SURYAMALANG.COM, MALANG - Minat siswa menggeluti ekstrakurikuler (eskul) modeling cukup banyak. Eskul modeling ada di SMKN 7, SMAN 5 dan SMKN 3 Malang. Di sekolah itu, pelatihnya adalah Abdullah Sidik.
"Kalau di SMKN 3 ada 40 an siswa. Di SMKN 7 ada 30 an. Kalau di SMAN 5 termasuk baru, ada 15-an siswa baru," kata Sidik pada suryamalang.com beberapa waktu lalu.
Ia sudah mengajar di SMKN 7 sejak tujuh tahunan lalu. Sedang di SMKN 3 sekitar dua tahun. Yang diajarkan antara lain materi teknik catwalk.
"Dari siswa yang ikut eskul ini ada yang baru dan ada juga yang ikut agensi," kata dia.
Sebagai eskul, maka nilai mereka akan masuk ke raport. Ia melihat minat siswa ke modeling terasa meningkat pasca pandemi. Sebab kegiatan sudah offline.
Salah satu pemicunya adalah siswa ingin mendapatkan prestasi. Misalkan ketika ada info lomba dan menang, pasti dari sekolah akan memberi reward. Bahkan tak jarang dari sekolah memberikan bantuan untuk biaya pendaftarannya.
"Kepedulian sekolah pada siswa agar mencapai prestasi beragam. Ada juga yang membantu meminjamkan busana. Ini sebagai support sekolah," jawab dia.
Latihan di eskul ini biasanya usai pulang sekolah atau pada Sabtu karena keterbatasan ruang. Sedang durasi latihan antara satu sampai dua jam. Suka duka melatih eskul adalah ketika ada yang pindah eskul atau jarang muncul.
"Jadi masih coba-coba. Yang keluar biasanya antara satu sampai dua bulan kerena berminat pada eskul lain," paparnya.
Ada juga yang bertahan tapi tidak rutin latihannya sehingga ia sulit mengisi nilainya. Dikatakan, untuk eskul, nilainya minimal harus B. Sedang si siswa tingkat kehadirannya kurang 50 persen, maka nilainya tidak bisa B. Sementara waktu pengisian raport terbatas.
"Ini karena ada siswa yang tidak tertib hadir saat eskul," jawab pemilik sekolah model Red Model ini. Minat siswa pada eskul ini biasanya karena sejak awal sudah suka pada modeling.
Selama menjadi peserta eskul di sekolah, setidaknya ada empat event yang bisa diikuti siswa. Yaitu saat ada demo eskul di sekolah, ulang tahun sekolah, pensi sekolah yang diadakan OSIS dan kegiatan wisuda.
"Rata-rata yang ikut eskul ini memang sudah ada passion. Dari pihak sekolah juga sudah mendata keminatannya oleh bagian kesiswaan. Selain itu ada pengenalan demo eskul untuk siswa baru sehingga mendaftar," papar Sidik.
Ia berharap siswa dapat memanfaatkan kesempatan berlatih di eskul dan meraih prestasi. Sehingga hal itu bisa menambah portofolio mereka. Karena sudah berkecimpung lama di dunia model, Sidik secara pribadi senang adanya talent-talent baru di bidang modeling.
Bakat itu pasti akan disupport sekolah dan dirinya apalagi jika bisa berkembang. Siswa yang terlibat dalam eskul biasanya di kelas 10 dan 11. Sedang saat di kelas 12 lebih fokus pada pelajaran karena akan banyak ujian.