SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Manajemen Persebaya Surabaya belum memperkenalkan pelatih baru meski masa tugas pelatih karteker, Uston Nawawi, sudah habis.
Jika Persebaya Surabaya tidak segera menyodorkan nama pelatih baru, berdasarkan regulasi, tim Bajul Ijo akan mendapat sanksi Rp 100 juta.
Yahya Alkatiri, manajer Persebaya Surabaya menjelaskan ada alasan tersendiri pihaknya belum menyodorkan nama pelatih baru.
Saat ini manajemen Persebaya Surabaya sedang menunggu surat jawaban dari PSSI dan PT LIB, terkait upayanya mempermanenkan Uston Nawawi sebagai pelatih kepala.
Manajemen tetap memprioritaskan Uston Nawawi, pelatih kartekernya menjadi pelatih kepala.
Namun Uston Nawawi belum memiliki lisensi AFC Pro sebagai syarat sebagai pelatih kepala di Liga 1 2023.
Sedang ditempu, menyisakan modul terakhir yang jadwal pelaksanannya oleh PSSI diundur.
"Tugas terakhir atau enggaknya (Uston Nawawi di kursi kepelatihan), tunggu pengumuman dari ofisial."
"Itu yang paling penting, karena kami masih menunggu jawaban PSSI, tentang permintaan coach Uston tetap bisa menjadi head coach di Persebaya," kata Yahya Alkatiri kepada SURYAMALANG.COM.
Yahya Alkatiri berharap ada dispensasi dari PSSI atau PT LIB terkait persyaratan pelatih kepala pada Uston Nawawi.
"Masalahnya orang ini bukan tidak melakukan langkah, coach Uston sudah melakukan langkah, mengikuti lisensi kepelatihan."
"Sudah modul 6, modul 6 itu seharusnya bulan Juli, tapi diundur dan hingga saat ini belum ada kabar," jelas Yahya Alkatiri.
"Ini juga bagian lisensi di PSSI harus komit. Kalau mereka yang salah kenapa kok yang jadi korban akhirnya pelatih-pelatih lokal," tambah mantan manajer Persik Kediri itu.
Yahya berpendapat, jika jadwal pelaksanaan modul lisensi kepelatihan tidak mundur, maka Uston saat ini sudah merampungkan lisensi kepelatihan AFC Pro-nya.
"Saya berharap adanya kebijakan. Jangan gara-gara salahnya di PSSI terus mengorbankan pelatih-pelatih lokal yang harusnya bisa berkarya," tegas Yahya.
Ia berharap segera mendapat jawaban dari PSSI, sehingga pihaknya segera menentukan langkah selanjutnya.
"Yang jelas kami inginnya PSSI semua berubah, berbenah. Saya yakin PSSI akan berubah dan berbenah sehingga tidak merugikan siapapun," tambahnya.
Meski memprioritaskan Uston Nawawi menjadi pelatih kepala, Yahya akui pihaknya menyiapkan opsi lain.
"Tetap ada plan B-nya, tapi kami masih di jalur plan A, masih menunggu," ucapnya.
Karena belum ada balasan dari PSSI, Yahya belum bisa memastikan apakah laga selanjutnya saat menyambangi markas Madura United 17 September mendatang sudah dipimpin pelatih baru.
"Kita lihat dan tunggu saja, kita gak usah berandai-andai, kita tunggu saja surat dari LIB seperti apa."
"Yang jelas nanti akan diumumkan di ofisial seperti apa," pungkasnya.