Berita Arema Hari Ini

Arema FC Merana! Diusir dari Malang dan Ditolak Main di Stadion Sultan Agung, Ini Kata Pemkab Bantul

Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stadion Sultan Agung Bantul.

SURYAMALANG.COM - Buntut dari Tragedi Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu, Arema FC mendapat sanksi dari Komdis PSSI.

Tragedi yang menewaskan 135 orang ini terjadi setelah Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya 2-3 di Stadion Kanjuruhan pada laga pekan ke-11 Liga 1 2022.

Sanksi itu di antaranya adalah Arema FC harus terusir dari Malang dan diharuskan mencari homebase lain yang jaraknya minimal 250 Km dari Malang.

Kemudian, di sisa Liga 1 2022, suporter Aremania dan Aremanita juga dilarang mendukung Arema FC langsung di stadion.

Terkait sanksi ini, lantas Arema FC memilih Stadion Sultan Agung Bantul sebagai homebase di putaran kedua Liga 1 2022.

Namun, pemilihan Stadion Sultan Agung oleh Arema FC mendapat penolakan dari sejumlah pihak, termasuk Pemkab Bantul.

Aremania membopong korban kericuhan saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

"Setelah mendengar masukan dan aspirasi dari berbagai pihak, Pemerintah Kabupaten Bantul belum bisa mengizinkan Arema Malang untuk menggunakan Stadion Sultan Agung sebagai Home Ground Kompetisi Liga 1 putaran kedua periode 2022 - 2023," begitu cuitan Twitter @pemkabbantul 9 Januari 2023.

Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko, menyatakan bahwa sebelumnya pihaknya mendapat surat permohonan dari Arema FC untuk menggunakan Stadion Sultan Agung sebagai homebase Arema FC di Liga 1 2022.

Setelah mendapatkan surat permohonan tersebut, pihaknya pun berkoordinasi dengan berbagai pihak.

Ada beberapa pertimbangan yang membuat Disdikpora tidak mengizinkan Arema FC menggunakan Stadion Sultan Agung.  

"Situasi penggunaan stadion sendiri jadwalnya seperti apa, itu yang jadi pertimbangan pertama."

"Yang kedua, kita berkoordinasi pihak terkait, contohnya keamanan."

"Apalagi event besar, kami bahkan berkoordinasi dengan Bupati dan Polres Bantul," ungkapnya dikutip SURYAMALANG.COM dari Tribun Jogja, Senin (9/1/2023).

Selama melakukan pembahasan, pihaknya mendapati ada surat dari masyarakat, termasuk dari suporter yang meminta agar permohonan dari Arema FC tersebut dapat ditinjau kembali.

Dengan mempertimbangkan kepentingan dan situasi yang lebih kondusif, maka Disdikpora berkoordinasi lebih lanjut dengan Polres Bantul maupun Bupati Bantul.  

"Banyak aspirasi dari berbagai pihak, tidak mendukung apabila digunakan sebagai homebase."

"Maka kami tidak masalah. Karena SSA memang dibangun untuk kepentingan masyarakat di Bantul utamanya, walaupun ini area umum," imbuhnya.

Ia menyatakan, bahwa Stadion Sultan Agung sendiri beberapa kali juga sempat digunakan sebagai homebase oleh klub sepak bola lain. Dan itu adalah hal yang biasa terjadi.

Namun dalam mengambil keputusan atas permohonan dari Arema FC, pihaknya juga mempertimbangkan suara-suara penolakan dari masyarakat dan suporter.

"Ketika ada berbagai masukan dan aspirasi, maka kami pun mengakomodir jangan sampai nanti ketika kemudian lanjut tapi ternyata aspirasi tidak kita perhatikan, nanti jadi masalah," ucapnya.

Dengan demikian, pihaknya pun telah membuat surat resmi dan telah disampaikan kepada manajemen Arema FC.

"Intinya kita tidak memberikan izin, atau kita mohon dari Arema bisa mempertimbangkan di tempat lain."

"Sudah kita sampaikan dan kontak langsung dan mereka pun memahaminya," tandasnya.

PSHW Sebut Arema FC Tak Punya Empati

Banyak pihak yang kecewa buntut dari Tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi selepas Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya, 1 Oktober lalu.

Arema FC pun memahami kekecewaan banyak pihak yang terdampak atas Tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut.

Di antara klub yang kecewa itu adalah PS Hizbul Wathan (PSHW), kontestan Liga 3.

PSHW kecewa lantaran Arema FC memilih Stadion Sultan Agung, Bantul sebagai venue tim Singo Edan di putaran kedua Liga 1 2022.

Kekecewaan PSHW ini dilontarkan melalui media sosial, Twitter :

"Dear @AremafcOfficial , kami hanya tim kecil yang bermarkas di DIY."

"Kami kumpulkan dana dari donatur dan sponsor sedikit demi sedikit untuk persiapan Liga 3."

"Gara-gara kalian Liga 3 DIY batal."

"Lalu kalian mau menggunakan SSA (Stadion Sultan Agung) untuk Liga 1."

"Sungguh tiada empati!"

"Pemain kami sudah berlatih demi asa mengembangkan karir dan masa depan."

"Kecerobohan klub, panpel, aparat dan suporter kalian @AremafcOfficial
menghancurkan harapan tunas-tunas muda yang ingin mengembangkan diri di atas lapangan hijau."

"Liga 3 DIY batal, kalian justru ke SSA!

Seperti diketahui, pemilihan Stadion Sultan Agung dilakukan Arema FC lantaran menjalani sanksi terusir dari Malang sejauh 250 Km buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan.

"Kami ikhlas menerima segala kekecewaan dari banyak pihak dikarenakan dampak dari musibah Kanjuruhan dan kami memohon maaf, namun semua tidak ada niatan apalagi kesengajaan."

"Kami patuh menjalankan konsekuensi sanksi yang diberikan federasi."

"Kami juga menghormati proses hukum yang berjalan," ungkap Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi, Tatang Dwi Arifianto, Rabu (4/1/2022) siang, dikutip SURYAMALANG.COM dari aremafc.com.

Terkait  situasi sepak bola yang terjadi saat ini, Arema FC tetap optimis bahwa kondisi sepak bola Indonesia akan kembali normal, tentunya dengan dukungan pihak-pihak yang berwenang.

"Kami memohon maaf tidak memiliki kewenangan terkait penentuan bergulir atau tidaknya strata kompetisi."

"Kami kini terus intropeksi dan berbenah agar lebih baik."

"Kami optimis pemerintah dan federasi serta stakeholder yang lain terus berbenah dan berusaha keras mengembalikan situasi dan kondisi sepak bola Indonesia kembali normal dan berprestasi," tegas Tatang.

Update Google News SURYAMALANG.COM

 

Berita Terkini