Berita Viral

Perjuangan Mbah Sanusi Nekat Gowes dari Nganjuk ke Lampung Demi Bertemu Cucu, Tempuh Waktu 10 Hari

Penulis: Frida Anjani
Editor: Frida Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perjuangan Mbah Sanusi Nekat Gowes dari Nganjuk ke Lampung Demi Bertemu Cucu, Tempuh Waktu 10 Hari

SURYAMALANG.COM - Perjuangan Mbah Sanusi nekat gowes dari Nganjuk ke Lampung demi bertemu sang cucu walaupun memakan waktu 10 hari perjalanan.

Bayangkan saja, di usia yang sudah tak muda lagi, Mbah Sanuri nekat bersepeda hingga berhari-hari.

Meski usianya sudah 66 tahun, Sanuri nekat bersepeda dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ke Pesawaran, Lampung.

Alasan kedatangannya ke Pesawaran, diungkapkan oleh Sanuri saat membagikan kisah perjalanannya selama 10 hari dari Nganjuk, Jawa Timur.

Pria kelahiran 1958 yang merupakan warga Desa Pacikulon, Kecamatan Pace, Nganjuk tersebut mengaku ada keinginan mengunjungi cucunya di Desa Durian, Kecamatan Padang Cermin, Pesawaran, Lampung.

Hasratnya tersebut timbul hingga pada akhirnya di 24 Juli 2024 bertekad memulai perjalanan dari rumah dengan mengendarai sepeda.

Sebelum keberangkatannya itu, Sanuri meminta izin kepada sang ibunda di rumah. 

Meski diakuinya sang ibunda belum mengizinkannya. Hingga dalam suatu waktu, dirinya ditanya terkait keyakinannya untuk ke Lampung dengan sepeda.

Mbah Sanuri membagikan kisah perjalanannya selama 10 hari dari Nganjuk, Jawa Timur ke Lampung demi berjumpa cucu. (Tribun Lampung/Oky Indra Jaya) ()

 

Baca juga: Kisah Sanito Jalan kaki Sambil Gendong Anak Cari Istrinya yang Kabur ke Bandung, Berbekal KK Sobek

Baca juga: Rejeki Mbah Eroh Dapat Bantuan Rp 42 Juta Untuk Renovasi Rumah, Sempat Viral Jual Sapu Lidi 2 Ribuan

“Saya ditanya oleh ibu saya, kok bisa naik sepeda, apa bisa? Gitu kata beliau,” papar Sanuri saat diwawancarai, Senin (5/8/2024).

Sanuri mencoba menjelaskan, sekaligus memberi pengertian. Hingga akhirnya sang ibunda luluh dah mengizinkannya berangkat.

“Kalau ibu saya tidak izinkan saya enggak akan berangkat, restu ibu lebih dari apapun,” ucapnya.

Karena sudah diizinkan, dirinya tak lupa minta doa kepada sang istri tercinta. Mengulang memberi pengertian yang sama.

“Hingga akhirnya saya berangkat di 24 Juli, niat berangkat pukul tujuh,” jelasnya.

Aksi nekatnya bersepeda ke Lampung sontak diketahui oleh kerabat dan tetangga sekitar rumah.

Halaman
12

Berita Terkini