Berita Malang Hari Ini

Sopir Angkot Kota Malang Cenderung Menentang Rencana Arus Searah di Kayutangan

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Yuli A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu sopir angkot saat menyampaikan keluhannya dalam kegiatan Jumat Curhat Polresta Malang Kota yang digelar di Terminal Mulyorejo.

SURYAMALANG.COM, MALANG- Rencana penerapan satu arah di Kayutangan Heritage (Jalan Basuki Rahmat) Kota Malang dikeluhkan oleh sopir angkot.

Keluhan tersebut disampaikan sopir angkot dalam kegiatan Jumat Curhat Polresta Malang Kota, yang digelar di Terminal Mulyorejo Kecamatan Sukun pada Jumat (6/1/2023).

Pengurus paguyuban sopir angkot jalur MM (Mulyorejo Madyopuro), Sulkan (59) menjelaskan tentang keluhan tersebut.

"Mintanya teman-teman angkot itu, jalur jangan diubah, tetap bisa lewat di jalur semula. Untuk kendaraan lainnya, silahkan diterapkan satu arah. Tetapi, jangan diterapkan pada angkot," ujarnya kepada TribunJatim.com.

Apabila hal itu diterapkan, maka dapat berimbas pada menurunnya jumlah penumpang yang menaiki angkot.

Selain itu, juga dapat memicu potensi kericuhan serta gesekan antar sesama sopir angkot.

"Ada sekitar enam jalur angkot yang terdampak penerapan satu arah Kayutangan. Yaitu, angkot jalur AT
(Arjosari Tidar), ADL (Arjosari Dinoyo Landungsari), MM (Mulyorejo Madyopuro), AL (Arjosari Landungsari), AG (Arjosari Gadang) dan GA (Gadang Arjosari),"

"Apabila satu arah Kayutangan diterapkan dan ada pengalihan jalur, maka di Bundaran Alun-Alun Tugu itu angkot jalur GA dan AG bisa searah. Dikhawatirkan, dapat terjadi rebutan penumpang," jelasnya.

Sulkan berharap, pihak Pemkot Malang dan instansi terkait lainnya dapat merealisasikan harapan dan keinginan dari para sopir angkot itu.

"Beberapa hari lalu, pihak Dishub Kota Malang telah mengundang kami untuk sosialisasi (sosialisasi penerapan satu arah Kayutangan). Dan teman teman juga sudah menyampaikan pada saat itu, agar jalur angkot jangan diubah," terangnya.

Sementara itu, Plt Wakapolresta Malang Kota, Kompol Yuliati mengungkapkan, bahwa tujuan Jumat Curhat adalah untuk menampung aspirasi dan keluhan masyarakat.

"Tujuan Jumat Curhat ini, kita menerima keluhan dan aspirasi masyarakat yang segera kita tindak lanjuti. Apabila keluhan dari masyarakat ditujukan kepada instansi  lainnya, maka tentu kami segera berkoordinasi dengan instansi tersebut," ungkapnya.

Dirinya juga menambahkan, bahwa pihaknya akan menampung keluhan sopir angkot terkait penerapan satu arah Kayutangan.

"Tadi sudah dijawab oleh Satlantas Polresta Malang Kota, bahwasannya mereka sudah mengikuti rapat pertama yang dilaksanakan (rapat forum lalu lintas membahas penerapan satu arah Kayutangan). Ke depan, mereka akan diundang lagi dan bersama Pemkot Malang akan membicarakan masalah ini," pungkasnya.

Berita Terkini