SURYAMALANG.COM - Berikut ini kronologi lengkap anak artis VR aniaya teman sekolah hingga korban masuk rumah sakit.
Dikabarkan anak artis VR aniaya temannya itu smapai dicekik hingga disundut rokok hingga mengalami luka dan harus menerima perawatan.
Sosok korban penganiayaan anak artis VR itu diketahui seorang anak TNI.
Kejadian penganiayaan ini terjadi di salah satu sekolah internasional di Tangerang.
Adapun cuitan tersebut ditulis oleh akun X, @BosPurwa pada Senin (19/2/2024).
Akun tersebut mengunggah beberapa foto serta menuliskan terkait dugaan kronologi kejadian.
Bahkan, akun itu turut mengunggah foto terduga korban yang tengah dirawat di rumah sakit.
Dalam narasinya, para terduga pelaku merupakan murid senior dan memiliki geng.
Diceritakan bahwa para murid senior itu diduga kerap melakukan aksi bullying hingga menjurus penganiayaan terhadap juniornya.
Akun tersebut menceritakan terakhir kali aksi tersebut terjadi pada Februari 2024 di mana disebut ada lebih dari 40 murid yang terlibat.
Diduga para anggota geng ini mencekik hingga memukul korban, bahkan orang yang hadir tertawa sambil merekam video bullying tersebut.
Kini, terduga pelaku itu disebut telah di-drop out atau DO dari sekolah tersebut.
Tak sampai di situ, nama host kondang, VR pun turut terseret lantaran anaknya diduga menjadi pelaku bullying.
Akun X @BosPurwa pada Minggu (18/2/2024) amembagikan tangkapan layar dari pengunggah cerita pertama kasus ini.
Selain itu, pengunggah juga membagikan foto korban yang terbaring di rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Korban mengalami kekerasan pada 2 Februari 2024 dengan cara dipiting, dicekik, diikat di tiang, ditendang hingga diludahi.
Bahkan korban juga disundut rokok.
Kemudian pada tanggal 13 Februari 2024, korban mengalami kekerasan kembali karena ketahuan bercerita kepada keluarganya.
Selain itu, korban juga diancam akan dibunuh bahkan adik korban yang masih kelas 6 SD juga diacam akan dibunuh juga.
Selanjutnyapada unggahan itu, pengunggah membagikan tangkapan layar cerita dari ibu korban.
Korban yang merupakan adik kelas dianiaya oleh kakak kelas yang tergabung dalam GENG TAI (GT).
"Di Sekolah B**** Serpong terdapat subkultur/ geng remaja yang dikenal dengan nama GENG TAI (GT). Subkultur ini bergaul di sebuah toko kecil di belakang sekolah bernama WARUNG IBU GAUL (WIG),
dimana mereka berkumpul di toko tersebut setiap hari sepulang sekolah untuk melakukan kegiatan menyimpang yang mungkin mengandung unsur kriminal, seperti kekerasan, merokok di bawah umur, dan vaping.
Dalam subkultur ini, senior/kelas 12 disebut agit, mereka mengendalikan semua yang ada di geng," tulis keterangan dalam unggahan.
Geng ini memang sudah ada sejak lama dan setiap ada anggota baru maka akan melakukan kegiatan berbau kekerasan.
Namun sejumlah siswa nekat bergabung karena akan mendapat beberapa akses menarik.
"Kelompok ini telah berlangsung selama 9 generasi dan dimulai pada masa sekolah menengah atas.
Agit tersebut akan merekrut anggota untuk bergabung dengan geng-geng ini, dan imbalan untuk bergabung dengan geng-geng ini bervariasi, seperti ditawari uang untuk bergabung, memiliki akses ke tempat parkir dekat B****,"
Namun ternyata, untuk bisa bergabung dalam geng ini tak mudah begitu saja.
Ada beberapa hal yang harus diterima calon anggota baru.
"Namun imbalan utama yang membujuk orang untuk bergabung adalah STATUS di sekolah.
Di B****, anak laki-laki diketahui memiliki status hierarki yang lebih tinggi ketika mereka bergabung dengan geng, dan mereka juga mengalami tekanan teman sebaya dari para penghasut, yang seringkali berujung pada pemukulan jika mereka tidak mengikuti perintah yang diberikan oleh penghasut.
NAMUN, ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi anggota resmi GT. Pertama, calon anggota baru akan dikumpulkan di warung-warung, di mana para orang tsb akan mengambil kendali dan meminta mereka untuk melakukan perilaku menyimpang.
BEBERAPA CONTOH antara lain meneriakkan nama, membelikan makanan untuk para penghasut dan mengikuti perintah yang mereka minta, namun yang terpenting bagi mereka, MEREKA HARUS DIHUKUM SECARA FISIK.
Mereka juga melecehkan calon anggota baru, untuk menunjukkan apakah mereka layak menyandang gelar anggota geng."
Kini para pelaku pun sudah dilarang sekolah sejak tanggal 15 Februari 2024.
Detik-detik Diduga Geng Anak VR Bully Juniornya
Rekaman video pembullyan diduga melibatkan anak artis VR beredar luas.
Adapun diduga perundungan dilakukan para siswa dari SMA internasional di Tangerang Selatan
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Senin (19/2/2024) aksi pembullyan dilakukan oleh geng tai itu diduga berisi siswa kelas 12 SMA B****.
Dalam video terlihat seorang remaja berkacamata yang mengenakan kaos biru dongker pasrah kala dibentak-bentak remaja di depannya.
Meskipun berpostur lebih tinggi dan besar, remaja berkaos biru itu diam saja kala dilecehkan remaja lain.
Bahkan kala disuruh melepas celana panjangnya dan hanya menyisakan celana dalam, remaja tersebut tetap pasrah.
Pun saat disuruh mengucapkan kalimat permintaan seniornya, ia pun menurutinya.
"Bilang apa," kata remaja di video.
"Sarah, Sarah," ujar korban.
"Gob**k, bokap lu tentara, lu gob***," pungkas remaja yang mengenakan kaos cokelat.
Tak cuma menghardik, remaja diduga anggota geng tai itu juga memukul dada dan mencekik leher korban.
Diperlakukan tak manusiawi, korban hanya diam.
Sementara anggota geng lainnya tampak puas tertawa melihat perundungan di depannya.
Di video singkat tersebut, publik penasaran dengan keberadaan Legolas anak VR yang diduga ikut terlibat.
Diduga saat perundungan itu terjadi, Legolas ikut menertawakan sembari menyemburkan asap rokok ke arah korban.
Remaja di video yang mengenakan kaos abu-abu dan celana putih dekat korban itu diduga adalah Legolas.
Atas kasus pembullyan yang terjadi di SMA B**** Serpong, pihak kepolisian pun segera bertindak.
Kasi Humas Polres Tangerang Selatan AKP Wendi Afrianto telah buka suara terkait kasus yang diduga dilakukan geng anak VR tersebut.
Diungkap AKP Wendi, penyidik hingga kini masih melakukan pemeriksaan.
Hal tersebut turut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alvino.
"Sudah kami tindak lanjuti, penyidik (telah) mendatangi rumah sakit untuk minta keterangan klarifikasi kepada korban serta cek TKP," imbuh AKP Alvino dilansir dari Tribunnews.com.