Berita Trenggalek Hari Ini

Lumpy Skin Disease Merajalela di Trenggalek, Berikut Cara Pencegahan dan Vaksinnya

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Yuli A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) merajalela di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Jika awal bulan Februari lalu LSD baru menyerang 20 ekor sapi, pada akhir bulan yang sama sudah ada 130 ekor sapi yang terserang LSD.


Sebaran penyakit bentol pada kulit sapi tersebut mayoritas berada di Kecamatan Tugu, Kecamatan Pule, lalu Kecamatan Bendungan.


"Pelaporan masih tahap awal, jadi masih panas dan bentol-bentol di kulit, belum ada luka terbuka, lalu jika ada yang terinfeksi, satu kandang tidak langsung tertular semua, walaupun memang kalau tidak segera di pindahkan akan menular juga," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani, Jumat (17/3/2023).


Dari 130 kasus tersebut, terdapat satu ekor pedet atau anak sapi yang mati dengan gejala bentol kulit dan panas yang sangat tinggi.


Lalu satu ekor sapi dipotong paksa karena luka bentol yang parah hingga ada luka terbuka.

"Memang LSD ini bisa menyebabkan kematian, tapi persentasenya rendah," lanjut Ririn.

Hingga kini cara terampuh untuk mengantisipasi penyebaran LSD adalah dengan menjaga kebersihan kandang.


"Kotoran jangan ditumpuk di belakang kandang, semprot nyamuk semprot lalat dengan insektisida yang dijual di toko pakan ternak," jelas Ririn.


Hal tersebut disarankan Ririn karena memang sampai saat ini belum ada tanda-tanda droping vaksin LSD lagi dari pemerintah pusat. 


Walaupun sebenarnya ada dua penyedia vaksin yang diberi kewenangan pemerintah untuk menjual vaksin LSD, namun stoknya juga kosong.


"Kalau bisa beli sendiri dipersilakan, vaksin untuk 1 ekor sapi harganya Rp 20 ribu," tambah nya.


Sampai saat ini baru 2 ribu ekor sapi yang menerima vaksin LSD atau baru 30 persen dari jumlah populasi sapi di Trenggalek.

Berita Terkini