Berita Viral

Trauma Berat Korban Bullying Anak Artis VR dan Gengnya, Takut Ketemu Orang, Video Viral Memperparah

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AR korban bullying (kanan) trauma berat setelah dianiaya anak artis VR dan gengnya, video viral memperparah.

SURYAMALANG.COM, - Trauma berat dialami korban bullying setelah dianiaya anak artis VR dan gengnya di warung dekat sekolah. 

AR, korban bullying kini takut bertemu orang dan mentalnya yang drop juga diperparah oleh video-nya yang beredar di media sosial. 

Di laman X sampai Instagram, video AR saat di-bully oleh anak artis VR beserta gengnya memang beredar sampai viral dan jadi trending topic. 

Kabar mengenai kondisi korban AR diungkap oleh Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Tangerang Selatan, Tri Purwanto.

Menurut Tri Purwanto, korban telah menjalani pemeriksaan psikologis yang dilakukan di kantor unit UPTD PPA Tangerang Selatan.

"Korban trauma ya dengan kejadian (perundungan) ini," ungkap Tri Purwanto dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Nasib Dede Sunandar Kini Jualan Es Teh, Terlanjur Jual 2 Mobil untuk Nyaleg: Jangan Digosipin

Artikel Kompas.com 'Korban Perundungan "Geng Tai" Binus School Serpong Alami Trauma Berat'.

Baca juga: Kondisi Pilu Peramal Hard Gumay Lama Hilang Ternyata Sakit Parah, Tubuh Kurus hingga Hampir Lumpuh

Trauma Berat Korban Bullying Anak Artis VR dan Gengnya, Takut Ketemu Orang, Video Viral Memperparah (X @BosPurwa)

Tri Purwanto menyampaikan trauma yang dialami korban perundungan tersebut cukup berat.

Dampaknya korban menjadi takut untuk bertemu orang setelah kejadian kelam yang dialaminya.

"Memang pasca kejadian (perundungan) itu dia tidak mau keluar rumah," ujar Tri Purwanto.

Lebih lanjut, Tri Purwanto menyampaikan trauma yang dialami korban semakin bertambah karena rekaman video perundungan AR beredar luas.

Itu sebabnya, Tri Purwanto mengatakan korban masih membutuhkan pendampingan UPTD PPA Tangerang Selatan.

"Dan juga dengan viralnya video-video (perundungan korban) di medsos (media sosial) juga menambah beban si korban," ucap Tri.

"Intinya tetap kita dampingi psikologinya," imbuh Tri Purwanto. 

Baca juga: Gideon Tengker Tak Ragu Penjarakan Anak Kandung, Minta Polisi Jemput Paksa Nagita dan Caca Tengker

Baca juga: Vicky Prasetyo Terpuruk Terancam Gagal Jadi Caleg, Padahal Pakai Tabungan Modal Nikah untuk Kampanye

Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bersama Unit Pelayanan Terpadu Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Tangerang Selatan dan Kemendikbud mendatangi warung yang jadi tempat terjadinya perundungan. 

Di warung yang dijadikan tempat perundungan, KPAI meminta klarifikasi penjaga dan anak pemilik warung terkait insiden perundungan.

Sebelum mendatangi tempat kejadian perundungan, KPAI beserta rombongan mengunjungi sekolah internasional yang berada di kawasan Serpong, Tangerang tersebut. 

KPAI mendatangi sekolah untuk memintai keterangan dan memastikan hak pendidikan korban dan anak terduga berkonflik dengan hukum.

Hasilnya, pihak sekolah memberikan pernyataan tertulis terkait kasus bullying yang dilakukan siswanya.

Baca juga: Ayu Ting Ting dan Lettu Fardhana Bakal Sebar 200 Undangan, Banyak Endorse Masuk Jelang Pernikahan

Artikel KompasTV 'Datangi Lokasi Perundungan, KPAI Mintai Klarifikasi Penjaga Warung'.

Baca juga: Dugaan Motif Yudha Arfandi Bunuh Dante Demi Asuransi Dijawab Sahabat Tamara, Pastikan Fakta Ini

Beredar Penyebab Korban Dibully Anak Artis VR dan Gengnya, Diduga Ingin Jadi Anggota dan Popularitas (X @BosPurwa/Instagram)

B*n*s School Serpong mengecam tindakan kekerasan fisik, psikis dan emosional yang terjadi baik di dalam maupun di luar sekolah.

Pihak sekolah memastikan sudah menginvestigasi intensif dan mengeluarkan seluruh siswa yang terlibat dalam aksi kekerasan dan memberikan disiplin tegas bagi siswa yang melihat aksi perundungan tapi tidak berusaha mencegahnya.

Kasus perundungan di SMA B*n*s juga jadi perhatian DPR Wakil Ketua Komisi X, Dede Yusuf yang mendesak polisi menyelesaikan kasus agar kejadian serupa tak terulang.

Terbaru berdasarkan hasil gelar perkara, polisi pun meningkatkan status kasus perundungan ini dari penyelidikan menjadi penyidikan.

“Hasil dari gelar perkara yang telah dilakukan Unit PPA Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan kemarin, proses tahapan sebelumnya dari penyelidikan, sudah naik ke penyidikan,” kata Kasi Humas Polresta Tangerang Selatan Iptu Wendi di kantornya, Rabu (21/2/2024).

Meski begitu, polisi belum menetapkan tersangka dalam perkara ini.

Saat ditanya siapa dan berapa banyak siswa yang terlibat, Wendi mengatakan polisi masih mendalami lebih jauh.

“Saat ini masih didalami untuk siapa siapa yang terlibat, baik itu terduga dan sebagainya,” ujar Wendi.

Baca juga: Sikap Mayor Teddy Tegur Dokter di Samping Jokowi Dicap Lebay, Dokmil Pangkat Kolonel itu Kepala RS

Baca juga: Beredar Penyebab Korban Dibully Anak Artis VR dan Gengnya, Diduga Ingin Jadi Anggota dan Popularitas

Kendati demikian, polisi telah menjadwalkan pemanggilan para pelaku serta orang tuanya.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah postingan diduga ibu korban beredar dan diunggah akun X @BosPurwa. 

Pengunggah mengungkapkan korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang tergabung dalam kelompok “Geng Tai”.

Perundungan dilakukan terhadap anggota yang baru akan bergabung.

Korban dipaksa membelikan sesuatu yang diminta seniornya, dan juga mendapatkan kekerasan fisik, misalnya dicekik, diikat di tiang, bahkan dipukul dengan kayu.

“Dan ngerinya lagi sampai disundut rokok,” demikian twit pemilik akun X @BosPurwa.

Ikuti saluran SURYA MALANG di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaMBHbB3rZZeMXOKyL1e

Berita Terkini