Berita Jawa Timur

Skema Subsidi BBM Ringankan Beban Biaya Sopir Angkutan

Penulis: Benni Indo
Editor: rahadian bagus priambodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sopir angkot menunjukan kupon subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (14/4/2023). Pemerintah Kota Malang menyalurkan subsidi BBM kepada 1073 angkutan kota yang tersebar di tiga teriminal. Setiap angkutan kota mendapatkan jatah kupon bahan bakar minyak yang jika dikonversikan ke dalam mata uang sebanyak Rp 300 ribu. SURYA/PURWANTO

SURYAMALANG.COM,MALANG - Dinas Perhubungan Kota Malang menggelontorkan dana subsidi untuk membantu para sopir angkutan kota memperoleh keringanan biaya bahan bakar. Dinas Perhubungan mengalokasikan Rp 1 miliar untuk membantu para sopir. 


Subsidi diberikan kepada 1.073 sopir angkutan kota yang telah diverifikasi. Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, R Widjaja Saleh Putra mengatakan, verifikasi yang dilakukan untuk memastikan penyaluran subsidi tepat sasaran. Subsidi diberikan kepada sopir berdasarkan jumlah pengemudi yang ada.


Sistem ini berbeda dari sistem sebelumnya, yang menargetkan jumlah kendaraan. Berdasarkan hasil evaluasi, satu kendaraan agnkutan kota bisa disopir oleh beberapa orang. Oleh sebab itu, saluran yang semula ditujukan per kendaraan berubah menjadi per orang.


"Ini adalah upaya dukungan memberdayakan angkutan umum di Kota Malang. Selain itu juga upaya mengendalikan inflasi daerah," terang Widjaja. 


Pada 2022, kenaikan harga bahan bakar minyak telah mengakibatkan inflasi di Kota Malang. Pada September 2022, inflasi yang terjadi di Kota Malang tercatat sebesar 1,06 persen. Setelah adanya perubahan kebijakan arah penyaluran bantuan, inflasi dapat ditekan. 


Inflasi Kota Malang per September 2023 berada di angka 0,18 persen. Pemicu utama kenaikan inflasi yang baru-baru ini terjadi adalah harga beras. 


Widjaja menyatakan, pengendalian inflasi sangat penting dan Dishub punya peran tersendiri dalam upaya menjaga stabilisasi inflasi. Ia juga mengatakan bahwa subsidi yang disalurkan bisa membantu mengurangi jumlah pengeluaran para sopir. Hal ini diyakini bisa mengupayakan menekan angka potensi kemiskinan.


"Sementara ini kami fasilitasi bantuan BBM. Ke depan, kami akan pikirkan lagi solusi lain seperti revitalisasi sehingga bisa meningkatkan pendapatan sopir," harap Widjaja.


Masing-masing sopir mendapatkan bantuan sebesar Rp 300 ribu untuk BBM selam tiga bulan. Sehingga total yang mereka terima adalah Rp 900 ribu. Penyaluran bantuan BBM telah dilaksankan pada 14 hingga 19 April 2023. Pelaksanaannya dibagi dalam tiga tahap.


Ada empat titik lokasi yang menjadi tempat penyaluran pertama di Terminal Arjosari, lalu Terminal Hamid Rusdi, Terminal Madyopuro dan terakhir di Terminal Mulyorejo. Bantuan seperti ini diberikan sebanyak tiga kali pada 2023. (Benni Indo/ADV)

Berita Terkini