Berita Arema Hari Ini

Dualisme Belum Berakhir, Tapi Arema FC Sudah Kantongi Status Klub Profesional Versi AFC

Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arema FC

SURYAMALANG.COM, MALANG - Di tengah kesibukan melakoni seri kedua BRI Liga 1 2021 serta dualisme yang belum berakhir, Arema FC kembali mempertahankan status sebagai klub profesional versi AFC.

Raihan ini dicapai seusai lolos verifikasi AFC Club Licensing 2021, yang dilakukan oleh Club Licensing Committee (CLC), selaku pihak yang memiliki kewenangan untuk membuat keputusan.

Arema FC kembali lolos verifikasi setelah mampu mempertahankan lima aspek yang wajib dipenuhi klub, yakni sporting, infrastructure, personnel and administrative, legal dan aspek finansial.

Sebelumnya klub beralias Singo Edan ini juga sudah mengirimkan dokumen ke AFC Club Licensing Administration System (AFC CLAS).

Dari surat keputusan CLC bernomor 001/clc-pssi/x/2021 yang diterima oleh manajemen Arema FC, permohonan Lisensi Klub Profesional AFC Arema FC dikabulkan.

"Kalau di 2020 lalu adalah fase tersulit untuk bertahan, kini di 2021 klub harus berjuang untuk bangkit dan berproses di tengah kompetisi karena masih berada dalam situasi pandemi."

"Proses pelaporan kondisi klub adalah sebuah rutinitas tahunan yang harus disampaikan kepada AFC."

"Arema tetap bersemangat menjaga rutinitas itu, sekaligus fokus kami adalah kerja dan kerja untuk menjaga eksistensi Arema."

"Semoga dengan lolosnya Arema FC  ini memberikan tambahan pemahaman lebih kepada semua pihak, baik Aremania, partner Arema di pemerintahan, serta mitra kerja, bahwa Arema FC on the track dalam pengelolannya," kata Manager club Licensing Arema FC, Sudarmaji, Rabu (20/10/2021).

Sudarmaji mengaku, Arema FC tak mudah untuk mendapatkan lisensi ini.

Pihaknya harus bekerja keras dalam kurun waktu 6 bulan lebih, terhitung sejak Maret 2021 mempersiapkan kebutuhan yang menjadi persyaratan wajib.

"Harapannya tentu saja karena ini sebagai indikator klub profesional maka diharapkan Club Licensing menjadi pemacu semangat klub-klub yang ada di Indonesia untuk memenuhi setidaknya 5 aspek yang diwajibkan."

"Ini tentunya akan sangat berdampak pada perkembangan sepak bola Indonesia ke depannya," ujarnya.

Dengan demikian, Arema FC sudah lima kali lolos dan mendapat lisensi sebagai klub profesional standar AFC, mulai tahun 2017, 2018, 2019, 2020 dan 2021. (Dya Ayu)

Logo Arema Indonesia dan Arema FC. Dua klub Arema yang resmi menjadi peserta kompetisi PSSI (Kolase)

Dualisme Belum Berakhir

Persoalan pelik belum dituntaskan Arema di orbit kompetisi Liga Indonesia pada berbagai kasta.

Bukan dualisme! Kini diketahui ada tiga klub yang memakai nama Arema di pentas sepak bola Tanah Air.

Yang pertama tentu saja Arema FC, kontestan kasta tertinggi Liga 1 2021.

Di pentas Liga 1 2021, Arema FC tampil jor-joran seiring penobatan Gilang Widya Pramana sebagai presiden klub.

Crazy Rich Malang tersebut 'menyulap' Arema FC menjadi klub mewah dengan gelontoran sejumlah fasilitas mentereng, di antaranya adalah mess megah, bus mewah, dan tentu saja anggaran fantastis untuk punggawa Singo Edan.

Bahkan, Gilang Widya Pramana sedang dalam tahap realisasi pembangunan training ground Arema FC yang bakal menelan dana miliaran Rupiah.

Lantas, selain Arema FC di Liga 1 2021, ternyata ada dua klub yang memakai nama Arema di kompetisi kasta di bawahnya, yakni Liga 3 Jatim musim 2021.

Kompetisi Liga 3 Jatim musim 2021 akan mulai digulirkan pada 3 November 2021.

Tercatat ada 69 klub di Jatim yang ambil bagian dalam kompetisi level ke 3 di Tanah Air ini, termasuk klub-klub asal Malang Raya.

Bahkan dari hasil drawing yang telah dilakukan Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Jawa Timur terlihat ada 2 klub Arema yang siap bertanding.

Dua klub Arema tercatat masuk dalam satu grup, yakni di Grup E.

Dua klub pemakai nama Arema yang akan saling berhadapan adalah Arema Indonesia dan Akademi Arema Ngunut.

Asprov PSSI Jatim telah melakukan drawing terhadap 69 klub yang mendaftar sebagai kontestan Liga 3 Jatim yang terbagi dalam 14 grup.

"Drawing sudah ketemu 14 tuan rumah yang akan di share secara lengkap," ungkap Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Dyan Puspito Rini, Kamis 9 September 2021.

Ia mengatakan akan ada 14 daerah yang akan menjadi tempat gelaran babak penyisihan nanti.

