SURYAMALANG.COM , NGAWI -Kecelakaan maut Bus Efa Transjaya yang mengangkut rombongan Partai Hanura di Tol Solo-Ngawi Minggu pagi (4/2/2024) menyebabkan 3 orang meningal dunia.
Bus rombongan Partai Hanura dengan plat nomor W 74xx UO itu mengalami rusak parah karena bus menghantam median jalan tol hingga terguling dan terseret.
Baca juga: Breaking News Bus Rombongan Partai Hanura Kecelakaan di Tol Solo - Ngawi, 3 Korban Meninggal Dunia
Kondisi bus yang berantakan sesaat setelah kecelakaan itu diungkap Salah Satu Penumpang, Patmo.
Dalam kesaksiannya, Patmo menyebut kecelakaan berlangsung cepat dan badan bus sempat terseret di aspal jalan tol.
Patmo mengaku tidak tahu secara persis, kejadian kecelakaan tersebut.
Saat itu, dirinya duduk di baris belakang, dan tengah tertidur.
“Saya hanya tahu ketika terdengar bunyi tabrakan cukup keras, sama bodi bus terseret, sisanya saya tidak tahu,” ujar Patmo.
Patmo perlahan lahan berusaha keluar dari kendaraan, sembari melihat kondisi bus yang sudah rusak parah akibat kecelakaan, serta membantu evakuasi teman temannya yang mengalami luka luka.
“Banyak teman teman yang ikut ada sekitar 50. Saya melihat keluar bus terguling, saya keluar merintih kesakitan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bus melaju dari Jakarta mau perjalanan pulang ke Surabaya, setelah mengikuti acara bersama Partai Hanura sebagai Satgas Pengamanan.
“Kemarin Sabtu (3/2/2024), kami hadir ke Gelora Bung Karno Jakarta dalam rangka Kampanye Capres Ganjar Pranowo,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan bus yang mengangkut rombongan Partai Hanura di jalan Tol Solo-Ngawi merenggut 3 nyawa.
Tiga korban meninggal yakni 1 sopir, dan 2 penumpang meninggal dunia di TKP.
Dua penumpang yang meninggal Yakni, Hadi umar F (21) asal Mojo Lebak Mojokerto, dan Aditya Sapulete (38) warga Cungkup Pucuk Lamongan. Sisanya luka ringan
Sopir bus Catur Pancoro (47), asal Tulangan Sidoarjo, meninggal dunia saat mendapat perawatan di rumah sakit.
Kanit PJR 6 Ditlantas Polda Jawa Timur Iptu M Syaifudin membeberkan kecelakaan lalu lintas tunggal itu bermula ketika bus melaju dari Jakarta ke Surabaya.
“Saat melintas di KM 554.600A tepatnya di lajur lambat, sopir bus berniat mendahului truk di depannya,” ujar Iptu M Syaifudin.
Karena kurang antisipasi sopir bus, kendaraan menabrak median jalan lalu terguling dan terseret sampai menghantam guardrail.
“Bus kemudian berhenti (posisinya) menutup jalan tol, atau lebih tepatnya jalur lambat dan jalur cepat,” bebernya.
Untuk kondisi kendaraan bus, mengalami rusak hampir seluruh bagian.
“Kecelakaan terjadi karena sopir bus kurang antisipasi dalam mendahului kendaraan lain mengakibatkan laka lantas. Situasi arus lalin lancar dan cuaca cerah,” terangnya.
Iptu M Syaifudin menambahkan, tindakan yang dilakukan antara lain mendatangi dan olah TKP, pengaturan arus lalu lintas, serta mencari keterangan saksi.
“Kendaraan dibawa ke bagian Laka polres Ngawi untuk penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Ngawi AKP M. Sapari, menuturkan, korban yang luka ringan masih dalam perawatan di RSUD Sragen.
“Sedangkan korban korban meninggal dunia di RSUD Widodo Ngawi,” tandasnya.