Pemilihan Presiden 2024

Diskusi di Malang Sebut Erick Thohir Layak Dampingi Prabowo Subianto

Penulis: Benni Indo
Editor: Yuli A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskusi Publik Cawapres Potensial di Jawa Timur yang berlangsung di Hotel Pelangi 2, Kota Malang, Rabu (4/10/2023).

SURYAMALANG.COM, MALANG - Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan potensi pemilih sekitar 16 persen dari total pemilih di Indonesia. Besarnya potensi pemilih di Jawa Timur ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kendidat calon presiden. 

Berdasarkan hasil empat Pilpres sejak 2004 hingga 2019, pemenang Pilpres selalu merupakan pasangan yang juga unggul di Jawa Timur selain di wilayah potensial lain. Jawa Timur menjadi salah satu kunci kemenangan.

Gus Sani, tokoh kepemudaan dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) menyatakan, merujuk pada beberapa rilis dari lembaga survei sepeklan terakhir ini, terdapat beberapa nama yang sangat kuat untuk maju sebagai calon wakil preside. Ia menyebut nama Erick Thohir yang memiliki kans untuk menang di Jawa Timur.

"Beliau merupakan keterwakilan NU dan juga sebagai ketua Pelaksana 1 abad NU. Beliau menempati urutan pertama cawapres potensial dengan angka 22,7 persen dan sangat layak untuk melengkapi Prabowo Subianto,” jelasnya setelah acara Diskusi Publik Cawapres Potensial di Jawa Timur yang berlangsung di Hotel Pelangi 2, Kota Malang, Rabu (4/10/2023).

Menurutnya, untuk bisa memenangkan Pilpres, pasangan calon dan timnya harus memperhitungkan Jawa Timur sebagai salah satu prioritas. Ia juga berpendapat, perilaku memilih di Jawa Timur tidak bisa dilepaskan dari Nahdlatul Ulama (NU).

"Jawa Timur sejak dulu merupakan basis NU dan arah dukungan NU turut menentukan pilihan warga Jawa Timur. Meski seringkali NU tidak secara resmi mendukung salah satu pasangan dalam Pilpres, namun warga membaca keberpihakan para kyai NU dan menjadikannya salah satu pertimbangan dalam memilih," katanya.

Mengetahui kecenderungan tersebut, para calon pun berebut dukungan NU menjelang pemilu baik dengan mengusung calon berlatar belakang NU atau mengunjungi para kyai NU. Hal itu untuk menunjukkan kedekatan dengan harapan
gerbong kyai NU akan ikut tergerak mendukung pasangan calon.

Yunan Syaifullah, Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Malang menyatakan bahwa pemilih di Jawa Timur merupakan pemilih loyal dan jumlahnya sangat besar. Terdapat modal besar juga yang telah dipegang jika Erick Tohir maju sebagai cawapres.

Yunan melihat, nama Erick kerap berada di urutan pertama hasil sejumlah survey sebagai cawapres potensial survey. Yunan juga melihat peran Erick menangani sepakbola di Indonesia.

"Kapasitas sebagai ketua Umum PSSI mampu membangun euforia sehingga mampu mempersatukan serta merajut keberagaman dari persatuan suporter yang selama ini tidak diperhatikan oleh kandidat lain. Menurut saya ini pola yang menarik," kata Yunan.

Direktur Demostat Indonesia, Fatlur Rhozi menyatakan, selain Erick, ada dua nama lagi yang juga perlu diperhitungkan di jawa Timur. Dua nama itu adalah Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa.

"Tiga orang itu sebenarnya sudah sama-sama memiliki hal yang potensial, Khofifah berangkat dari Gubernur Jawa Timur, kemudian Mahfud MD juga dari Jawa Timur, Erick Thohir mampu mengelola sepakbola yang di Jawa Timur sangat besar penggemarnya," ujarnya.

Menurutnya, beberapa nama itu memang memiliki peluang yang sama dengan kapasitas masing-masing. Melihat hasil survey yang selama ini selalu mengunggulkan Erick Thohir di Jawa Timur, Fatlur mengatakan bahwa hasil itu secara tidak langsung telah merepresentasikan pilihan masyarakat Jawa Timur akan cawapres potensial.

"Saya berangkat dari lembaga survey, maka saya masih percaya dari hasil teman-teman yang mengumpulkan data di lapangan, yaitu hari ini bahwa Erick Thohir yang paling diminati karena dianggap tegas, jujur, dan sebagainya. Dipasangkan dengan siapa saja, Erick paling potensial dibanding yang lain," katanya. (Benni Indo)

Berita Terkini