Berita Arema Hari Ini

Berita Arema Hari Ini Populer: Sanksi PSSI untuk Singo Edan, Korban Pasutri Dikubur Satu Liang Lahad

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kiri), korban pasutri dikubur satu liang lahad (kanan), berita Arema hari ini populer sanksi PSSI untuk Singo Edan

SURYAMALANG.COM, MALANG - Simak berita Arema hari ini populer tentang sanksi PSSI untuk Singo Edan pasca tragedi di Kanjuruhan. 

Sementara Aremania, pasutri korban tragedi yang dimakamkan satu liang lahad akan dibahas juga di berita Arema hari ini populer.

Terakhir, update jenazah tanpa identitas di RSSA Kota Malang akan jadi akhir topik berita Arema hari ini.

Diketahui tragedi Arema Vs Persebaya jadi bencana kemanusiaaan yang menewaskan hingga 125 orang terjadi pada Sabtu, (1/10/2022).

Tragedi sepak bola yang juga jadi sorotan dunia ini membuat Kota Malang dan rakyat Indonesia berduka. 

Berikut rangkuman berita Arema hari ini populer selengkapnya:

1. Sanksi PSSI untuk Singo Edan

Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan menegaskan, Arema FC dikenai sanksi larangan berlaga di Stadion Kanjuruhan, pada sisa laga Liga 1 2022. 

Hal tersebut buntut kerusuhan yang terjadi setelah Arema Vs Persebaya bertanding hingga menelan 125 korban tewas (dari kalangan Aremania dan aparat keamanan). 

"Namun kami langsung mengambil langkah, pertama, Arema FC sudah tak boleh di stadion homebase-nya di Stadion Kanjuruhan selama musim ini berlangsung," ujarnya di hadapan awak media di RSUD Kanjuruhan, Malang, Minggu (2/10/2022) malam.

Selama berlangsungnya proses investigasi kepolisian dan PSSI yang turun langsung ke Malang, Liga 1 2022 dihentikan sementara selama sepekan.

"Kemudian, satu minggu ke depan liga sementara dihentikan tunggu hasil proses investigasi yang kami lakukan nanti."

"Mohon doanya Semoga tim bekerja cepat dan tahu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan," pungkas pria yang akrab disapa Iwan Bule ini.

2. Korban Pasutri Dimakamkan Satu Liang Lahad

Pasangan suami istri (pasutri) Muhammad Yulianton (40) dan Devi Ratnasari (30) dimakamkan dalam satu liang lahat di TPU Mergan, Kota Malang, Minggu (2/10/2022).

Pasutri asal Jalan Bareng Raya 2G ini merupakan korban meninggal dalam tragedi Arema VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

Putra almaarhum, Muhammad Alfiansyah (11) hadir saat pemakaman jenazah korban.

Alfiansyah terus memandangi jenazah orang tuanya saat dimakamkan.

Sesekali Alfiansyah meneteskan air mata.

Tetangga korban, Rudi tidak menyangka pasutri tersebut tewas dalam tragedi Arema vs Persebut.

"Almarhum aktif dalam kegiatan di kampung. Mereka selalu ikut kerja bakti dan aktif dalam berbagai kegiatan," ujar Rudi kepada SURYAMALANG.COM.

Ketua RT 14 Kelurahan Bareng, Suciati menuturkan Yulianton bekerja di rumah sakit swasta di Kota Malang.

Sedangkan Devi Ratnasari adalah ibu rumah tangga.

"Mereka adalah warga baru. Dulu mereka tinggal di RT 1 Kelurahan Bareng. Setelah membeli rumah di sini, mereka pindah dan menetap di sini sejak tahun 2020," kata Suciati.

Suciati menambahkan pasutri tersebut aktif dan akrab dengan para tetangga.

"Mereka selalu membantu kalau ada kegiatan, dan selalu ikut kerja bakti," terangnya.

3. Jenazah Tanpa Identitas di RSSA Kota Malang

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.melihat langsung 17 jenazah tanpa identitas korban tragedi Arema vs Persebaya yang masih berada di kamar jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Minggu (2/10/2022).

"Kami bela sungkawa kepada para korban. Kami akan memaksimalkan koordinasi antara Forkopimda, Pangdam V Brawijaya, bupati Malang, dan wali Kota Malang," ucap Khofifah kepada SURyAMALANG.COM.

Diperkirakan 130 orang tewas dalam tragedi Arema vs Persebaya.

Pihaknya masih singkronisasi data untuk memastikan jumlah korban meninggal.

"17 jenazah di RSSA sudah teridentifikasi melalui sidik jari. Tinggal nanti pencocokan dengan pihak keluarga," ujarnya.

Direktur RSSA Malang, dr Kohar Hari Santoso mengatakan 12 korban tragedi Arema vs Persebaya sedang dirawat di IGD RSSA

Perinciannya, delapan orang mengalami luka berat, dan empat orang mengalami luka ringan.

Kohar mengatakan para Aremania tersebut meningal karena luka tekanan di dada akibat berdesak-desakan.

"Ada juga trauma dan cidera. Akibat ada tekanan dada, jatuh, dan kemudian terinjak," tandasnya.

Ikuti berita Arema FCberita Arema hari ini, berita Arema dan berita Arema populer lainnya. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com

(Luhur Pambudi|Kukuh Kurniawan|Rifky Edgar)

 

Berita Terkini