Berita Malang Hari Ini

Artificial Intelligence dan Tren Ekonomi Kreatif di Malang

Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah
Editor: Yuli A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asandra Salsabila seorang konsultan data (tengah) bersama Komite Eksekutif Indonesia Creative Cities Network (ICCN) (kanan) saat menjadi narasumber dalam Diskusi Ekonomi Kreatif saat kegiatan pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, pada Jumat kemarin (17/11/2023).

SURYAMALANG.COM, MALANG - Diskusi Ekonomi Kreatif menjadi bahan pembahasan dalam pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, Jumat (17/11/2023).


Dalam kegiatan tersebut hadir dua narasumber, yakni Asandra Salsabila seorang konsultan data bersama Komite Eksekutif Indonesia Creative Cities Network (ICCN).


Dua arek Malang itu saling membagikan informasi terkait perkembangan Ekonomi Kreatif saat ini.


Asandra mengatakan, pelaku Ekraf di Kota Malang harus berteman baik dengan teknologi modern yang ada saat ini.


Seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).


Hal ini akan memudahkan para pelaku Ekraf dalam berinovasi.


"Itu bisa dimanfaatkan untuk memajukan ekraf. Apalagi ekraf ini kan potensinya besar di Kota Malang.


"Hadirnya teknologi itu cukup memudahkan," ucapnya.


Sebagai perempuan yang telah berpengalaman kerja di Jakarta, Asandra juga menyarankan kepada pelaku Ekraf di Malang untuk memaksimalkan aplikasi big data.


Hal tersebut dapat berguna terhadap perkembangan teknologi saat ini.


Sebab, dia meyakini bahwa Kota Malang cukup antusias terhadap perkembangan teknologi.


"Di Jakarta, sekarang bisnis food and beverage (FnB) seperti bakery local saja, mereka sekarang sudah main aplikasi big data, data analisis User Interface (UI) research,"


"Jadi mereka sangat berkembang dari sisi teknologi. Di Kota Malang antusias terhadap perkembangan teknologi juga sangat tinggi jadi ini potensi, ujarnya.


Melihat potensi Ekraf yang begitu besar, Pemerintah Kota Malang pun tak tinggal diam.


Sejak dari 2019 lalu, gagasan untuk membuat wadah bagi para pelaku Ekraf digaungkan.


Salah satunya ialah membangun gedung Malang Creative Center (MCC) yang wadah bagi para pelaku Ekraf.


Total ada 17 sub sektor Ekraf yang kini telah bertumbuh dan berkembang di gedung setinggi delapan lantai itu.


Komite Eksekutif Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Vicky Arief mengatakan, bahwa kehadiran MCC menjadi sebuah momentum kebangkitan ekonomi kreatif di Kota Malang.


MCC juga menjadi creative hub dan research development seluruh sektor ekonomi kreatif di Kota Malang. 


“Visi kami menjadikan MCC inj rumah bersama bagi pelaku ekonomi kreatif dalam rangka menumbuhkan budaya kreatif menuju kreativitas dalam berserikat, bermartabat dan bermufakat," tandasnya.



Berita Terkini