Sebanyak 14 daerah itu adalah Persewangi Banyuwangi, Persid Jember, Persekabpas Kabupaten Pasuruan, NZR Sumbersari FC di Malang, Blitar Putra di Kabupaten Blitar, Persiga Trenggalek, Persedikab Kabupaten Kediri, AC Majapahit di Mojosari, Persinga Ngawi, Persibo Bojonegoro, Gresik United, Putra Delta Sidoarjo FC, Persepam Pamekasan, dan Madura FC di Sumenep.

Menurut Ririn, sapaan akrab wanita pertama yang menjadi sekretaris PSSI Jatim ini, 14 titik yang dijadikan sebagai tuan rumah berdasar beberapa pertimbangan.

Paling utama terkait dengan kesanggupan tim yang mau menjadi tuan rumah.

"14 titik itu pertama kesanggupan mereka menjadi tuan rumah karena kita tahu di era pandemi ini sangat susah menerima atau mencari host yang bisa menggelar, karena syarat kita mereka harus bisa melaksanakan prokes yang implikasi pada biaya. Ada swab PCR atau antigen, kemudian keamanan dan koordinasi dengan satgas setempat. Sehingga ada beberapa yang mundur," jelasnya.

Terkait dengan klub, ia mengatakan, semula ada 72 tim yang mendaftar. Namun dalam proses, terdapat dua yang mengundurkan diri, kemudian satu klub yang dicoret karena tidak memenuhi persyaratan.

Tersisa 69 klub, itupun masih ada satu yang masih dalam tahap mediasi karena ada masalah internal.

Apabila sampai deadline 28 September mendatang mediasi tidak menemui titik temu maka akan langsung dicoret.

Selain itu, dalam Liga 3 Jatim musim ini PSSI Jatim menerapkan beberapa ketentuan baru, seperti mewajibkan seluruh pemain, pelatih, official tim, dan para perangkat pertandingan harus sudah vaksin 2x.

Terbaru adalah setiap tim juga akan langsung terdaftar untuk sebagai peserta E-sport.

"Terbaru lagi ada syarat asuransi, karena ini sebagai regulasi yang jadi poin kita ingin pemain save perlu di backup sebuah aturan. Untuk itu kita mewajibkan semua klub, yang sudah punya pemain segera mendaftarakan yang belum kami paksa secara halus untuk mendaftarkan. Sehingga akan mengcover para pemain," kata dia.

Ia menjelaskan, asuransi pemain tersebut ditanggung oleh masing-masing klub. Namun, apabila klub kesulitan untuk mencari asuransi, PSSI Jatim akan membantu menyambung klub dengan asuransi yang telah membuat janji dengan PSSI Jatim.

Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana jadi model saat launching jersey home, Selasa (17/8/2021). (Arema FC)

Rencana Gilang Terkait Dualisme

Gilang Widya Pramana memiliki skema untuk menyelesaikan dualisme Arema, yakni dengan cara membeli Arema Indonesia.

Gilang Widya Pramana menyakini dengan skema pembelian terhadap Arema Indonesia bisa menyelesaikan dualisme Arema.

Lantas bagaimana nasib Arema Indonesia jika benar-benar dibeli oleh Presiden Arema FC?

Dari pernyataan Gilang Widya Pramana, pembelian Arema Indonesia akan menjadikannya sebagai klub satelit Arema FC.

Dengan arti lain, bahwa Arema FC tetap menjadi klub utama, sedangkan Arema Indonesia menjadi klub satelit atau klub yang menampung pemain junior atau bibit muda sebelum dipromosikan ke klub utama Arema FC.

Arema Indonesia bakal menjadi tumbal dan sejarahnya dikubur untuk kemudian dimatikan dan dilupakan, atau setidaknya statusnya akan dikerdilkan.

"Jadi jika nanti kami beli akan saya jadikan Arema B atau Arema satelit."

"Di mana nantinya Arema satelit itu nanti jadi pemain binaannya Arema yang junior, akan main di Liga 3 dan nantinya jika sudah mendapat jam terbang cukup, pengalaman, akan naik tim senior. Harapan ke depan itu."

"Kami ingin duduk bareng dengan Arema yang satunya, mau menyelesaikan hal ini bareng-bareng," papar Gilang kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (17/6/2021).

Pria yang dijuluki Crazy Rich Malang itu juga mengaku sudah membicarakan rencana pembelian Arema Indonesia dengan Direktur Utama (Dirut) Arema FC, Iwan Budianto.

"Ini memang yang ditunggu-tunggu banyak orang. Soal kapan ini selesainya, ini yang memang sedang saya pikirkan."

"Agar jadi satu, tanpa terpecah, biar rame lagi stadionnya. Kemarin saya sempat ngobrol dengan Pak IB (Iwan Budianto), dan saya katakan saya ingin membeli klub Arema yang satunya (Arema Indonesia, red)."

"Itu intinya. Pengennya saya dualisme ini selesai. Tidak berlarut-larut," kata Gilang Widya Pramana kepada SURYAMALANG.COM.

Rencana Gilang ke depan untuk Arema Indonesia ialah akan menjadikan Arema Indonesia tim B atau tim junior Arema.

Berita dualisme Arema

Berita Terkini