Ramadan 2022

Hukum Mandi Wajib Setelah Adzan Subuh di Bulan Ramadan, Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Penulis: Ratih Fardiyah
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI dalam artikel hukum mandi wajib setelah adzan subuh.

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut ini adalah hukum mandi wajib setelah adzan subuh lengkap penjelasan Ustadz Abdul Somad.

Tak hanya itu, Anda juga dapat menyimak tata cara mandi wajib dan bacaan niat mandi wajib dalam tulisan bahasa latin lengkap terjemahannya.

Seperti diketahui umat muslim sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan yang saat ini beru berjalan 9 hari.

Bagi yang sudah menikah dan menjadi pasangan suami istri memang wajar jika melakukan hubungan intim.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Senin 11 April 2022 untuk Kota Malang, Lengkap Doa Usai Salat Subuh yang Dianjurkan

Bahkan mengerjakan hal tersebut justru termasuk suatu ibadah jika sudah menikah.

Berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW, para ulama memahami waktu paling baik berhubungan dengan istri adalah hari Jumat atau malam Jumat.

Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Suyuthi dalam Nurul Lum'ah fi Khashaish Al-Jumu'ah.

Bahwa, orang yang melakukan hubungan suami istri pada hari Jumat akan mendapat dua pahala, yaitu pahala mandi Jumat dan pahala mandi istrinya.

Penjelasan ini berdasarkan hadist Nabi SAW:

يعجز أحدكم أن يجامع أهله في كل يوم جمعة، فإن له أجرين اثنين: أجر غسله، وأجر غسل امرأته

Artinya: "Apakah kalian lemas menyetubuhi istri kalian pada hari jumat. Karena kalau dilakukan dia akan mendapatkan dua pahala: pahala mandinya sendiri dan pahala mandi istrinya". ( HR: Baihaqi )

Nah setelah bersetubuh, suami istri dianjurkan mengerjakan mandi junub.

Hal itu dilakukan agar bersih dari hadats besar dan kembali suci untuk melakukan ibadah lainnya.

Selama bulan Ramadhan, suami istri yang telah melakukan hubungan badan di malam hari, tetap diwajibkan untuk mandi junub.

Namun bagaimana hukumnya jika umat muslim melaksanakan mandi wajib setelah adzan subuh di bulan Ramadan?

Apakah puasa yang dijalankan akan tetap sah?

Dilansir melalui channel YouTube Cahaya Islami 26 yang dikutip dari Tribun Kalteng, Senin (10/4/2022).

Waktu terbaik untuk bersetubuh suami istri adalah malam Senin, malam Kamis, dan malam Jumat.

Di waktu tersebut terdapat keberkahan di dalamnya.

Dalam ceramahnya itu, Ustaz Abdul Somad mengungkap kejadian yang sama di zaman Nabi Muhammad SAW.

Ustaz Abdul Somad pun menceritakan bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Muhammad SAW.

Laki-laki itu pun berkata kepada Nabi Muhammad SAW.

"Aku ketika bangun pagi dalam keadaan junub belum mandi wajib, dan saya mau puasa," cerita Ustaz Abdul Somad menirukan percakapan laki-laki itu.

Kemudian Nabi Muhammad SAW menjawab percakapan laki-laki tersebut.

"Aku juga pernah bangun pagi dalam keadaan junub, lalu aku mandi wajib dan aku berpuasa." ujar pendakwah UAS menirukan perkataan Nabi Muhammad SAW.

Setelah bercerita, Ustaz Abdul Somad pun menjelaskan hukum mandi junub di waktu subuh pada bulan Ramadhan.

Menurut Ustadz Abdul Somad ketika berhubungan badan di malam hari atau sebelum subuh, maka puasa yang dilaksanakannya hukumnya tetap sah.

"Junubnya itu sebelum adzan subuh," tegasnya.

"Jadi sebelum adzan subuh dia bersetubuh dengan istri atau suaminya dalam keadaan junub, kemudian adzan subuh, nah itu puasanya lanjutkan," terangnya.

Namun berbeda dengan bersetubuh setelah waktu subuh, maka hukum puasanya tidak sah.

"Yang tidak boleh, melakukan hubungan suami istri setelah adzan subuh karena puasanya tidak sah," jelas pendakwah kerap disapa UAS.

Ustaz Abdul Somad pun menambahkan pendapat para ulama mengenai hukum mandi junub di waktu subuh pada bulan Ramadhan.

UAS pun menukil dari hadits yang diriwayatkan Imam Nawawi.

Bahwa seluruh para ulama telah sepakat ketika orang yang mandi junub setelah subuh itu hukum puasanya tetap sah.

"Kata Imam Nawawi, sepakat seluruh ulama di berbagai negeri bahwa orang yang junub ketika subuh itu puasanya sah," tandasnya.

Tata Cara dan Niat Mandi Wajib

Berikut ini bacaan niat dan tata cara mandi wajib, yang dikutip dari Tribunnews:

1. Niat

Mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar.

Niat ini membedakan mandi wajib dengan mandi biasa, sebagaimana ia membedakan ibadah dengan adat atau kebiasaan.

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Semua amal perbuatan tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai yang ia niatkan” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

2. Membersihkan kedua telapak tangan

Menyiram atau membasuh tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya, menyiram atau membasuh tangan kanan dengan tangan kiri. Diulangi tiga kali.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا

“Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali...” (HR. Muslim)

3. Mencuci kemaluan

Mencuci dan membersihkannya dari mani dan kotoran yang ada padanya serta sekitarnya.

Baca juga: 3 Waktu Terbaik untuk Berdoa di Bulan Ramadan Sesuai Hadis Nabi Muhammad SAW, Simak Penjelasannya

4. Berwudhu

Berwudhu sebagaimana ketika hendak shalat.

5. Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala

Dengan cara memasukkan kedua tangan ke air, lalu menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala tiga kali.

6. Menyiram dan membersihkan seluruh anggota tubuh

Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan dibersihkan, termasuk bagian-bagian yang tersembunyi atau lipatan seperti ketiak dan sela jari kaki.

Ikuti artikel terkait Ramadan 2022 dan lainnya.

Berita Terkini