Berita Viral

'Dicheckout Sebelum Meninggal Kak' Pria Jualan Kain Kafan Pakai Model Pocong, Pembeli Sampai Taiwan

Penulis: Frida Anjani
Editor: Frida Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

'Dicheckout Sebelum Meninggal Kak' Pria Jualan Kain Kafan Pakai Model Pocong, Pembeli Sampai Taiwan

SURYAMALANG.COM - Viral seorang pria jualan kain kafan pakai model pocong saat live TikTok menjadi sorotan di media sosial.

Bahkan usahanya jualan kain kafan sambil live TikTok itu mendatangkan pembeli sampai Taiwan. 

Aksi penjual bernama Yoga Brahma Putra ini mendadak viral di TikTok.

Pasalnya, ia diketahui berjualan kain kafan di platform media sosial itu.

Sang penjual kain kafan itu bahkan auto menarik perhatian netizen karena memiliki gaya strategi marketing yang beda dari yang lain.

Melansir dari akun TikTok @akunlucuucul, Rabu (13/11/2024), sang penjual itu bahkan sering mengucapkan kalimat benada satiran untuk menarik perhatian si calon pembeli.

"Di-CO (check out) sekarang sebelum meninggal kak," ucap sang penjual kain kafan itu.

Tak berhenti sampai di situ, Yoga bahkan menunjukkan tata cara penggunaan dari kain kafan itu.

Yakni dengan membawa model peraga seorang pria yang kemudian dibalut dengan kain kafan putih.

Alhasil, penampilan model peraga itu jadi mirip pocong.

Dalam video, terlihat ada 3 orang termasuk Yoga yang sedang melakukan sesi live jualan.

Seorang pria menjadi host bertugas mempromosikan dan melayani costumer.

Sementara dua pria lainnya berpura-pura menjadi manekin atau model.

Baca juga: Chat Siswa SMA Surabaya dengan Anak Ivan Sugianto Sebelum Viral Dipaksa Menggonggong, Sering Diancam

Alhasil, banyak penonton lantas jadi penasaran hingga mencoba bertanya perihal barang yang dijual Yoga.

"Bahannya panas gak bang ? tanya netizen.

"Bahannya gak tahu belum pernah dapat kabar dari yang udah make," kata Yoga.

Kocaknya lagi, Yoga tak bisa memberi testimoni untuk calon pembeli yang berminat.

"Testimoni pengguna belum pernah ada yah, kita juga nungguin tapi belum pernah ada yang kasih kabar," ucap Yoga.

Kendati demikian, Yoga mengaku ia belum pernah mendapat komplain terkait kualitas dari barang yang sudah dibeli pembeli dari tokonya.

"Jadi ini termasuk usaha yang aman yah karena gak ada komplain," imbuh Yoga.

Terakhir, terungkap, Yoga ternyata sudah membuka toko kain kafannya itu sejak Maret 2024.

Dan bahkan terdapat toko offline yang diketahui terletak di kawasan Arcamanik, Bandung, Jawa Barat.

 

Kisah Yoga (36), yang memanfaatkan media sosial untuk berjualan kain kafan.

Namun, cara yang dipilihnya terbilang unik namun menyedot perhatian netizen.

Saat siaran langsung TikTok, Yoga berjualan sambil memperlihatkan contoh kain kafan.

Tetapi kain kafan itu langsung dipasangkan pada orangnya.

Sehingga, pocong hidup itulah yang menemani Yoga live TikTok.

Yoga satu-satunya pedagang yang berjualan kain kafan di media sosial.

Dia adalah pedagang di Kota Bandung yang memviralkan dagangan berupa kain kafan.

Bahkan saat live TikTok, sang penjual rela ditemani pocong hidup. 

Keunikan ini membuat Yoko, pemilik sekaligus CEO Kafani, benar-benar viral di jagat media sosial.

Menarik memang mendalami usaha yang digeluti Yoga.

'Dicheckout Sebelum Meninggal Kak' Pria Jualan Kain Kafan Pakai Model Pocong, Pembeli Sampai Taiwan (TikTok)

Yoga mengaku jualan kafan berawal saat ia menyadari bahwa kematian bisa datang kapan saja.

