teruskan perjuangan ayah sebagai pendakwah
Ayah dari Syekh Ali Jaber dikenal sangat keras dalam mendidik agama anak-anaknya.
Ia ingin agar perjuangannya menyiarkan Islam diteruskan oleh Ali Jaber sebagai anak pertama.
Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri.
Ali Jaber kemudian giat memperdalam ilmu agama dari berbagai guru.
Di antara guru-guru agamanya adalah Ketua Majelis Tahfidz Masjid Nabawi Syekh Muhammad Ramadhan, Ketua Pengurus Makam Rasulullah Syekh Said Adam, dan Ulama Pakar Alquran di Madinah, Syekh Abdurrahman Kholil.
Berdakwah ke Indonesia
Pada 2008, Syekh Ali Jaber pindah ke Indonesia dan menjadi guru tahfidz Alquran di asjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara, Lombok.
Ia juga menjadi imam salat dan khatib.
Di Lombok pulalah, Ali Jaber bertemu dengan sang istri, Ummi Nadia yang merupakan wanita asli Lombok.
Selanjutnya, Ali Jaber menjabat sebagai imam salat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta.
Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat.
Puncaknya, ia dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012 karena ketulusannya dalam berdakwah.
Jadi pendakwah kondang
Sejak pertama kedatangannya di Indonesia pada 2008, dakwah Syekh Ali Jaber mendapat respons yang baik dari masyarakat.
Nama Syekh Ali Jaber semakin dikenal secara luas setelah menjadi juri Hafizh Indonesia di RCTI dan rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne.
Selain Damai Indonesiaku dan Hafizh Indonesia, ia juga mengisi berbagai program dakwah seperti Nikmatnya Sedekah Cahaya dari Madinah, Kurma (kuliah ramadhan), dan Kultum Bersama Syekh Ali Jaber.