Berita Batu Hari Ini
SURYAMALANG.COM | BATU – Rencana Pemerintah Kota Batu memasukkan produk UMKM ke katalog elektronik disambut positif pelaku usaha Nuril Choirun Nadiroh.
Nuril menjalankan UMKM dengan produk keripik kentang dan buah-buahan.
Menurutnya, memang diperlukan pemasaran dalam bentuk digital saat ini.
Apalagi pasca diterpa pandemi, pelaku UMKM betul-betul membutuhkan pemasaran yang efektif.
Ditemui di tempat kerjanya, ia mengeluhkan susahnya menjual secara offline saat ini karena harga produksi meningkat akibat naiknya harga kebutuhan pokok.
Pemasaran secara digital atau online dinilai bisa menjadi solusi sehingga produk UMKM bisa dipasarkan secara luas.
“Saat ini saya tidak berani menaikan harga di outlet langsung. Jadi memang bertahap, tapi biaya produksi juga sangat tinggi. Harga-harga naik seperti minyak dan plastik,” ujarnya, Kamis (7/4/2022).
Biaya produksi di tempat Nuril, Dapur Kentang Rimbaku, naik hingga 30 persen.
Sementara harga penjualan di pasaran terpaksa harus naik hingga 40 persen.
Menurut Nuril, kenaikan harga hingga 40 persen tersebut di luar kewajaran.
Pilihan itu terpaksa ia pilih untuk menghindari kerugian karena biaya produksi naik 30 persen.
“Idealnya harga naik antara 10 persen sampai 15 persen. Outlet kami ada di Kota Batu, Kota Malang, Kota Surabaya dan Kabupaten Pasuruan,” ujarnya.
Ketua BPC HIPMI Kota Batu, Yogi Triatmajaya juga mendukung upaya digitalisasi pemasaran produk UMKM Kota Batu.
Menurutnya, opsi itu bisa menjadi solusi keterpurukan perekonomian akibat pandemi.
Berdasarkan pengalamannya, produk dari Kota Batu paling banyak diminati yakni dari hasil pertaniannya, pun hasil olahan pertanian.
“Sektor yang paling sering diminati dari Kota Batu yakni bunga dan sayur. Setiap hari dua sampai tiga truk dikirim,” ujarnya.
Sektor pertanian menurut Yogi sangat menjanjikan.
Maka dari itu, perlu ada dorongan lebih jauh agar sektor ini lebih efektif di pasaran.
HIPMI Kota Batu berencana untuk mengedukasi pelaku usaha di sektor pertanian agar bisa mengolah hasil pertaniannya.
Di sisi lain, juga penting disosialisasikan informasi perizinan.
Perizinan sangat penting agar pelaku usaha tidak terkendala administrasi di kemudian hari.
“Kami ingin mendorong pelaku UKM melek perizinan, sehingga ada percepatan melalui OSS Berbasis Risiko. Produk kami ingin terdaftar di e-katalog," kata Yogi.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Batu baru-baru ini membuat kebijakan akan memasukan produk-produk UMKM Kota Batu ke dalam katalog elektronik lokal.
Dengan masuk ke situ, produk-produk UMKM Kota Batu akan lebih mudah dipesan oleh Pemerintah Kota Batu dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakannya.
Selama ini, kegiatan yang dilakukan oleh Pemkot Batu setidak-tidaknya selalu membutuhkan sajian makanan dan minuman, selain itu juga ada cindera mata.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota Batu, Endro Wahjudi menjelaskan, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko telah menandatangani SK Tim P3DN.
Tim ini bertugas untuk mendata produk-produk UMKM Kota Batu dan memasukkannya ke katalog elektronik.
P3DN adalah Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri.
“Kami juga mendorong agar setiap SKPD dalam melaksanakan anggaran belanja mengutamakan produk-produk lokal dalam negeri, khususnya yang ada di Kota Batu,” kata Endro.
Tim tersebut terdiri atas sejumlah dinas di Pemkot Batu dan beberapa pelaku UMKM.
Sejak dikeluarkan SK pada 21 Maret 2022, kerja Tim P3DN masih terlihat belum maksimal.
Saat ini, pihak perizinan masih meminta akses ke LKPP agar bisa mengelola dan memasukan daftar UMKM ke katalog elektronik.
“Kami sedang minta ke LKPP agar bisa memasukan produk UMKM. Meskipun secara administrasi kami sedang proses, namun sejatinya kami sudah menggunakan produk-produk dari Kota Batu untuk kebutuhan. Jadi produk UMKM yang didaftarkan nanti itu gratis. Ini sangat menguntungkan bagi pelaku UMKM,” sambungnya.
Diakui Endro, ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar produk UMKM bisa terdaftar.
Hanya saja ia belum mengetahui secara rinci persyaratannya karena masih belum bisa masuk ke akses lantaran masih minta persetujuan LKPP.
“Kami ingin pelaku UMKM di Kota Batu juga melek teknologi. Bagi yang ingin produknya bisa terdaftar, bisa juga datang langsung ke kantor kami di lantai tiga, Balaikota Among Tani,” terang Endro.