Salah satu kebutuhan yang sering terlupakan dalam proses pengurusan jenazah adalah ketersediaan kain kafan. 

"Seringkali kain kafan tidak tersedia di masjid, RT, atau bahkan di rumah masing-masing.

Apalagi saat malam hari ketika keadaan mendesak," ujar Yoga, Rabu (13/11/2024). 

Hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi Yoga.

Dia melihat ketidaktahuan banyak orang tentang cara mendapatkan kain kafan dengan mudah dan cepat.

Keterbatasan toko yang menjual kain kafan serta minimnya informasi tentang ketersediaannya di masyarakat mendorong Yoga untuk menghadirkan solusi lewat Kafani. 

Sebuah perusahaan yang menawarkan kain kafan berkualitas dengan sistem pemasaran yang lebih moderen. 

Kafani berusaha mengedukasi masyarakat dan menjembatani kebutuhan akan kain kafan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mudah diakses.

Di pasar, kain kafan sering kali dijual dengan berbagai jenis, harga, dan kualitas yang bervariasi.

Ia menawarkan kain kafan dengan harga mulai dari Rp300.000 hingga Rp790.000 ribu. 

“Yang membedakannya dengan produk serupa di pasaran, Kafani tidak hanya menawarkan kain kafan dengan bahan yang tebal.

Tetapi juga paket lengkap yang memudahkan keluarga dalam menghadapi proses pemakaman,” ucapnya. 

Dalam setiap paket yang dijual, Kafani menyediakan kain kafan dalam bentuk yang sudah siap pakai.

Lengkap dengan perlengkapan lainnya yang diperlukan, sehingga memudahkan siapapun yang memerlukannya.

Selain itu, kemasan yang ditawarkan Kafani juga menjadi salah satu daya tarik utama. 

“Dengan desain kemasan yang menarik dan praktis, kain kafan Kafani mudah disimpan dan dibawa, bahkan dalam keadaan darurat sekalipun,” imbuhnya. 

Menurutnya, kemasan yang moderen ini juga menjadi pembeda yang jelas dibandingkan dengan produk sejenis di pasaran, yang cenderung tidak memikirkan aspek kemasan dengan matang.

Yoga biasa memasarkan produk yang dijualnya secara digital di garasi rumahnya, di daerah Arcamanik, Kota Bandung. 

Ia berjualan melalui sistem pemasaran digital yang mempermudah konsumen dalam mendapatkan informasi dan membeli produk. 

Dengan memanfaatkan platform digital, Kafani bisa menjangkau lebih banyak orang, bahkan di daerah yang sulit dijangkau oleh toko fisik. 

Omzet meningkat

Baru-baru ini, aksi berjualan dengan ciri khas cosplay pocong mendadak viral saat live TikTok. Rupanya ini membawa dampak besar bagi bisnisnya.

Penjualan meningkat hingga 50 persen dari biasanya, dan permintaan pun datang dari berbagai daerah, bahkan luar negeri. 

"Pengiriman paling jauh pernah ke Makassar, Singapura, Pontianak, dan Pekanbaru.

Setelah viral, mulai banyak permintaan ke Taiwan dan Malaysia," jelasnya. 

Berkat keviralannya tersebut, Yoga diundang datang ke beberapa program di stasiun televisi. 

Ia menegaskan tak sekadar berjualan, berharap bisnis ini bisa berkembang lebih jauh lagi. 

Yoga yang telah terjun di dunia bisnis sejak usia 27 tahun, mengaku tak mudah meniti kesuksesan hingga seperti saat ini. 

Sebelumnya mencoba peruntungan lewat berjualan mi ayam, es serut dan bisnis F&B lainnya. 

Ke depan, ia berencana untuk memperluas produk dan bahkan membuka usaha makam yang sesuai dengan syariat Islam. 

"Kita ingin punya jualan makam sendiri, usaha yang sesuai dengan sunah," tambahnya. 

 

Berita Terkini