SURYAMALANG.COM, - Gol berbau offside dari Persija ke gawang Arema FC ikut disorot David Da Silva dan Ciro Alves.
Selain dua pemain Persib Bandung itu, Lulinha pemain Madura United juga syok melihat gol Persija saat melawan Arema FC.
Gol yang akhirnya membuat Arema FC kalah itu menjadikan para pemain turut mengelus dada dengan sikap wasit.
Dalam pertandingan yang digelar hari Minggu (13/2/23) itu, Arema FC kalah telak dari Persija dengan skor 2-0.
Lesatan dua gol Persija berhasil dibukukan oleh Hanif Sjahbandi (36' P) dan Michael Krmencik (78').
Di balik kesuksesan Persija, satu gol dari striker mahal Michael Krmencik lantas jadi sorotan banyak pihak.
Awalnya, umpan lini tengah Persija dilesatkan kepada Osvaldo Haay yang berdiri bebas di sudut kanan lapangan.
Bola langsung diteruskan dengan umpan ke sisi kanan dimana ada Michael Krmencik yang berdiri bebas.
Jika dilihat dari tayangan ulang, terlihat jelas Michael Krmencik satu langkah berada di depan orang terakhir Arema FC, Sergio Silva.
Alhasil, pemain asal Ceko itu dengan mudah menceploskan gol ke gawang Arema FC yang sudah terbuka lebar.
Mengutip TribunWow.com 'Komentar Ciro Alves untuk David da Silva Melihat Bobroknya Wasit'.
Gol yang diunggah di Instagram Indosiar Minggu (12/2/2023) itu lantas banjir sorotan dan sindiran.
Sindiran pertama kali dilayangkan oleh bomber Persib Bandung asal Brasil, David da Silva.
David da Silva turut memberikan tanggapan doa yang disinyalir ditujukan kepada para pemangku sepak bola Indonesia.
Top skor 17 gol Liga 1 2022 itu memanjatkan doa agar sepak bola Indonesia senantiasa dilindungi.
'God, protect indonesian football (Tuhan lindungilah sepak bola Indonesia),' tulis @davidasilva14.
Tak lama berselang, rekan duetnya Ciro Alves ikut menulis komentar membalas.
Ciro Alves meminta David da Silva bersabar melihat fenomena Liga Indonesia yang kerap jadi kontroversi.
'@davidasilva14 “sabar', tulis @cirooficial.
Tak hanya Ciro Alves, Lulinha, pemain Madura United juga membalas komentar David da Silva.
Berbeda dari Ciro Alves, Lulinha tampaknya sedikit syok melihat keputusan kontroversial wasit di laga itu.
'@davidasilva14 oh my God brow,' tulis @lulinha.official.
Menarik dinantikan apakah Arema FC akan protes seperti halnya Persik Kediri beberapa waktu silam saat kontra PSS Sleman, atau justru sebaliknya.
Terlepas dari itu, kemenangan Persija berhasil membuatnya merebut puncak klasemen sementara Liga 1 2022 dan menggusur PSM Makassar serta Persib Bandung.
Persija Jakarta sukses mendapatkan 47 poin dari 23 pertandingan dengan rincian 14 kali menang, 5 kali imbang dan 4 kali menelan kekalahan.
Sementara di posisi kedua menguntit PSM Makassar yang meraih 47 poin dari 23 laga.
Sedangkan Persib yang gagal meraih kemenangan kontra Bali United harus rela posisi puncak direbut sang rival abadi, Persija.
Meski begitu, asa juara Persib masih terbuka lebar mengingat mereka masih punya satu tabungan laga dengan 46 poin dari 22 pertandingan.
Sedangkan Arema FC saat ini berada di posisi 11 klasemen dengan total 29 poin dari 22 laga.
Atas hasil minor Arema FC, I Putu Gede sebagai pelatih telah melakukan evaluasi perihal sulitnya para pemain mencetak gol.
I Putu Gede mengaku telah menemukan persoalan yang membuat Abel Camara dan para pemain Arema itu gagal.
"Saya lihat kurang adanya chemistry. Belum ketemu apa yang dimau Abel Camara dan pemain lain." ucapnya Sabtu, (11/2/23).
"Itu yang saya sayangkan juga. Itu yang menyulitkan dia. Dan itu kembali ke Abel Camara untuk menemukannya," imbuhnya.
Meski demikian, I Putu Gede tetap percaya dengan kemampuan Abel Camara.
Baginya, pemain berpaspor Portugal itu masih memiliki peran penting di tim Arema FC.
"Abel masih memiliki peran penting di tim. Karena dia pemain asing."
"Jadi pemain bertahan lawan, lebih ketat dan presure kepada Abel Camara dari pada pemain lokal seperti Dedik," ujarnya.
Bahkan I Putu Gede telah berkomunikasi dengan Abel Camara.
Komunikasi itu lebih kepada rencana ke depan agar lebih meningkatkan kemampuannya lagi.
Menurut pelatih 47 tahun itu, keinginan para pemain Arema FC sebenarnya sama yakni menciptakan gol agar bisa mengembangkan permainannya.
Putu hanya memberikan taktik yang disesuaikan dengan kemampuan pemain dan permainan Arema FC.
"Keinginan Abel Camara dan pemain lain itu sama. Kalau dia cetak gol, dia bisa berkembang, akan kuat."
"Ini pembelajaran buat Abel. Karena yang membantu kuat itu harus dari diri kita sendiri. Kalau individu kuat, tim ini akan kuat," tandasnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
(Rifky Edgar)